Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rahma Aprilia

Peranan Podcast Sebagai Media Pilihan Masyarakat pada Pemilu 2024

Politik | Sunday, 10 Dec 2023, 17:01 WIB

Salah satu media yang dipakai dalam sumber informasi media pemilu adalah podcast yang beberapa tahun terbelakang banyak digemari oleh Masyarakat. Podcast sebagai media informasi pemilu menjadi bahasan yang menarik, sebab popularitas dari penikmat podcast tiap tahunnya terus bertambah.

Ilustrasi seseorang yang melakukan podcast

Berdasarkan data hasil survey pada tahun 2018 dilakukan oleh Dailysocial.id terhadap 2.023 pengguna smartphone mendapatkan data sebesar 67,97% telah familiar dengan podcast. Selain itu sebesar 65% mendengarkan podcast karena konten bervariasi, 62,69% karena podcast bersifat on demand. Dari hasil survey menunjukkan bahwa podcast menjadi media yang sudah mulai terkenal dan lebih dari setengahnya meikmati podcast dikarenakan audio visual dan bersifat on demand. Akan tetapi apa itu podcast? Podcast adalah bentuk konten digital yang terdiri dari episode audio dan video digital yang dibuat oleh individu atau kelompok dan disebarkan secara daring melalui internet. Podcast diunggah melalui media sosial seperti youtube, Instagram bahkan spotify.Ada beberapa jenis atau tipe yang dimiliki dari gaya podcast yang banyak dijumpai pada podcast-podcast di Indonesia, yaitu: (1) interview podcast merupakan tipe podcast dengan tampilan yang bersifat obrolan wawancara antara beberapa narasumber dengan host. (2) podcast solo, jenis podcast yang dipandu oleh satu host dan melalui perspektif host saja. Biasanya membahas topik yang sedang viral. (3) Multi-Host Podcast, kebalikannya dari podcast solo, jenis podcast ini dipandu oleh lebih dari satu host. Biasanya membahas mengenai kejadian-kejadian lucu atau horor sehingga akan ada percakapan diantara para host. (4) Podcast Drama, tipe tampilan dengan konten drama yang dikemas dalam bentuk audio. (majalah.tempo.co, 2023)Melihat dari pengertian jenis-jenis podcast diatas, jenis podcast yang dapat digunakan dalam agenda politik pemilu untuk para pasangan calon adalah jenis podcast interview.

Ilustrasi dari jenis podcast interview

Jenis podcast tersebut dapat memperlihatkan sisi yang lebih interaktif antara pejabat yang sedang meyiapkan diri untuk pemilu dengan host. Point selanjutnya, terkesan sebagai interaksi dua arah untuk mengetahui lebih dalam mengenai visi misi dan pandangan paslon dan host juga dapat mengutarakan pendapat serta pemikirannya atas jawaban dari mereka. Pada salah satu media massa youtube sebagai media podcast menunjukkan adanya sebagian besar output dari podcast yang dihasilkan oleh stasiun penyiaran dengan podcast individu memiliki hasil yang berbeda. Terdapat perbedaan pada jumlah penayangan, komentar dan suka dari masyarakat yang menonton. Masyarakat cenderung lebih tertarik kepada podcast individu dibandingkan dengan podcast yang berasal dari stasiun penyiaran. Perbedaan juga ditemukan pada isi konten dari masing-masing podcast. Gaya pembicaraan dari podcast individu terdengar lebih santai, secara terang-terangan atau tidak terbatas sedangkan pada podcast redaksi penyiaran biasanya lebih cenderung formal dan adanya batasan pada topik yang dibahas.Perbedaan output ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Panuju, R. (2023), menunjukkan bahwa podcast yang dihasilkan oleh stasiun penyiaran tertentu cenderung berhati-hati saat melakukan wawancara. Mereka membatasi diri untuk membahas tema-tema tertentu. Di sisi lain, podcast yang dibuat oleh individu lebih fleksibel dalam menggali pikiran, perasaan, serta visi ke depan dari calon presiden. Pengaruh dari juru bicara atau host juga memiliki dampak terhadap hasil akhir dari podcast-podcast tersebut.

podcast Deddy Corbuzier sebagai tokoh podcast yang berpengaruh

Masa pemilihan umum presiden merupakan momentum yang penting bagi masyarakat untuk mengetahui dan menentukan pilihan calon presiden dan wakil presiden yang akan mempin selanjutnya setelah masa kepresidenan pak Jokowi di tahun 2024 nanti. Maka dari itu, melihat bagaimana podcast menjadi media politik pada pemilu, masyarakat banyak memanfaatkan media podcast sebagai sarana untuk menggali lebih jauh informasi dari setiap paslon dan berita yang up to date selama menjelang pemilu 2024.Masyarakat akan selalu mencari informasi dari berbagai sumber atau konten sehingga terhindar dari yang namanya polarisasi dan misinformasi yang mengarah kepada pemikiran yang tidak objektif sehingga menggunakan hak suara dengan tidak optimal. Berbagai konten yang ditonton atau didengar masyarakat untuk mendapatkan kepuaasan atas keinginan mereka ini dikenal dengan sebutan information seeking.

Information seeking yang dilakukan masyarakat, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan terhadap (1) Kebutuhan kognitif, keinginan untuk memperdalam pengetahuan mengenai kandidat dan berita terkait pemilu. (2) Kebutuhan Afektif, keinginan akan pengalaman emosional, seperti merasakan semangat atau tersentuh saat menerima informasi atau kabar tentang kandidat calon Presiden dan Wakil Presiden. (3) Kebutuhan integrasi personal, mengacu pada kebutuhan kredibilitas, ketika seseorang menjadi percaya diri dan optimis terhadap sumber informasi yang memiliki kredibilitas jelas. (4) Kebutuhan integritas sosial, dorongan untuk berinteraksi atau berdiskusi terhadap informasi yang diperoleh melalui media sebagai penyalur dan penghubung informasi. (5) Kebutuhan berkhayal, pelarian dari kebutuhan integrasi sosial lingkungannya yang tidak dapat terpenuhi didapatkan melalui interaksi media sosial yang dapat menghubugkan lingkup ysng lebih besar dan lebih luas.

Ilustrasi Information Seeking

informasi yang didapatkan, media sosial ikut andil dalam mempromosikan, menyebarkan podcast, dan menemukan podcast. Media sosial juga memfasilitasi diskusi, komentar, dan interaksi seputar podcast, meningkatkan rasa kebersamaan dan memperkuat kenikmatan sosial dari konsumsi media.Diharapkan media sosial yang dipakai dalam strategi politik pemilu 2024 dapat dipergunakan dengan baik tanpa adanya disinformasi maupun misinformasi. Juga, agar terciptanya suasana masa pemilu yang berjalan secara aman, tranparansi dan kondusif, perlu adanya pengawasan pemerintah dan peran masyarakat untuk bekerjasama dalam penggunaan media sosial secara bijak. Baik media manapun yang digunakan para paslon, memiliki sama besarnya terhadap pengaruh dalam membentuk opini publik.

Source

Saputro, E. R. (2022). Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Kandidat Pada Pemilihan Kepala Daerah di Kota Makassar Tahun 2020.

Jurnal Politik Profetik, 10(1).Alhusna, F. N., & Masruroh, S. (2021). Model perilaku pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi: Kajian literatur. IJAL (Indonesian Journal of Academic Librarianship), 5(1), 19-28.

Panuju, R. (2023).Podcast Politik Indonesia: Upaya Mencari Calon Presiden Indonesia 2024. Jurnal Komunikasi Nusantara, 5(1), 53-66.

https://majalah.tempo.co/read/info-tempo/168781/mengenal-podcast-dan-ragam-jenisnya

https://dailysocial.id/post/laporan-dailysocial-penggunaan-layanan-podcast-2018

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image