Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Manfaat Psikologis Humor di Tempat Kerja

Gaya Hidup | Tuesday, 12 Dec 2023, 11:14 WIB
Sumber gambar: IntiPesan.com

Bisakah humor membuat tempat kerja menjadi lebih baik?

Poin-Poin Penting

· Tertawa dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan perasaan senang dengan melepaskan hormon.

· Tertawa dan humor di tempat kerja tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik, tetapi juga meningkatkan hubungan sosial.

· Gunakan humor yang positif, dan gunakan dengan bijak, untuk mendapatkan manfaat humor di tempat kerja.

Tempat kerja seringkali menimbulkan stres. Apa yang dapat dilakukan untuk meringankan beban stres kerja? Humor adalah salah satu penawarnya.

Manfaat Humor

Ada bukti bagus bahwa tertawa mempunyai efek fisiologis dan psikologis yang positif pada manusia. Misalnya, tertawa menurunkan kadar hormon stres kortisol dan dapat meningkatkan hormon dopamin yang “merasa nyaman”. Menariknya, meskipun seorang anak dapat tertawa hingga 300 kali sehari, rata-rata orang dewasa berusia 40 tahun hanya tertawa sekitar empat kali sehari (Gerloff, 2011). Tidak heran stres di tempat kerja menjadi masalah besar.

Tertawa dan humor di tempat kerja juga dapat memberikan dampak positif terhadap persepsi seseorang dan dapat membantu menciptakan hubungan sosial yang lebih positif di tempat kerja. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa individu yang menggunakan humor dinilai lebih kompeten dan percaya diri (Bitterly, et al., 2017). Humor juga dapat menghasilkan hubungan yang lebih baik di tempat kerja karena tertawa memicu pelepasan oksitosin, yang memfasilitasi ikatan sosial dan meningkatkan kepercayaan. Tertawa bersama dapat menimbulkan perasaan kedekatan dan kepuasan hubungan yang lebih besar.

Peringatan: Gunakan Jenis Humor yang Tepat

Humor bisa positif atau negatif, dan semua bukti menunjukkan bahwa bentuk humor positiflah yang bermanfaat bagi orang-orang di tempat kerja. Misalnya, humor afiliatif bersifat baik hati dan melibatkan penyampaian cerita lucu. Misalnya, komedian Jerry Seinfeld memiliki gaya humor afiliatif ketika ia bercanda tentang situasi kehidupan sehari-hari yang kita alami (Seinfeld: “Orang tua saya tidak ingin pindah ke Florida, tetapi mereka berusia 60 tahun, dan itu adalah hukum!”). Orang-orang dapat, bersama-sama, memahami humor afiliatif.

Bentuk humor negatif termasuk “humor agresif” yang ditujukan kepada orang lain dan mengejek mereka. Komedian Don Rickles dan Joan Rivers terkenal menggunakan humor agresif. Humor yang merugikan diri sendiri adalah individu yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran lelucon, dan itu juga bukan bentuk humor yang baik untuk digunakan di tempat kerja. Alih-alih membangun hubungan yang positif, bentuk-bentuk humor negatif ini justru dapat menyinggung dan menghambat perkembangan hubungan kerja yang erat.

Cara Menggunakan Humor di Tempat Kerja

Berikut adalah beberapa pedoman untuk meningkatkan penggunaan humor di tempat kerja, dan menjaganya tetap positif dan produktif.

1. Gunakan Humor Positif. Pertahankan humor positif dengan humor afiliatif yang berfokus pada pengalaman bersama. Jangan pernah menggunakan humor agresif atau menceritakan lelucon yang mungkin dianggap menyinggung atau kasar oleh orang lain.

2. Dorong yang Lucu. Banyak orang menghindari menceritakan lelucon karena takut gagal, namun pada umumnya orang memaafkan. Seperti yang dikatakan Aaker dan Bagdonas dalam buku hebat mereka "Humor Seriously: Why Humor is a Secret Weapon in Business and Life", (Humor Serius: Mengapa Humor adalah Senjata Rahasia dalam Bisnis dan Kehidupan), orang menghargai hampir semua jenis kesembronoan, asalkan tidak menyakitkan atau menyinggung.

3. Jangan Mencoba Menjadi Komedian. Tujuannya bukan untuk membuat kolega Anda tertawa terbahak-bahak, namun untuk menciptakan lingkungan di mana kesembronoan bersifat alami dan spontan.

4. Berikan Lawakan. Aaker dan Bagdonas menawarkan panduan sederhana. Mulailah dengan menyatakan pengamatan sederhana dan kemudian kembangkan penyesatan untuk mengungkap “hal tidak biasa” yang Anda perhatikan. Misalnya, untuk lelucon tentang perpindahan ke pekerjaan jarak jauh pascapandemi, “Saya merindukan banyak hal di kantor — obrolan di ruang istirahat, meninggalkan catatan penyemangat di meja rekan kerja, dan mengenakan apa pun selain celana piyama. ”

Jadi, cobalah menambahkan sedikit kesembronoan di tempat kerja Anda dan lihat apakah hal itu tidak mengurangi stres yang dialami bersama dan meningkatkan citra serta hubungan Anda di tempat kerja.

***

Solo, Selasa, 12 Desember 2023. 11:05 am

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image