Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Athaya Ramadhani Putri Cheriyanto

Cemburu Itu Apa Sih? Ada Dampak dan Penyebabnya Gak Ya? Yuk Simak!

Curhat | 2023-12-02 23:37:42

Jatuh cinta tentu saja membawa pengalaman yang baru dalam kehidupan kita. Ketika sedang jatuh cinta, kita semua merasa bahwa dunia hanya milik kita berdua saja dan tidak menghiraukan orang lain.

Saat menjalani suatu hubungan, tentu kita tidak hanya merasakan momen bahagia saja, tetapi juga akan merasakan momen kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan terhadap pasangan kita. Salah satu contohnya adalah ketika kita merasa cemburu jika melihat pasangan kita sedang berdekatan dengan orang lain.

Cemburu adalah perasaan yang datang karena ada sebabnya. Beberapa orang berpendapat bahwa kecemburuan merupakan salah satu bentuk ungkapan dari pasangan untuk menunjukkan rasa sayangnya. Rasa cemburu merupakan fenomena yang lumrah dan sering terjadi dalam hubungan, sehingga tidak mengherankan jika kita sering melihat pasangan yang sering bertengkar akibat rasa cemburu yang dirasakan ketika melihat pasangannya bersama orang lain.

How to Stop Being Jealous in Relationships | HuffPost Women" />
Sumber gambar: How to Stop Being Jealous in Relationships | HuffPost Women

Cemburu itu apasih?

Umumnya, cemburu seringkali dikaitkan dengan perasaan cinta dalam sebuah hubungan. Cemburu adalah emosi yang muncul secara alami saat hubungan percintaan yang kita miliki mulai terancam dan terganggu oleh orang lain, hal tersebut merupakan suatu ancaman terhadap suatu hal yang berharga bagi kita (Katie, 2022). Biasanya, rasa cemburu timbul akibat ketakutan kehilangan perasaan cinta dan perhatian dari sang kekasih.

Apabila perasaan cemburu muncul, hal tersebut menandakan bahwa kita merasa kurang dihargai oleh pasangan kita sehingga menyebabkan munculnya emosi yang tidak menguntungkan yang dapat mengganggu hubungan yang kita miliki. Menyikapi rasa cemburu yang berlebihan dapat berdampak buruk terhadap kualitas hubungan kita yang semula harmonis bisa dengan cepat runtuh begitu saja (Pawestri, 2023).

Cemburu tidak hanya terjadi dalam hubungan percintaan saja tetapi bisa terjadi dalam hubungan pertemanan juga. Rasa cemburu juga bisa terjadi ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Dalam hubungan pertemanan, kita sering kali memberikan keleluasaan kepada sahabat untuk menjalin ikatan dengan orang lain daripada memberikan kebebasan kepada pasangan kita. Dalam hubungan romantis, perasaan cemburu akan lebih kuat dibandingkan dalam hubungan persahabatan (Yulianto, 2009).

Cemburu romantis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa cemburu yang muncul dalam sebuah hubungan percintaan. Di beberapa situasi, ada kemungkinan bahwa seseorang bisa merasakan rasa cemburu, namun di situasi lain yang sama orang tersebut tidak mengalami perasaan cemburu (Yulianto, 2010).

Kenapa kita bisa merasa cemburu?

Tidak mungkin terjadi rasa cemburu tanpa alasan yang jelas. Pengalaman pada masa kecil, hubungan keluarga yang harmonis, dan ketakutan akan ditinggalkan dapat memunculkan perasaan cemburu pada seseorang (The Deeper Meaning of Jealousy: A Psychological Exploration, 2023).

Beberapa hal seperti kurangnya rasa percaya diri, rasa ingin memiliki terhadap individu lain, rasa cemas akan diabaikan atau ditinggalkan, dan tingkat neurotisme yang tinggi membuat seseorang lebih cenderung bereaksi secara negatif dalam menghadapi situasi tertentu merupakan hal-hal yang membuat kita menjadi cemburu.

Meskipun alasan yang memicunya bervariasi, cemburu adalah emosi alami yang berfungsi dalam mempertahankan keberlangsungan hubungan (Afifah, 2020).

Dampak Cemburu

Cemburu adalah suatu hal yang wajar terjadi dalam suatu hubungan. Namun, kecemburuan yang berlebihan juga tidak menguntungkan bagi kelangsungan suatu hubungan. Cemburu tanpa alasan jelas bisa menyebabkan ketidaknyamanan, kegelisahan, atau bahkan bisa membuat hubungan yang mereka jalani berakhir begitu saja.

Cemburu juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik seseorang, seperti selalu memiliki kecurigaan terhadap orang lain dan menimbulkan rasa kegelisahan. Cemburu yang berlebihan juga berpotensi merusak hubungan kita dengan orang lain dan membuat kita sulit untuk percaya lagi kepada seseorang. Cemburu juga bisa mengakibatkan seseorang menjadi tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak berharga.

Bagaimana cara mengatasi cemburu?

Jika ingin menjaga hubungan agar tidak berakhir akibat rasa cemburu yang berlebihan, penting bagi suatu pasangan untuk mengetahui cara yang efektif dalam mengatasi cemburu, seperti:

1. Selalu berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan pasangan sehingga muncul rasa saling percaya satu sama lain.

Komunikasi adalah salah satu kunci utama saat menjalani hubungan. Ketika kita berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan pasangan, tentu saja hal itu membuat hubungan menjadi lebih harmonis dan membuat kita menjadi nyaman antara satu sama lain. Dengan komunikasi yang baik, kita juga akan lebih percaya kepada pasangan kita dan terhindar dari kesalahpahaman yang bisa merusak keharmonisan dalam hubungan. Pasangan yang mengutamakan komunikasi dengan baik juga akan membuat hubungan menjadi lebih sehat dan lebih efektif ketika menyelesaikan masalah.

2. Memusatkan perhatian kita pada kegiatan yang kita gemari dan tekuni agar kita tidak terlalu memikirkan hal-hal yang sedang terjadi dalam hubungan kita.

Beberapa orang terlalu memikirkan hubungan yang sedang mereka jalani secara berlebihan. Hal tersebut membuat mereka menjadi lebih terbebani oleh pemikirannya sendiri. Oleh karena itu, penting untuk kita membagi fokus kepada hal lain dan tidak hanya fokus kepada hubungan yang sedang dijalani dengan pasangan saja. Kita bisa memfokuskan perhatian kepada kegiatan yang kita gemari seperti melakukan hobi. Dengan melakukan hal hal tersebut, kita bisa lebih menghilangkan pikiran negatif yang timbul terhadap pasangan kita sendiri.

3. Evaluasi diperlukan untuk memperoleh pemahaman mengenai apakah ada hal-hal yang membuat pasangan kita merasa tidak nyaman selama menjalani suatu hubungan.

Dalam sebuah hubungan, tentu saja antara wanita dan pria memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyelesaikan suatu masalah. Dalam proses menyelesaikan masalah tersebut, tentu saja rasa emosi akan muncul dan turut serta membuat hubungan menjadi lebih rumit sehingga tidak harmonis lagi. Oleh karena itu, ketika sedang menjalani sebuah hubungan, kita harus mengevaluasi apakah ada hal-hal atau perbuatan yang membuat kita atau pasangan kita menjadi tidak nyaman. Evaluasi dalam hubungan sangat penting karena dengan melakukannya tentu saja kita dapat mengetahui apa kekurangan kita yang perlu diperbaiki sehingga kita bisa mengubahnya menjadi lebih baik. Evaluasi dalam hubungan juga berguna untuk meningkatkan kualitas hubungan serta mencegah suatu masalah yang akan terjadi.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa cemburu adalah suatu hal yang wajar terjadi dalam suatu hubungan karena cemburu adalah suatu reaksi yang muncul secara alami karena seseorang merasa terancam akan kehilangan cinta dan kasih sayang dari pasangannya. Cemburu juga bisa merusak kesehatan mental kita jika terlalu berlebihan. Oleh karena itu, diperlukan adanya komunikasi yang baik antara satu sama lain guna mempertahankan suatu hubungan yang sedang dijalani.

Daftar Pustaka

Afifah, M. N. (2020, October 15). Apa itu cemburu? Kompas.Com. https://health.kompas.com/read/2020/10/15/210300268/apa-itu-cemburu-?

Katie, S. (2022). How jealousy can destroy a relationship (and how to not let that happen). https://psychcentral.com/blog/the-poisonous-effect-of-jealousy-on-your-relationship

Pawestri, H. S. (2023). Arti cemburu, batasan wajarnya, dan cara mengatasinya . https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/rasa-cemburu-yang-sehat-dan-tidak/

The deeper meaning of jealousy: a psychological exploration. (2023). https://mindfulhealthsolutions.com/the-deeper-meaning-of-jealousy-a-psychological-exploration/

Yulianto, A. (2009). Cemburu dalam hubungan percintaan . Metamorfosis; Buletin Ilmiah Psikologi , 3(15), 6–11.

Yulianto, A. (2010). Proses cemburu dalam hubungan percintaan . Metamorfosis: Buletin Ilmiah Psikologi, 4(18), 14–19.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image