Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mayrianda Faliza

Bullying di Kalangan Remaja

Eduaksi | Tuesday, 04 Jan 2022, 09:03 WIB

Bullying atau perundungan adalah suatu tindakan agresif yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain yang mentalnya lebih lemah atau down dengan tujuan untuk menyakiti secara psikologis maupun fisik. Bentuk-bentuk bullying ini ada banyak, bisa bullying secara langsung yang sering terjadi di sekolah-sekolah, lingkungan sekitar atau juga bisa dengan sosial media, seperti melakukan pengolokan yang menggunakan alasan bercanda, tindakan jail, memukul dan lainnya. Korban maupun pelaku dari bullying ini biasanya berada di umur remaja dengan rentang usia dari 10-19 tahun. Masa usia remaja adalah masa-masa dimana individu sedang mencari jati diri dan masa-masa ketika ingin mencoba banyak hal yang sering dilarang. Masa remaja juga merupakan masa dimana kondisi psikologis individu tidak stabil dan cenderung memiliki tingkat egois lebih tinggi sehingga mereka rentan melakukan tindakan yang menyimpang.

Berdasarkan data yang dirilis oleh UNICEF tahun 2020, menyatakan bahwa pada tahun 2018 sebanyak 41% anak berusia 15 tahun mengalami tindakan bullying setidaknya dua kali dalam sebulan. 2/3 dari anak remaja berusia 13-17 merupakan korban dari bullying. Kemudian, sebesar 45% orang berusia 14-24 tahun mengalami bullying online atau dinamakan dengan cyber bullying. Biasanya perempuan yang lebih sering melakukan tindakan bullying secara psikologis, sementara laki-laki lebih sering melakukan tindakan bullying secara fisik. Kasus terhadap bullying ini perlu menjadi perhatian, karena dampaknya bisa bersifat panjang bahkan ada yang sampai bunuh diri. Dikarenakan, mentalnya sudah down dengan sikap bullying yang dihadapinya.

Biasanya, yang menjadi korban dari tindakan bullying itu adalah anak-anak yang secara fisik atau ekonominya kekurangan karena dilihat lebih lemah dan mudah dijadikan target bullying. Faktor-faktor yang mempengaruhi seorang anak untuk melakukan bullying juga banyak, bisa berasal dari pola pendidikan keluarga yang keras atau terlalu dimanja, lingkungan pertemanan, tayangan sosial media maupun televisi dan ingin memiliki kekuatan agar bisa masuk ke dalam kelompok pertemanan yang populer atau ekonominya yang bisa dibilang berkecukupan. Oleh sebab itu, peran orang dewasa seperti guru dan orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan tumbuh anak agar tidak melakukan tindakan bullying terhadap orang lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image