Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image BAGUS DWI ARTHA

Ilusi Kesejahteraan Ekonomi Negara

Bisnis | 2023-12-15 03:29:10
sumber : gramedia.net

Kesejahteraan ekonomi

Kesejahteraan ekonomi merujuk pada kondisi di mana masyarakat secara umum menikmati tingkat kehidupan yang baik dan stabil, termasuk dalam hal pendapatan, pekerjaan, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta keamanan finansial. Kesejahteraan ekonomi juga mencakup pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan distribusi yang adil dari kekayaan dan sumber daya.

Kesejahteraan ekonomi adalah Impian dari semua orang. Baik muda ataupun tua, orang akan berbondong bondong mencari cara bagaimana dia bisa mendapatkan kesejahteraan itu. Lalu, Kamu merasa sudah Sejahtera kah? Bagaimana kamu mengetahui bahwa dirimu Sejahtera? Ya, Saya yakin kamu sudah Sejahtera. Tapi bagaimana jika pertanyaan itu ditujukan untuk suatu negara?

Mari baca tulisan ini hingga selesai dan semoga kamu menemukan informasi baru.

Belum tentu Semakin Besar GDP semakin Sejahtera.

Tentu banyak orang tau apa itu GDP. Atau mungkin masih ada yang belum tau apa itu GDP?. Sekedar mengingatkan GDP adalah (Gross Domestic Product) adalah salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur ukuran dan pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam periode waktu tertentu. GDP mengukur nilai total semua barang dan jasa yang dihasilkan di dalam batas wilayah suatu negara selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga digunakan sebagai alat untuk membandingkan tingkat kekayaan atau Tingkat kesejahteraan suatu negara.

Dengan penjelasan di atas kita tau bahwa GDP adalah alat ukur untuk mengetahui bagaimana negara itu bisa disebut Sejahtera. Namun belum tentu dengan besaran GDP itu dapat menunjukkan bahwa ekonomi suatu negara itu baik baik saja.

GNI (Gross National Income)

GNI adalah singkatan dari Gross National Income (Pendapatan Nasional Bruto). GNI mengukur total pendapatan yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara, baik di dalam maupun di luar negeri, dalam suatu periode tertentu. GNI mencakup pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu negara, seperti upah, laba, bunga, dan sewa.

GNI dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, atau pendekatan pendapatan. Pendekatan produksi menghitung GNI dengan menjumlahkan nilai tambah dari berbagai sektor ekonomi. Pendekatan pengeluaran menghitung GNI dengan menjumlahkan pengeluaran konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan saldo perdagangan luar negeri. Pendekatan pendapatan menghitung GNI dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor produksi, seperti upah pekerja, laba perusahaan, dan pendapatan dari kepemilikan modal.

GNI adalah indikator yang penting dalam mengukur ukuran ekonomi suatu negara. Data GNI digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dan perkembangan ekonomi antara negara-negara, serta untuk analisis ekonomi dan perencanaan pembangunan. GNI per kapita, yaitu GNI dibagi dengan jumlah penduduk, juga sering digunakan sebagai indikator penting untuk mengukur tingkat kemakmuran relatif suatu negara.

sumber : Getty Images

PARETO RULES

Prinsip Pareto (bahasa Inggris: The Pareto principle) yang juga dikenal sebagai Aturan 80/20 menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. Prinsip ini diajukkan oleh pemikir manajemen bisnis Joseph M. Juran, yang menamakannya berdasarkan ekonom Italia Vilfredo Pareto (15 Juli 1848 – 19 Agustus 1923), yang pada 1906 mengamati bahwa 80% dari pendapatan di Italia dimiliki oleh 20% dari jumlah populasi(Wikipedia)

Lalu, apa hubungan prinsip pareto dengan kesejahteraan?

Dalam pergitungan GDP terdapat komponen penting yang dapat mempengaruhi angka GDP yaitu jumlah penduduk. Perputaran uang yang besar bisa di dapatkan dari kualitas ekonomi individu pada negara itu sendiri atau dilihat dari jumlah penduduk. Sebab semakin besar jumlah penduduk, besar pula perputaran uang yang yang berputar maka akan berpengaruh terhadap peningkatan GDP. Contoh Negara yang poplasi penduduknya besar dan GDPnya besar adalah negara Indonesia.

Prinsip pareto disini berperan untuk menjelaskan bahwa Negara Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki penduduk dengan jumlah besar namun negara ini hanya di isi oleh 20% orang yang sejahtera dan 80% kurang sejahtera. Dalam konteks lain, uang beredar di satu negara ber total 1juta dan penduduknya adalah 10. Namun 800.000 dimiliki oleh dua orang dan 200.000 dimiliki oleh 8 orang. Maka apakah mungkin bisa dikatakan satu negara itu Sejahtera?

GDP memang dapat menggambarkan kemajuan atau perkembangan perekonomian satu negara, namun tidak bisa menggambarkan kenyataan kesejahteraan Masyarakat di suatu negara. Sebab GDP adalah perhitungan agregat, jika menginginkan perhitungan yang lebih tepat maka dapat menggunakan GNI di bagi dengan jumlah penduduk.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image