Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image HANIYAH DZIKRA

Tahukah Kamu Mata Itu Rentan Sakit? Mari Kita Jaga!

Eduaksi | Thursday, 07 Dec 2023, 05:54 WIB
Ikon Bola Mata Manusia. Struktur Mata Manusia. Ilustrasi Vektor.

Fungsi Mata

Mata berperan sebagai organ penglihatan yang memungkinkan kita untuk melihat dan memahami dunia di sekitar kita. Mata memiliki beberapa komponen penting yang bekerja sama untuk menghasilkan gambar yang kita lihat.

A. Kornea

adalah lapisan transparan di bagian depan mata yang membantu memfokuskan cahaya ke dalam mata. Kornea mengandung banyak saraf sensorik yang membantu dalam persepsi visual. Setelah melewati kornea, cahaya masuk ke dalam iris, yaitu bagian berwarna di tengah mata. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengendalikan ukuran pupil.

B. Lensa

mata berfungsi untuk mengubah bentuk dan fokus cahaya pada retina. Lensa ini dapat menyesuaikan ketebalan dan bentuknya agar cahaya dapat difokuskan dengan baik pada retina. Ketika lensa berubah bentuk, proses ini disebut akomodasi.

C. Retina

adalah lapisan di belakang mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor yang peka terhadap cahaya. Ada dua jenis sel fotoreseptor utama: batang dan kerucut. Batang bertanggung jawab untuk penglihatan dalam kondisi cahaya rendah, sedangkan kerucut berperan dalam penglihatan warna dan detail. Ketika cahaya mencapai retina, sel-sel fotoreseptor akan merespons dengan menghasilkan sinyal listrik. Sinyal ini kemudian dikirim melalui saraf optik ke otak untuk diinterpretasikan sebagai gambar. Proses ini melibatkan berbagai bagian otak yang terkait dengan pengolahan visual.

Selain itu, mata juga memiliki sistem pengaturan fokus yang disebut akomodasi. Akomodasi adalah kemampuan mata untuk mengubah fokus dari objek yang jauh ke objek yang dekat. Proses ini melibatkan perubahan bentuk lensa dan kontraksi otot cincin di sekitar lensa.

Fungsi mata tidak hanya terbatas pada penglihatan. Mata juga berperan dalam mempengaruhi emosi dan komunikasi manusia. Ekspresi mata dapat mengungkapkan perasaan, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau kemarahan. Selain itu, mata juga berperan dalam komunikasi nonverbal, seperti kontak mata yang dapat menunjukkan ketertarikan atau perhatian seseorang.

Cara Menjaga Mata Kita

Sesuai penjelasan tadi maka kita harus menjaga kesehatan mata kita, karena mata sangat penting untuk memastikan kualitas penglihatan yang optimal sepanjang hidup. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kesehatan mata, termasuk pola makan, gaya hidup, dan paparan terhadap lingkungan. Dalam narasi ini, akan dijelaskan secara rinci beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan mata.

Suplemen dan Vitamin Dengan Latar Belakang Putih. Fokus Selektif.

Pertama-tama, penting untuk memperhatikan pola makan yang seimbang dan bergizi. Makanan yang mengandung nutrisi penting seperti vitamin A, C, E, dan omega-3 dapat membantu menjaga kesehatan mata. Sebuah penelitian oleh Johnson et al. (Print) menemukan bahwa konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan seperti buah-buahan dan sayuran berwarna-warni dapat mengurangi risiko penyakit mata degeneratif seperti katarak dan degenerasi makula terkait usia.

Selain itu, menjaga kelembapan mata juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan mata. Mata yang kering dapat menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan. Menggunakan tetes mata buatan atau menjaga kelembapan udara di sekitar kita dapat membantu mengurangi gejala mata kering. Menurut sebuah artikel dalam jurnal “Eye & Contact Lens” oleh Smith et al. (Print), menggunakan tetes mata buatan secara teratur dapat membantu menjaga kelembapan mata dan mencegah iritasi.

Melindungi mata dari sinar ultraviolet (UV) juga merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan mata. Paparan terlalu lama terhadap sinar UV dapat meningkatkan risiko katarak dan degenerasi makula terkait usia. Menggunakan kacamata hitam yang memiliki perlindungan UV atau memakai topi yang melindungi mata dari sinar matahari langsung dapat membantu mengurangi risiko ini. Sebuah studi oleh Roberts et al. menemukan bahwa penggunaan kacamata hitam dengan perlindungan UV dapat mengurangi risiko katarak pada populasi lanjut usia.

Tangan Wanita dan Matahari.

Selain itu, penting untuk menjaga posisi kerja yang ergonomis saat menggunakan komputer atau perangkat elektronik lainnya. Terlalu banyak waktu di depan layar dapat menyebabkan ketegangan mata dan kelelahan. Menurut sebuah buku oleh Davis, menjaga jarak yang cukup antara mata dan layar, serta mengatur tinggi dan sudut pandang monitor, dapat membantu mengurangi stres pada mata.

Istirahatkan mata secara teratur saat bekerja atau menggunakan perangkat elektronik seperti komputer atau smartphone. Ini disebut sebagai “istirahat mata digital” dan dapat dilakukan dengan mengikuti aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit melihat ke jarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Hal ini membantu mengurangi ketegangan pada otot mata dan mengurangi risiko kelelahan mata.

Hindari merokok dan paparan asap rokok pasif. Merokok telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai masalah mata seperti katarak, degenerasi makula, dan kerusakan saraf optik. Asap rokok pasif juga dapat memberikan efek negatif pada kesehatan mata.

Terakhir, rutin melakukan pemeriksaan mata adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mata. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah mata seperti rabun jauh, rabun dekat, atau penyakit mata lainnya secara dini. Sebuah penelitian oleh Mitchell et al. (Print) menunjukkan bahwa pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendiagnosis dan merawat kondisi mata sebelum mereka berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Daftar Rujukan

1. Johnson, E.J., et al. “The Role of Nutrition in Age-Related Macular Degeneration.” Survey of Ophthalmology, vol. 51, no. 6, 2006, pp. 583-618.

2. Smith, J., et al. “Artificial Tears: A Model for Evaluating the Effect of Ocular Lubricants on Corneal Epithelial Permeability.” Eye & Contact Lens, vol. 42, no. 4, 2016, pp. 223-229.

3. Roberts, J.E., et al. “Ultraviolet Radiation as a Risk Factor for Cataract and Macular Degeneration.” Eye & Contact Lens, vol. 37, no. 4, 2011, pp. 246-249.

4. Davis, R.M., et al. Computer Vision Syndrome: A Review.” Survey of Ophthalmology, vol. 50, no. 3, 2005, pp. 253-262

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image