Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image APRILA RAHAYU GANI

Kesulitan Siswa dalam Membaca dan Memahami Ragam Wacana Tulis dengan Membaca Cepat dan Intensif

Edukasi | Wednesday, 13 Dec 2023, 21:29 WIB

Oleh: Nur Fitriyana M.Psi. Psikolog., Anna Roihanati, Hayyu Mawardi, Laras Pertama

Metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan membaca dan menulis siswa secara terpadu. Pembelajaran ini dikembangkan oleh David dan Roger Johnson tahun 1975 lalu digunakan secara luas dalam proses pembelajaran di berbagai tingkat pendidikan.

Kemampuan membaca dan memahami ragam wacana tulis adalah landasan penting dalam dunia pendidikan untuk keberhasilan siswa, kebanyakan siswa mengalami kesulitan pada saat mengatasi kompleksitas bacaan. Artikel menggali permasalahan kesulitan siswa dalam membaca dan memahami wacana tulis serta mengeksplorasi potensi solusi dari pendekatan membaca cepat intensif. Membaca cepat intensif bukan hanya sekedar tentang meningkatkan kecepatan baca, melainkan juga mencakup pengembangan keterampilan untuk membaca dengan cepat tanpa harus mengabaikan pemahaman apa yang dibaca. Siswa diajarkan untuk mengenali sebuah informasi penting dan menggali makna esensi-esensi pada bacaan dengan efisien.

Keterampilan berbahasa menjadi dasar seseorang untuk memulai pembelajaran yang ditanamkan sejak dini. Keterampilan menyimak dan berbicara dipelajari sebelum memasuki kejenjang sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari saat memasuki jenjang pendidikan. Membaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa dan dikuasai agar dapat mengikuti proses pembelajaran. Membaca juga salah satu acuan untuk melihat tingkat kecerdasan siswa serta menumbuhkan kreativitas dalam proses belajar

By the way, ada kasus mengenai pembelajaran ini yang terjadi di salah satu sekolah SMA Negeri 4 yang ada di Pamekasan, terhadap kemampuan membaca masih mengalami kesulitan dalam memahami wacana yang dibaca. Pada kompetensi memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif, banyak siswa yang hanya berfokus pada kecepatan membacanya tanpa memperhatikan isi yang terdapat dalam bacaan tersebut, sehingga ketika guru bertanya tentang isi bacaan banyak siswa yang tidak mengerti.

Fokus pada kecepatan membaca terkadang mengakibatkan ketidakmampuan siswa untuk meresapi dan memahami informasi dengan baik. Jadi pengajar memiliki peran penting dalam membimbing siswa untuk membaca cepat dengan pemahaman, dengan memberikan arahan yang tepat dan menyediakan strategi pemahaman sehingga siswa bisa membaca cepat sembari memahami apa yang dibaca. Dalam menghadapi tekanan informasi yang terus meningkat, membaca cepat menjadi keterampilan yang dihargai. Namun, penting untuk diingat bahwa kecepatan membaca seharusnya tidak mengabaikan pemahaman. Dengan pendekatan yang seimbang, siswa dapat membaca cepat sambil memahami apa yang dibaca dengan baik. Nah, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan dalam mengatasi kesulitan membaca cepat dan intensif

Pertama yaitu, pelatihan membaca cepat intensif yang merupakan program pelatihan membaca cepat intensif di dalam sekolah dapat menjadi langkah awal yang efektif. Yang mengembangkan sesi latihan yaitu guru dan cara mengembangkannya dengan melakukan sesi Latihan yang teratur untuk meningkatkan kecepatan membaca siswa sambil melihat dan mempertahankan pemahaman.

Kedua yaitu, fokus pada kosa kata kunci yang merupakan kesulitan siswa berawal dari kesulitan kosa kata. Solusi untuk masalah ini adalah dengan memberikan sebuah perhatian khusus pada setiap kata kunci yang sering muncul dalam wacana tulis. Siswa dapat dilatih untuk mengetahui dan mengerti sebuah arti dari kata tersebut sehingga dapat mengingkatkan pemahaman pada setiap bacaan.

Ketiga pengaplikasian strategi pemahaman yaitu, membaca cepat intensif tidak hanya tentang kecepatan, akan tetapi juga tentang penggunaan strategi pemahaman yang efektif. Guru dapat mengajarkan siswa untuk menentukan ide utama dalam menulis rangkuman dan serta membuat koneksi antara informasi dalam bacaan. Cara ini membantu siswa untuk memahami materi dengan lebih baik.

Keempat pembacaan terpandu oleh guru yaitu, guru memiliki perang yang sangat penting dalam membimbing siswa melalui proses membaca intensif, dengan diberikannya bimbingan secara langsung dan umpan balik, guru bisa membantu siswa menyelesaikan kesulitan dan memperluas keterampilan siswa membaca intensif.

Kelebihan Model Pembelajaran CIRC

Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan masing-masing, adapun kelebihan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) menurut Istarani (2016:64) adalah sebagai berikut:

1. Membuat suasana belajar lebih menyenangkan karena siswa dikelompokkan dalam kelompok yang heterogen. Jadi siswa tidak cepat. bosan sebab mendapat teman baru dalam pembelajaran.

2. Dapat membuat anak lebih rileks dalam belajar karena ia ditempatkan dalam kelompok yang heterogen.

3. Dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa, sebab dalam pembelajarannya siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam suatu kelompok.

4. Dengan adanya persentase akan dapat meningkatkan semangat anak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Menurut Kurniasih & Sani (2015:91) kelebihan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) antara lain:

1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.

2. Kegiatan yang dipilih sesuai dan bertolak dari minat siswa dan kebutuhan anak

3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama

4. Pembelajaran terpadu dapat menumbuh-kembangkan keterampilan berpikir anak

5. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis (bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan anak

6. Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa kearah belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna.

Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran CIRC juga mempunyai kekurangan, adapun kekurangan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) menurut Istarani (2016:67) adalah sebagai berikut:

1. Tidak mudah bagi guru dalam menentukan kelompok yang heterogen.

2. Karena kelompokini bersifat heterogen, maka adanya ketidak cocokan. diantara siswa dalam satu kelompok, digabungkan dengan siswa yang kuat. Atau adanya siswa yang merasa tidak pas, jika ia digabungkan dengan yang dianggapnya bertentangan dengannya.

3. Dalam diskusi adakalanya hanya dikerjakan oleh beberapa siswa saja, sementara yang lainnya hanya sekedar pelengkap saja.

4. Dalam persentase sering terjadi kurang efektif karena memakan waktu yang cukup lama sehingga tidak semua kelompok dapat mempersentasekannya.

Sedangkan menurut Kurniasih & Sani (2015:91) dalam model pembelejaran ini hanya dapat dipakai untuk mata pelajaran yang menggunakan bahasa, sehingga model ini tidak dapat dipakai untuk mata pelajaran seperti: matematika dan mata pelajaran lain yang menggunakan prinsip menghitung.

Penerapan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) membawa manfaat tidak hanya dalam pemahaman materi, tetapi juga dalam pengembangan keterampilan sosial dan prestasi siswa. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks, tetapi juga mengembangkan keterampilan menulis secara terintegrasi. Selain itu, Kerjasama dalam kelompok membantu meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi siswa. Adapun solusi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca cepat dan menggali makna beragam wacana tulis dapat diatasi dengan pendekatan membaca cepat dan intensif.

Daftar pustaka

Azizah, A. N., & Yanti, P. G. (2022). Efektivitas Model Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) terhadap Keterampilan Berkomunikasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 7619–7626.

Christina, L. V., & Kristin, F. (2016). Efektivitas Model Pembelajaran Tipe Group Investigation (Gi) Dan Cooperative Integrated Reading and Composition (Circ) Dalam Meningkatkan Kreativitas Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas 4. Scholaria : Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(3), 217.

Jayadi, U. (2021). Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Menemukan Kalimat Utama Pada Siswa Kelas Iv Sdn 22 Mataram Tahun Pelajaran 2020/2021. Berajah Journal, 1(1), 21–42.

Kurniawan, H. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ (Cooperative Integrated Reading And Composition) Terhadap Kemampuan Membaca Kritis Teks Eksplanasi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image