Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Apakah Kurikulum Merdeka Sudah Sesuai dengan Pendidikan saat ini?

Edukasi | 2023-12-09 12:36:52

Kunci keberhasilan sebuah sistem pendidikan itu ada pada proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas, sebagus apapun kurikulum dan programnya yang digunakan jika pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas belum maksimal masih menerapkan pola pikir yang lama dan dengan paragdigma yang lama tentu saja outputnya juga tidak maksimal, hanya sekedar ganti nama dan ganti administrasi tanpa adanya perubahan dalam dunia pendidikan. Kurikulum merdeka disosialisasikan dan diimplementasikan pada semua satuan pendidikan dengan tujuan untuk memperbarui proses pembelajaran.

Istilah Kurikulum (curriculum) pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga berasal dari curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai dengan finish untuk meraih medali/penghargaan. Kemudian pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan jadi sejumlah mata pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah. Pada hakikatnya merupakan suatu bukti bahwa peserta didik telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran (Suparman, 1010).

Kurikulum merdeka merupakan sebuah cara dalam menjawab tantangan Pendidikan yang terjadi akibat adanya krisis Pendidikan pasca endemi. Kurikulum merdeka yang lahir untuk mengatasi permasalahan Pendidikan di masa pandemi ini merumuskan beberapa kebijakan baru yang secara konseptual memberikan kebebasan baik bagi lembaga maupun peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Melalui perubahan kurikulum ini diharapkan akan adanya perubahan dalam dunia Pendidikan yang lebih berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan lunak berdasarkan kompetensi. Merdeka belajar ini terlahir karena ada banyaknya permasalahan yang terjadi di dunia Pendidikan namun lebih berfokus pada sumber daya manusia. (Ardiyanti, 1011).

Pergantian kurikulum berdampak pada guru sebagai pendidik belum mampu menerapkan kurikulum baru secara menyeluruh. Guru harus benar-benar memahami kurikulum baru beserta komponen-komponennya jika ingin menerapkannya dengan hasil yang diharapkan. Sebaik apapun kurikulum baru yang dikembangkan, jika ujung tombaknya yaitu guru tidak mampu mengejawantahkannya dalam proses belajar mengajar dengan baik maka kurikulum tersebut tidak bisa berjalan lancar. Di beberapa daerah, fasilitas yang dimiliki sekolah menjadi kendala tidak berhasilnya penerapan kurikulum baru. Perubahan kurikulum tentu saja membutuhan sosialisasi kepada guru-guru yang merupakan pelaksana di lapangan. Kurikulum baru harus mampu membuat semua guru memahami kurikulum baru supaya penerapan kurikulum baru itu berhasil. (Mawati, A. T, 1013).

Pemerintah memberikan opsional pada proses penerapan kurikulum merdeka disekolah, yaitu; (1) merdeka belajar, (1) merdeka berbagi, (3) merdeka berubah. Pada saat penerapan kurikulum merdeka sudah tentu membawa efek dan perubahan secara signifikan mengenai guru dan tenaga pendidikan disekolah dari segi administrasi pembelajaran, strategi dan pendekan pembelajaaran, metode pembelajaran, dan bahkan evaluasi pembelajaran. Hakikatnya merdeka belajar merupakan memperdalam kompetensi guru dan siswa untuk berinovasi dan meng-upgrade kualitas pada pembelajaran secara independen.

Solusi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi ini dapat dilakukan dengan cara menekankan inovasi pembelajaran, peningkatan penggunaan teknologi, serta perlu adanya kepastian kesiapan guru dalam melakukan pembelajaran. Namun hal tersebut juga tidak lepasdengan adanya perencanaan esensi dari kurikulum yang sesuai dengan model pembelajaran. Dalam menangani permasalahan yang terjadi saat itu, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan tentang kurikulum merdeka belajar atau dulunya dikenal dengan nama kurikulumprototipe sebagai upaya dalam membangkitkan kembali perkembangan pendidikan yang mengalami penurunan secara drastic. Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi salah satu elemen yang penting dan wajib dalam satuan Lembaga Pendidikan. Kurikulum memiliki peranan penting berbentuk perangkat pembelajaran yang berisi tentang perencanaan kegiatan pembelajaran dalam bentuk suatu proses pemerolehan pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan melalui rangkaian kegiatan pembelajaran.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image