Gerakan Mahasiswa Harus Memajukan Teori Dan Praktek
Politik | 2023-12-02 01:31:18Gerakan mahasiswa memiliki potensi besar untuk memajukan teori dan praktik dalam berbagai bidang. Dengan kreativitas, semangat inovasi, dan kemauan untuk belajar, mahasiswa bisa menggabungkan teori yang dipelajari di kelas dengan pengalaman praktis di lapangan untuk menghasilkan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Dengan mengutip perkataan Lenin yang terkenal “Tanpa teori revolusioner, maka tidak ada praktek revolusioner”, Darmin menjelaskan bahwa teori bukan saja penting untuk membimbing praktek revolusioner, tetapi juga menyimpulkan bahwa teori akan menemukan kebenaran ilmiahnya jika diaplikasikan dalam praktek.
Ada banyak yang meremehkan pentingnya teori revolusioner, lalu akhirnya terjebak dalam aktivisme dan avonturisme. Ada pula yang membangun tembok pemisah antara teori dan praktek sehingga menjadi menara gading.
Saya menyerukan agar anggota GmnI tidak meninggalkan aspek penguatan kader atau kaderisasi. Kaderisasi itu penting bukan saja untuk membuat kader faham teori, tapi yang lebih penting adalah setiap praktek atau pengalaman revolusioner harus diteoritiskan.
Kenyataan menunjukkan bahwa pamor gerakan mahasiswa semakin menurun. Gerakan mahasiswa, kalaupun masih bertahan di kampus, adalah minoritas kecil di tengah lautan massa mahasiswa yang hedonis dan “tidak mau ambil pusing” dengan persoalan bangsa.
Kita harus memenangkan pengaruh di dalam kampus. Setiap anggota gerakan mahasiswa khususnya GmnI harus pintar-pintar memanfaatkan setiap ruang untuk menghimpun massa mahasiswa secara luas.
Selain itu, setiap anggota Pergerakan Mahasiswa harus terus mengasah kemampuan teoritis dan kecakapan personalnya, sebagai modal dasar dalam mengorganisir massa mahasiswa
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.