Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nashya Frida N

Standar Kecantikan Buatan Masyarakat, tapi Masyarakat juga yang Kena Dampaknya. Jadi, Salah Siapa?

Eduaksi | Saturday, 09 Dec 2023, 19:03 WIB
Ilustrasi Standar Kecantikan berdasarkan Tokoh ternama di Indonesia

Apa sih Standar Kecantikan itu?

Beauty standard atau Standar Kecantikan adalah standar atau ideal kecantikan yang diakui oleh masyarakat atau budaya tertentu. Standar kecantikan ini mencakup berbagai aspek seperti bentuk wajah, bentuk tubuh, warna kulit, dan tekstur rambut.

Bagaimana Standar Kecantikan dapat terbentuk?

1. Sosiologi dan Budaya

Faktor utama terbentuknya standar kecantikan adalah faktor sosiologi dan budaya. Standar kecantikan dapat berbeda-beda di setiap budaya dan periode sejarah. Maka dari itu, setiap negara memiliki standar kecantikannya masing-masing sesuai dengan representasi media dan norma yang dianut di daerah tersebut.

2. Media Massa

Media massa seperti koran, televisi, dan juga media sosial memiliki peran besar dalam mengubah persepsi masyarakat tentang kecantikan. Terlebih lagi efek dari globalisasi yang memungkinkan pertukaran budaya menjadi lebih cepat. Oleh karena itu, citra model dan tokoh yang ada di media massa sering kali menjadi tolak ukur kecantikan.

3. Periklanan

Iklan industri kecantikan yang merepresentasikan perempuan yang cantik yaitu perempuan yang memiliki kulit cerah dan lembut sesuai dengan model iklan yang digunakan. Hampir semua produk kecantikan pasti menjanjikan efek yang mencerahkan, bukan? Terlebih lagi di era sekarang ini banyak produk yang menggunakan model orang Korea demi keberhasilan dari representatif keunggulan produk yang mereka tawarkan.

Dampak Negatif Standar Kecantikan

Tingginya Standar Kecantikan yang ada di Indonesia sudah mengharuskan kita memiliki bentuk tubuh, warna kulit, dan kondisi kulit yang sama dengan yang ada di media. Standar Kecantikan yang toxic ini dapat menyebabkan hal yang fatal, loh! Standard kecantikan yang tidak realistis dapat menimbulkan banyak sekali dampak negatif yang dapat mengganggu mental dan psikis. Simak dampak-dampak negatif dari adanya Standar Kecantikan:

1. Ketidakpuasan Tubuh

Selalu merasa kurang, tidak percaya diri, dan terus merasa tidak puas. Dan mengakibatkan berkembangnya perilaku tidak sehat seperti diet ekstrem atau olahraga berlebihan hingga gangguan makan.

2. Tekanan dan Tuntutan Sosial

Standar kecantikan masyarakat menciptakan tekanan sosial bagi individu untuk menyesuaikan diri dengan penampilan tertentu demi tidak dikucilkan.

3. Ketidakpekaan Budaya

Kurangnya representasi dan pengakuan terhadap cita-cita kecantikan yang beragam.

4. Beauty Privilege

Terdapat kaum-kaum yang dianggap lebih tinggi dari yang lain. Konsep ini berakar pada gagasan bahwa orang-orang yang lebih sejalan dengan standar kecantikan yang berlaku sering kali diperlakukan lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk interaksi sosial, peluang karier, dan persepsi kompetensi. Hal ini dapat berujung pada dehumanisasi individu berdasarkan penampilannya.

5. Kesehatan Mental

Paparan terus-menerus terhadap cita-cita kecantikan yang tidak realistis di media dan iklan dapat berkontribusi pada perasaan tidak mampu dan cemas. Tekanan untuk mematuhi standar-standar ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Wah, fatal banget kan?

Untuk mengatasi dampak negatif ini, terdapat gerakan yang berkembang untuk mempromosikan standar kecantikan yang lebih inklusif dan beragam yang mengakui dan merayakan kecantikan individu dari berbagai latar belakang dan penampilan berbeda ya, Ladies!

Dampak Positif Standar Kecantikan

Meskipun Standar kecantikan memiliki banyak sekali dampak negatifnya. Namun, jika didekati dengan cara yang positif dan inklusif, dapat memberikan beberapa efek menguntungkan, yaitu:

1. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Melihat beragam cita-cita kecantikan dapat membangkitkan semangat untuk merawat diri serta dapat membantu orang merasa diakui dan diterima apa adanya.

2. Kampanye Kesehatan

Menekankan pentingnya gaya hidup sehat, perawatan diri, dan cinta diri dapat berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan.

3. Pemberdayaan

Hal ini mempromosikan gagasan bahwa kecantikan bersifat subyektif dan pribadi, sehingga memungkinkan orang untuk menerima kualitas unik mereka daripada menyesuaikan diri dengan ekspektasi eksternal. Mengarah pada masyarakat yang lebih berpikiran terbuka dalam menerima dan mengakui kualitas unik dan keindahan setiap individu.

Penting bagi masyarakat untuk terus berkembang menuju standar kecantikan yang lebih inklusif dan positif guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung bagi individu dari semua latar belakang dan penampilan.

Siapa yang Dapat Disalahkan akibat Tingginya Standar Kecantikan di Indonesia?

Tidak ada satupun hal yang bisa disalahkan dari tingginya standar kecantikan yang ada di Indonesia, bahkan iklan produk kecantikan sekalipun. Mereka hanya berusaha untuk memasarkan produknya demi memperoleh konsumen yang membutuhkan keunggulan dari produk yang ditawarkan. Standar Kecantikan tidak bisa dihilangkan tapi bisa kita abaikan, loh!

Bagaimana Cara Mengatasi Standar Kecantikan yang Toxic?

Mengatasi standar kecantikan yang toxic memerlukan kesadaran diri, perubahan pandangan masyarakat, dan langkah-langkah konkret untuk merubah persepsi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil.

1. Kesadaran Diri

Tingkatkan pemahaman di diri sendiri tentang keragaman kecantikan dan dampak psikologis dari standar kecantikan yang tidak sehat. Bergabung dalam komunitas atau kelompok yang memperjuangkan keragamandan kesehatan kecantikan, dan melakukan diskusi didalamnya untuk menyebarkan wawasan. Mulailah dari diri sendiri!

2. Promosi Kecantikan Sehat

Ubah standar kecantikan menjadi promosi kesehatan bagi para perempuan untuk mengedukasi seberapa pentingnya gaya hidup sehat, pola makan seimbang, dan olahraga untuk kesehatan tubuh dan kulit.

3. Kampanye Positif di Media Sosial

Gunakan media sosial untuk menyebarkan pesan positif tentang kecantikan sehat. Apresiasi kecantikan dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, usia, dan latar belakang etnis. Kampanyekan tagar dan gerakan yang mendukung keragaman dan kesehatan mental.

4. Pendidikan Anak-Anak

Ajarkan anak-anak untuk menghargai perbedaan dan memiliki rasa percaya diri. Pendidikan harus dimulai sejak dini.

5. Memilih-milih Produk Kecantikan

Boikot produk yang mendukung standar tidak sehat dan beralih ke produk yang menghargai perbedaan serta mempromosikan kecantikan yang sehat.

Jadi gimana nih, ladies? Menurut kalian lebih banyak dampak negatif atau positifnya dari standar kecantikan? Jadi perempuan emang berat ya, banyak banget tuntutannya dari segi fisik maupun kemampuan. Sulit rasanya buat muasin semua keinginan manusia, tapi kalian tetap punya hak untuk menjadi diri sendiri, kok! Makanya, kalian gaperlu ngikutin standarisasi yang ada, karena cantik itu yang penting sehat, sehat hati dan juga pikiran! Just be yourself!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image