Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arya Rachmansyah

Pemanfaatan Mikroorganisme Tumbuhan untuk Pembuatan Nanopartikel

Iptek | Wednesday, 13 Dec 2023, 05:11 WIB
Endofit sebagai mikroorganisme pada tumbuhan. Sumber: Trends in Microbiology/Hardoim, P.R. dkk. (https://www.cell.com/trends/microbiology/fulltext/S0966-842X%2808%2900192-3)

Mikroorganisme tumbuhan, yang dikenal sebagai endofit, adalah kelompok organisme yang bertahan hidup dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan penyakit pada tanaman inang. Sehingga endofit memiliki beberapa sifat menarik yang dapat dimanfaatkan dalam sintesis nanopartikel yang dengan manfaat yang beragam.

Penelitian menunjukkan bahwa fungi endofit tumbuhan menghasilkan senyawa bioaktif yang dapat dianggap sebagai sumber alternatif untuk pembuatan senyawa bioaktif tanaman. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan, antikanker, imunomodulasi, dan antimikroba yang beragam.

Sehingga dalam penggunaannya untuk sintesis nanopartikel, perlu beberapa tahapan. Pertama, mengisolasi mikroorganisme endofit dari tanaman, kemudian dilakukan pensterilan pada lempeng agar nutrien untuk diinkubasi selama 24 jam. Untuk mendapatkan isolasi kultur murni, setiap koloni bakteri dan fungi endofit ditaburkan pada lempeng agar nutrien terpisah.

Kemudian, Strain endofit diinokulasi dalam kaldu nutrien dan diinkubasi pada suhu 37 °C (180 rpm) dalam inkubator pengocok. Setelah inkubasi, dilakukan sentrifugasi untuk mendapatkan filtrasi kaldu dengan kandungan bakteri dan fungi endofit. Bagian tersentrifugasi kaldu terbagi menjadi endapan dan supernatan, yang digunakan untuk sintesis nanopartikel secara intraseluler dan ekstraseluler pada bakteri endofit. Pada fungi endofit, dalam sintesis intraseluler, nanopartikel disintesis di dalam miselium, dan dalam sintesis ekstraseluler, nanopartikel disintesis dari filtrat bebas sel fungi.

Mekanisme biosintesis nanopartikel belum sepenuhnya dipahami hingga sekarang. Namun, enzim ekstraseluler dan intraseluler berperan dalam sintesis nanopartikel oleh mikroorganisme. Beberapa fungi memiliki kemampuan menghasilkan metabolit dan enzim ekstraseluler sebagai hasil dari paparan tekanan lingkungan seperti logam beracun, variasi suhu, dan predator. Metabolit enzim yang berfungsi sebagai cara bertahan fungi ini dapat memiliki kecenderungan untuk mereduksi ion perak menjadi nanopartikel.

Untuk pembuatan nanopartikel perak (AgNPs) meliputi prosedur berikut:

  1. Penangkapan ion logam di sekitar sel fungi.
  2. Enzim yang dikeluarkan sel yang mereduksi ion perak.
  3. Stabilisasi AgNPs oleh peptida dan protein fungi.
Proses pembuatan nanopartikel perak melalui reduksi dengan fungi endofit. Sumber: Applied Biology and Microbiology/Rahman, S. dkk. (https://link.springer.com/article/10.1007/s00253-019-09661-x)

Penggunaan mikroorganisme tumbuhan membuka peluang baru dalam pengembangan bahan-bahan biologis yang bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan. Nanopartikel perak yang dihasilkan melalui endofit memiliki sifat-sifat biologis yang signifikan, seperti antibakteri, antijamur, sitotoksik, dan aktivitas antioksidan. Sehingga nanopartikel dengan potensi beragam menunggu eksplorasi untuk dapat dimanfaatkan secara langsung.

Arya Rachmansyah, Mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi, Universitas Airlangga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image