Efektifitas Penggunaan Kemasan Makanan dengan Nanopartikel untuk Menjaga Kualitas
Agama | 2024-05-01 11:15:50Mutu dan keamanan pangan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Makanan yang terkontaminasi atau tidak segar dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan kematian. Kemasan pangan memegang peranan penting dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan. Namun kemasan makanan tradisional seringkali memiliki keterbatasan sepert mudah sobek, mudah bocor, dan tidak dapat menjaga kesegaran makanan. Nanopartikel yaitu partikel yang sangat kecil (1–100 nanometer), menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi keterbatasan kemasan makanan tradisional. Sifat unik nanopartikel, seperti luas permukaannya yang besar dan kemampuannya berinteraksi secara efektif dengan lingkungan, dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kemasan makanan yang lebih aman dan segar.
Nanoteknologi merupakan salah satu peluang dalam industri pangan terutama dalam menciptakan suatu inovasi untuk kemasan. Sejauh ini nanoteknologi telah dimanfaatkan oleh beberapa negara maju untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari sebuah kemasan produk. Penelitian oleh Fan et al. (2018) menunjukkan bahwa kemasan makanan yang dilapisi dengan nanopartikel chitosan mampu meningkatkan kualitas susu dengan mengurangi pertumbuhan bakteri dan meningkatkan rasa.
Keuntungan kemasan makanan menggunakan nanopartikel dapat meningkatkan keamanan makanan lebih tahan terhadap bakteri dan jamur. Hal ini membantu mencegah kontaminasi makanan dan meningkatkan keamanan pangan. Selain itu nanopartikel dapat digunakan untuk mengontrol permeabilitas gas dan uap air dalam kemasan pangan. Ini membantu menjaga makanan tetap segar dan memperpanjang umur simpannya.
Sampai saat ini, banyak nanopartikel yang telah diidentifikasi sebagai bahan dari kemasan makanan salah satunya yaitu smart packaging : pengembangaan teknologi pengemas keju antibakteri menggunakan nanofiber dan nanopartikel yang dikembangkan oleh venisa yosephi. Jenis nanopartikel yang digunakan yaitu preparasi nanopartikel nisin-loaded poly- -glutamic acid / chitosan (NGC). Nanofiber dibuat dengan Teknik electrospinning akan menghasilkan nanofiber PEO. Chitosan (CS) adalah polisakarida bermuatan positif yang dikenal karena efek antibakterinya. Asam poli- -glutamic ( -PGA) adalah polipeptida bermuatan negatif yang dihasilkan oleh Bacillus sp. aman digunakan dalam makanan. chitosan dan -PGA dapat saling membentuk nanopartikel dalam kondisi asam. Kemampuan ini dapat digunakan untuk menjebak (enkapsulasi) molekul bermuatan positif seperti nisin. Nanofiber disini sangat dibutuhkan karena dapat membantu mnjada stabilitas dengan memasukan nanopartikel kedalam nanaofiber. Nanofiber adalah serat dengan diameter sekitar 50 hingga 1000 nm. Polimer PEO (polyethylene oxide) merupakan polimer tidak beracun yang sangat cocok digunakan pada makanan.
Penelitian dan pengembangan kemasan makanan nanopartikel masih dalam tahap awal. Tantangan yang perlu diatasi antara lain memastikan keamanan nanopartikel dalam makanan, meningkatkan biodegradabilitas kemasan, dan memastikan biaya produksi yang ekonomis.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.