Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sandrina Aurellia

Antara Cemburu dan Gangguan Kepribadian

Eduaksi | 2023-12-05 22:53:05
https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-pasangan-jalan-smartphone-6532612/" />
Ilustrasi foto pasangan yang sedang cemburu (sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-pasangan-jalan-smartphone-6532612/

Apakah dalam menjalin suatu hubungan anda pernah merasakan cemburu? Hati-hati loh jika kalian kerap kali merasakan cemburu bisa jadi kalian mengidap salah satu gangguan kepribadian, salah satunya adalah Narsistic Personality Disorder.

Apasih cemburu itu? dan kenapa seseorang bisa merasa cemburu sehingga dapat menyebabkan gangguan kepribadian? Saat kita menjalani suatu hubungan, cemburu tidak hanya terjadi pada hubungan percintaan bahkan di dalam pertemanan juga kerap kali terjadi kecemburuan. Misalnya, saat kalian merasakan perasaan canggung apabila teman dekat kalian terlihat menjalin keakraban dengan teman lainnya sehingga menyebabkan kerenggangan antara hubungan pertemanan kalian, hal tersebut dapat dikatakan cemburu. Jadi dapat diartikan cemburu merupakan proses pemikiran, perasaan, dan tindakan timbal balik yang kompleks yang terdapat disuatu hubungan romantis, dan saat salah satu pasangan merasa bahwa hubungan tersebut berada di bawah ancaman kerugian nyata atau imajiner dari saingannya (Kellett Stephen & Stockton Daniel, 2021).

Seseorang bisa menjadi cemburu tidak terjadi begitu saja, terdapat alsan saat seseorang merasa cemburu. Diidentifikasikan alasan seseorang cemburu disebabkan oleh respon emosi yang timbul pada saat seseorang merasa hubungan romantis yang dirinya miliki terancam karena perbuatan dari lawan jenis yang menggangu, respon emosional yang tertera berupa gabungan antara emosi negatif seperti marah, kecewa, sakit hati, dan sebagainya. Cemburu yang dirasakan pria dan wanita tidaklah sama, terdapat perbedaan antara wanita dan pria dalam merasakan cemburu (Menurut penelitian Yulianto A, 2009).

Perempuan cemburu dikarenakan keyakinan mereka sendiri. Menurutnya sulit dalam mendapatkan hubungan lain apabila hubungan yang mereka jalani saat ini kandas. Sedangkan pria cemburu ditentukan oleh harga dirinya, mereka beranggapan bahwa harga dirinya dipengaruhi pandangan terhadap pasangan. Saat pria tidak melihat hal yang dimiliki pasangannya untuk orang lain yang dapat menyebabkan sesuatu yang negatif dalam hubungan mereka, maka pria tidak akan cemburu.

Lalu hal apasih yang membuat cemburu itu sampai membuat seseorang mengalami gangguan kepribadian? Cemburu merupakah hal yang wajar, bahkan beberapa penelitian dan laman web mengatakan hal demikian. Cemburu termasuk bagian dari emosi yang bisa keluar dalam bentuk emosi yang negatif dan positif, karena dalam salah satu penelitian saat cemburu keadaan emosional seseorang dan juga intensitas respons emosional sangat beragam (Yulianto A, 2010).

Cemburu dilakukan secara berulang dan berlebihan sehingga membuat kita mengeluakan respon emosi negatif seperti marah dapat menyebabkan kita jadi menjunjukan perilaku posesif dan obsesif. Maka dari itu kita harus waspada akan hal tesebut, karena hal itu bisa memicu kita megalami gangguan kepribadian Narsistic Personality Disorder (Kumampung Dian Reinis, 2020). Kepribadian sendiri adalah kumpulan dari psikofisik manusia yang akan berubah menjadi pola tingkah laku agar dapat menghadapi jalannya kehidupan. Jadi, perwujudan dari kepribadian adalah tingkah laku diri kita (Adinda R, 2021). Kepribadian ini dapat diidentifikasi menjadi gangguan kepribadian apabila kondisi dari seseorang tersebut baik dari cara berpikir, memahami situasi dan kemampuan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal(Engkus et al., 2017).

Seperti ganguan kepribadian Narsistic Personality Disorder, gangguan kepribadian ini termasuk dalam Diagnistic and Statictical Manual of Mental Disorders, Edisi Kelima (DSM-5) di bawah kategori “gangguan kepribadian”. Dimana keadaan mental seseorang yang memiliki perasaan terikat akan kepentingan pribadinya, kebutuhan mendalam akan perhatian juga kekaguman berlebih, hubungan bermasalah dan kurangnya empati kepada sesama(Tim IT RS Erba, 2023). Karakteristik individu ini akan membuat mereka merasakan hal yang lebih waspda terhadap sesuatu yang mereka artikan sebagai "ancaman" dalam hubungannya. Hingga akhirnya mereka jadi gampang cemburuan. Tentu saja tidak semua orang yang cemburu selalu mengidap Narsistic Personality Disorder.

Nah! Dari pemaparan tesebut kita harus lebih waspada mengenai rasa cemburu yang kita miliki. Terlah disampaikan bahwa cemburu merupakan hal yang wajar tetapi apabila dilaukan terus menerus dan selalu mengeluarkan respon emosi yang negatif cemburu dapat dibilang juga hal yang tidak wajar. Bahkan jika kita terus merasa cemburu kita harus mewaspadai akan kepribadian kita, sehingga kita dapat terhindar dari segala jenis gangguan kepribadian yang disebabkan karna rasa cemburu kita. Maka dari itu dalam menjalin suatu hubungan perlunya menanamkan rasa percaya terhadap pasangan, dengan begitu rasa kepercayaan diri kita juga tidak akan tergoyah atas sesuatu yang terjadi di dalam hubungan.

Referensi:

Adinda R. (2021). Tipe kepribadian manusia: Pengertian, ciri, tipe, konsep dan fungsinya. Gramedia Blog. https://www.gramedia.com/best-seller/tipe-kepribadian-manusia/

Engkus, Hikmat, & Saminnurahmat Karso. (2017). Perilaku narsis pada media sosial dikalangan remaja dan upaya penanggulangannya. Jurnal Penelitian Komunikasi, 20(2), 121–134.

Kellett Stephen, & Stockton Daniel. (2021). Treatment of obsessive morbid jealousy with cognitive analytic therapy: a mixed-methods quasi-experimental case study. British Journal of Guidance & Counselling, 51(1), 96–114. https://doi.org/10.1080/03069885.2021.1929834

Kumampung Dian Reinis. (2020, January). Pasangan gampang cemburu, pertanda gangguan narsistik. Kompas.Com. https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/28/071115520/pasangan-gampang-cemburu-pertanda-gangguan-narsistik

Tim IT RS Erba. (2023, August). Gangguan kepribadian Narsistik. Rs Erba.Go.Id. https://rs-erba.go.id/berita-erba/gangguan-kepribadian-narsistik

Yulianto A. (2009). Cemburu dalam hubungan percintaan. Metamorfosis Buletin Ilmiah Psikologi, 3(15), 6–11.

Yulianto A. (2010). Proses cemburu dalam hubungan percintaan. Metamorfosis Buletin Ilmiah Psikologi, 4(18), 14–19.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image