Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nia Putri

Palestina, Tanah Para Nabi yang Dirampas Kebahagiaannya

Politik | Friday, 15 Dec 2023, 07:31 WIB

Palestina adalah sebuah negara yang terletak di Asia Barat, antara Laut Tengah dan Sungai Yordan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya .

Bumi palestina dulu merupakan bumi yang tenteram dan makmur sebelum tanah palestina dijajah dan direbut paksa oleh yahudi atau israel pada tahun 2 November 1917. Saat itu, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menulis surat untuk tokoh Yahudi Inggris bernama Lionel Walter Rothschild. Surat yang berisi 67 kata tersebut mengikat pemerintah Inggris untuk mendirikan rumah nasional bagi bangsa yahudi di palestina.

Inti surat yang dikenal dengan nama Deklarasi Balfour itu membuat Eropa menjanjikan gerakan Zionis pada negara dengan 90% diisi oleh penduduk asli Arab Palestina. Mandat Inggris itu dibentuk 1923 dan berlangsung hingga 1948. Selama itu, Inggris memfasilitasi migrasi massal orang Yahudi, kedatangannya cukup besar setelah gerakan Nazi di Eropa. Namun migrasi besar-besaran itu mendapat pertentangan dari warga Palestina.

Mereka khawatir akan ada perubahan demografi negara dan penyitaan tanah oleh Inggris yang akan diberikan untuk tempat Yahudi bermukim.Ketegangan yang meningkat ini menjadi awal terjadinya Pemberontakan Arab pada 1936-1939. Pada April 1936, Komite Nasional Arab meminta warga Palestina melakukan pemogokan umum.Ini membuat pembayaran pajak tertahan dan adanya boikot pada produk Yahudi.

Semua dilakukan sebagai bentuk protes pada kolonialisme Inggris dan kedatangan warga Yahudi yang kian meningkat.Namun pemogokan tersebut dibalas inggris dengan penangkapan massal dan penghancuran rumah, serangan yang sampai sekarang masih dilakukan oleh israel. Pemberontakan fase kedua yang dipimpin para petani Palestina terjadi pada 1937. Sementara paruh kedua pada 1939, Inggris mengerahkan 30 ribu tentara di Palestina dan mereka menjatuhkan bom melalui udara, memberlakukan jam malam, menghancurkan banyak rumah, penahanan administratif, dan pembunuhan massal.

INTIFADA DAN PERJANJIAN OSLO

Perlawanan atau Intifada dalam bahasa Arab dilakukan Palestina pertama kali pada Desember 1987 di Jaluar Gaza. Ini dilakukan setelah empat warga Palestina tewas saat truk Israel bertabrakan dengan dua van yang membawa pekerja Palestina. Protes menyebar ke Tepi Barat dengan pemuda Palestina melemparkan batu ke tank dan tentara Israel. Inilah yang menjadi awal terbentuknya gerakan Hamas, cabang Ikhwanul Muslimin yang melakukan perlawanan bersenjata pada Israel.Perlawanan itu berakhir setelah adanya Perjanjian Oslo tahun 1993.

Saat itu juga dibentuk pemerintah sementara di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza, Otoritas Palestina (PA).Perlawanan kedua Palestina terjadi 28 September 2000. Saat itu pemimpin oposisi Partai Likud Israel, Ariel Sharon, melakukan kunjungan provokatif ke kompleks Masjid Al Aqsa. Bentrok terjadi, yang menewaskan lima warga Palestina dan melukai 200 orang selama dua hari. Selain itu juga memperluas pemberontakan bersenjata.Sejak saat itu, Israel diketahui terus menerus melakukan serangan militer berkepanjangan di Gaza. Yakni pada 2008, 2012, 2014 dan 2021.Ini membuat banyak warga Palestina meninggal, termasuk anak-anak. Selain itu juga menghancurkan ribuan rumah, sekolah, dan gedung perkantoran.

KEADILAN DAN KEBAHAGIAAN UNTUK PALESTINA

Sampai saat ini negeri para nabi tersebut belum mendapatkan sedikitpun kebahagiaan, keadilan, serta kebebasannya . Seluruh rakyat palestina hidup dalam ketakutan dan kesengsaraan. Setiap hari yang dipikirkan oleh rakyat palestina bukan lagi tentang "aku besok mau makan apa" tapi yang dipikirkan rakyat palestina hanya tentang kematian yang syahid dn khusnul khatimah. Begitu kejamnya zionis atau israel sampai mereka membunuh rata seluruh rakyat palestina hingga bayi tak berdosa pun mereka bunuh, sekolah mereka hancurkan, rumah sakit mereka hancurkan, rumah rumah mereka robohkan,aliran listrik dan air diputuskan oleh israel.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image