Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Aisyah

Museum Pos indonesia: Menyusuri Jejak Komunikasi Masa Lalu

Wisata | Monday, 11 Dec 2023, 22:36 WIB
Bangunan Megah Museum POS Indonesia terlihat dari depan, Kamis (07/12/2023). Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi

KOTA BANDUNG – Kota Bandung, sebuah tempat yang memeluk erat sejarah dan kebudayaan, serta mengagungkan keindahan alamnya, menyimpan cerita yang tersembunyi di balik pesona alam yang memukau. Kota ini mempersembahkan sejumlah destinasi bersejarah yang membawa dalam sebuah perjalanan melintasi masa lampau, dan di tengah-tengah kota, terbangun keindahan Museum Pos Indonesia, sebuah ikon klasik yang memelihara jejak komunikasi masa lalu.

Bangunan yang berdiri megah di Jl. Cilaki No. 73 Kota Bandung, telah menyimpan sejarah panjangnya sejak tahun 1931. Awalnya dikenal sebagai Museum PTT atau Museum Pos Telegrap dan Telephone, tempat ini menyaksikan transformasi dan tantangan seiring berjalannya waktu. Pada masa perang, museum sempat terbengkalai, namun pada 27 September 1983, bertepatan dengan hari bangkit ponsel, museum ini bangkit kembali, membuka pintu untuk umum. Pada tahun 1995, identitasnya berubah menjadi PT Pos Indonesia, menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan pos dan komunikasi di Indonesia hingga saat ini.

Museum yang diresmikan oleh Ahmad Thahir ini menawarkan koleksi menarik yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menjadi destinasi edukasi. Pengelola Museum POS Indonesia, Ibu Erlin, mengungkapkan bahwa bulan Desember ini menjadi waktu yang cukup ramai, dengan ratusan hingga ribuan pengunjung. Tidak hanya dari kalangan pelajar SD, SMP, dan SMA, tapi juga mahasiswa dan masyarakat umum.

Kunjungan Syifa (21) salah satu mahasiswi bahwa ke museum ini tidak hanya sekedar berwisata, tapi juga merasakan suasana yang ramah dan nyaman. Menurutnya, museum ini bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga membuka wawasan yang berharga bagi pengunjung.

Begitu melangkah ke Museum Pos Indonesia, pengunjung disambut hangat oleh petugas yang membantu pendaftaran. Di dalam, lorong-lorong membawa pengunjung menjelajahi koleksi-koleksi yang memukau. Dipajang di dinding-dinding foto pemimpin POS Indonesia, perangko dari berbagai negara, sepeda pak pos, baju dinas zaman dulu, peralatan pos zaman kolonial hingga kini, surat emas, lukisan sejarah, timbangan surat, dan miniatur pos kereta api memperkaya pengalaman tak terlupakan di museum ini.

Salah satu daya tarik utama di Museum Pos Indonesia adalah timbangan surat yang unik dan jarang ditemui di tempat lain. Selain bentuknya yang menarik, timbangan surat memiliki fungsi penting dalam menentukan berat surat sebelum dikirim melalui pos, dan memastikan harga kirim yang akurat. Sebuah koleksi yang tidak hanya menarik mata tetapi juga mengungkapkan sisi penting dari proses pengiriman surat.

Museum POS Indonesia mengundang pengunjung untuk merayakan nostalgia masa lalu dalam suasana yang nyaman. Dengan keunikan ini, tak heran pengunjung antusias berbondong-bondong dengan teman-temannya untuk menjelajahi museum ini. Yang lebih menarik lagi, tiket masuknya gratis, menjadikannya destinasi yang ramah bagi semua kalangan. Meski memiliki keterbatasan waktu buka, museum ini menawarkan pengalaman tak terlupakan dari Senin hingga Jumat, pukul 09.00-15.00 WIB, serta Sabtu pukul 09.00-13.00 WIB. Sayangnya, pada hari Minggu dan hari-hari besar lainnya, museum ini libur.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image