Melacak jejak Bahasa Asing: Pengaruh Proses Pembelajaran di Kelas
Edukasi | 2023-12-02 15:18:09Setiap Negara memiliki Bahasa untuk menjadi pengantar dalam dunia pendidikan. Yang diketahui Indonesia memiliki tiga jenis Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan Bahasa Asing. Bahasa Asing selalu bertolak belakang oleh masyarakat Indonesia, dalam pendidikan mengapa bahasa asing harus di terapkan dalam pembelajaran? Sejati nya keterampilan berbahasa anak berpengaruh kepada moral, untuk itu mengapa anak zaman sekarang harus mahir dalam berbahasa.
Bahasa dengan pendidikan adalah hal yang memiliki ikatan saling terhubung, deras alur globalisasi modern kini menjadikan bahasa asing sebagai bahasa untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi dan sangat penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan diri. Dalam pembelajaran di kelas Bahasa inggris sudah tidak asing terdengar di telinga para mahasiswa, mereka sudah mempelajari bahasa ini dari tingkatan dasar sampai perguruan tinggi sekarang. Peran bahasa inggris ini pula jalan berkomunikasi nya antar Negara dan jembatan penghubung satu sama lain. Penerapan bahasa asing dalam kurikulum sekolah tentu memiliki tujuan penting untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi baik secara nasional maupun internasional pada masa Global. Bahasa inggris sudah termasuk bahasa yang internasional yang digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi sosial antar sesama.
Tidak menutup kemungkinan para penerus bangsa tidak mempunyai kemampuan dalam berbahasa asing, mereka memiliki kesempatan untuk terus mempelajari bahasa asing dengan senantiasa ikut dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Bahasa inggris memiliki pengaruh besar dalam dunia pendidikan khusus nya bagi para pelajar dan mahasiswa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.