Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Yuli Yani

Teka-Teki Kehidupan

Curhat | 2023-12-01 14:21:14
Sumber : Dokumen Pribadi

Who I'm?

Siti Yuli Yani adalah seorang mahasiswi prodi Komunikasi dan penyiaran Islam UIN SMH Banten, Yuli merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara. Ia berasal dari keluarga yang sederhana, ayahnya hanya seorang Marbot Musholla dan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga. Yuli mempunyai tiga kakak perempuan, dua kakak laki-laki dan dua adik perempuan. Yuli dibesarkan di lingkungan keluarga yang Religius dan penuh kehangatan dengan nilai-nilai keagamaan. Namun hidupnya tidak seindah yang dibayangkan, Yuli merupakan anak perempuan pertama yang bisa merasakan pendidikan dibangku perguruan tinggi negeri, karena kakak-kakak perempuannya hanya bisa sekolah sampai SMA saja. Bukan suatu hal yang mudah bisa berada diposisi saat ini yang mana Yuli sedang menyandang status "Mahasiswi" setelah melewati berbagai drama yang Yuli lewati.

Yuli merupakan lulusan dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Pandeglang pada tahun 2021, pada saat itu dunia sedang dihadapkan dengan virus Covid 19 yang melanda dimana-mana, dan membuat berbagai sektor kehidupan terhambat, mulai dari sektor Ekonomi, pendidikan, politik, Indus dan mobilitas penduduk semuanya dibatasi oleh pemerintah, termasuk angkatan Yuli yang harus merasakan "Online School" selama kelas 12. Kegiatan belajar mengajar dialihkan ke media online agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan pada saat itu. Yuli dan teman-teman angkatannya masuk kategori "Angkatan Covid" karena tidak merasakan duduk di kelas 12 Secara offline. Karena situasi pada saat itu serba di batasi, Keluarga Yuli pun ikut merasakan dampak dari virus tersebut.

Setelah lulus SMA Yuli berniat melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi, namun takdir berkata lain, di tahun pertama Yuli harus merasakan kenyataan pahit karena ia ditolak oleh 4 PTN dan PTS sudah terhitung di tahun pertama Yuli harus merasakan 7x gagal masuk perguruan tinggi ditahun 2021. Itu merupakan fase yang berat baginya karena banyaknya penolakan yang membuat Yuli down dan menyebabkan kondisi tubuh menjadi menurun sampai sakit dalam waktu yang cukup lama. Hal itupun menyebabkan Yuli enggan untuk keluar rumah dan bersosialisasi dengan siapapun, ia mengurung diri karena sedih dan rasa kecewa atas kegagalan yang Yuli terima.

Namun, pada saat bulan Ramadhan tahun 2021 yuli mendapatkan kembali semangatnya yang hilang, Yuli meminta izin kepada orang tua nya untuk belajar lebih giat dan memberikan kesempatan ke 2 untuknya agar bisa membuktikan bahwa ia bisa masuk PTN dengan jalur beasiswa ataupun reguler.

Waktu terus berjalan, pada bulan November 2021 Yuli mulai menata ulang strategi belajarnya agar bisa lolos di tahun ke 2 dan kesempatan terakhirnya, Yuli mulai bersemangat untuk terus belajar dan fokus pada ujian yang akan ia hadapi. Dikarenakan Yuli merupakan siswa jurusan Bahasa dan tes yang disajikan adalah pelajaran sosial dan humaniora (Soshum). Yuli akhirnya memutuskan untuk mengikuti kelas bimbel online yang berpusat di Lampung. Yuli belajar dan di mentoring selama 3 bulan secara intensif untuk pemantapan materi dan strategi Tes UTBK dan Ujian Mandiri saat itu.

Pada tahun 2022 ini adalah tahun terakhirnya mencoba masuk perguruan tinggi setelah di tolak beberapa kali di tahun 2021. Yuli mencoba mendaftarkan diri ke 8 PTN dan PTS yang ada di Indonesia. Salah satu perguruan tinggi yang ia incar adalah Universitas Indonesia dengan program studi Antropologi Sosial yang menjadi impiannya. Namun lagi-lagi Yuli harus menerima di tolak untuk kesekian kalinya, dari beberapa percobaan yang Yuli lakukan akhirnya yuli dinyatakan LOLOS di 3 Universitas sekaligus lewat jalur Beasiswa dan Reguler dan ini terjadi di bulan kelahirannya di bulan Juli 2022. Yuli sangat senang dan bangga, Yuli menganggap ini adalah hadiah dari Allah untuknya. Namun, dibalik itu semua ada kenyataan yang harus diterima oleh Yuli yaitu orang tuanya tidak mengizinkan Yuli ntuk mengambil beasiswa di Yogyakarta karena alasan terlalu jauh dan khawatir kepada anak perempuannya. Selain itu ia pun tidak di izinkan untuk mengambil beasiswa 90% di salah satu universitas di Cikarang Jawa Barat. Hal itu dikarenakan tidak adanya biaya untuk wajib asrama selama 1 tahun. Hal itu membuat Yuli kembali down dalam waktu yang cukup lama yang membuatnya stres dan kecewa. Karena Yuli harus merelakan kesempatan emas yang ditunggu-tunggunya sejak dulu.

Namun tidak berhenti disitu, Yuli masih mempunyai 1 kesempatan untuk berkuliah yaitu di pilihan ke-tiganya UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dengan program studi Komunikasi dan penyiaran Islam lewat jalur mandiri. Orang tuanya hanya mengizinkan Yuli untuk berkuliah di daerahnya sendiri agar bisa tinggal dirumah bersama keluarganya. Dengan berat hati ia mulai menerima kenyataan bahwa ia gagal masuk kampus impian dan harus bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Pada tanggal 5-7 September 2022 ia mulai mengikuti kegiatan PBAK di kampusnya, seharusnya itu menjadi hal yang menyenangkan namun ia merasa biasa-biasa saja karena tidak ada yang menarik baginya, Yuli merasa berada di tempat yang tidak ia inginkan.

Sejak awal PBAK Yuli sudah mempunyai Rencana untuk tidak mengikuti UKM apapun yang ada di kampusnya, hal ini pun di dukung oleh orang tuanya yang tidak mengizinkan yuli aktif berorganisasi di kampus. Hari demi hari Yuli lewati sebagai seorang Mahasiswi Baru (MABA) yang rutinitasnya hanya kuliah -pulang dan terus berulang. Namun karena Yuli mempunyai prinsip yang cukup kuat Yuli bertekad untuk menjadi mahasiswi berprestasi (Mapres) di kampusnya agar Yuli tidak di pandang sebelah mata oleh teman-temannya. Yuli pun mulai menyusun rencana dan target apa yang harus yuli capai Setiap semesternya. Di Semester 1 Yuli mulai menunjukkan kemampuannya dalam menyampaikan argumentasi, Yuli mengikuti lomba debat mewakili kelasnya yang di temani oleh rekan-rekan kelas KPI 1B sebagai tim nya. Setelah melewati babak awal sampai masuk final Yuli dan timnya berhasil meraih juara 1 lomba debat di acara "Communicatoom Festival"(Comfest) yang diselenggarakan di bulan Desember 2022. Hal Itu Merupakan keberhasilan awal dari rencananya. Yuli cukup bangga dan senang karena targetnya bisa tercapai.

• Make a Change From a Choice

Libur semester 1 telah tiba, bukannya senang, Yuli malah merasa gelisah karena libur artinya ia harus mempersiapkan uang untuk membayar UKT agar bisa lanjut ke semester 2. Dari waktu yang di tentukan oleh Kampus H-3 hari Yuli masih belum bisa membayar UKT dan Yuli hampir ingin menyerah karena melihat kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu membayar UKT dengan nominal yang cukup besar. Pada saat H-2 hari penutupan pembayaran UKT Yuli di hubungi oleh pihak Prodi untuk menjelaskan keinginannya berhenti kuliah, lalu Yuli menjelaskan keadaannya dan menyampaikan ingin berhenti kuliah karena terkendala biaya dan lainnya. Namun, pihak Prodi berkata lain, Yuli tidak di izinkan untuk berhenti kuliah karena pihak Prodi menilai yuli mempunyai potensi yang besar untuk di kembangkan. Sampai pada akhirnya pertolongan Allah datang dengan memberi bantuan rezeki dari jalan yang tidak di sangka-sangka. Yuli akhirnya bisa membayar UKT di beberapa jam sebelum penutupan berkat bantuan dari beberapa pihak yang membantnya. Akhirnya Yuli bisa melanjutkan studinya di semester 2 dengan semangat baru.

Di awal semester 2 pada tanggal 28 Januari 2023 Yuli mendapatkan pesan WhatsApp dari kakak Iparnya yang mengirimkan informasi tentang "Open Registrasi Duta Sandination" Yuli langsung mencari tahu apa itu Sandination, dan setelah mendapatkan informasi itu pada tanggal 30 Januari 2023 Yuli memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi delegasi duta Sandination dari provinsi Banten. Ternyata diluar ekspektasinya Yuli dinyatakan lolos menjadi "Sandination Youth Ambassador 2023" dari ratusan anak muda di seluruh Indonesia, Yuli terpilih mewakili Provinsi Banten. Setelah melewati beberapa tahapan seleksi dari administrasi, Interview, FGD, Persentasi, bootcamp dan ujian pos test Yuli berhasil mendapatkan predikat "Excellent" dan meraih penghargaan "Best of Participant" dari Sandination. Keberhasilannya di Sandination merubah pola pikir dan memperluas jaringannya 180° Yuli merasa ini adalah hadiah dari kegagalannya di tahun-tahun sebelumnya. Sejak hari itu Value Yuli semakin meningkat karena prestasi non akademik yang ia raih dan yuli mendapatkan sambutan hangat dari Fakultas dan teman-teman kuliahnya. Yuli tidak menyangka bisa bertemu dengan Bpk. Sandiaga Salahuddin Uno Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan dipertemukan dengan anak muda pilihan dari berbagai daerah yang mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing. ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri baginya, karena bukan hanya menjadi seorang Duta, tapi ini merupakan awal dari perjalanan karirnya. Keinginannya untuk menjadi seorang Duta di semester 2 Alhamdulillah tercapai sudah.

sekarang Yuli sudah memasuki semester 3 perkuliahannya, Alhamdulillah Yuli bisa melanjutkan pendidikannya dengan beasiswa dan magang lebih cepat dari teman-teman angkatannya. Yuli tidak menyangka bahwa ia akan berada di titik ini, Yuli bersyukur atas apa yang ia dapatkan sekarang, Yuli percaya bahwasanya kemudahan yang Yuli dapatkan ini tidak terlepas dari peran orang tuanya yang selalu mendoakan yang terbaik untuk dirinya. Yuli mulai memahami bahwa Ketika kita menerima Takdir-Nya dengan hati yang lapang maka Allah akan memberikan rezeki dari jalur yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Karena terkadang Apa yang menurut kita baik, belum tentu menurut Allah itu baik, dan benar Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Setelah ditolak 14X oleh 12 PTN dan PTS di tahun 2021-2022 yang membuatnya hilang semangat, tapi ternyata Allah mempunyai rencana lain yaitu memberikan kebahagiaan dan kesuksesan di tempat lain dengan jalur yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Hidup adalah perjalanan, Kita tidak pernah tau akan menjadi apa dan seperti apa, memang benar manusia hanya bisa merencanakan tapi Allah yang menentukan, disaat Yuli ingin menyerah dengan keadaan tapi Allah memberikan jalan untuk bertahan. Perjalanan Yuli masih panjang, masih banyak Teka Teki yang belum terpecahkan namun Itulah teka teki kehidupan yang Siti Yuli Yani dapatkan.

Jadi itulah kisah ku dalam memahami teka teki kehidupan teman-teman.

Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk terus belajar dan bertumbuh untuk menjadi versi terbaik bagi dirinya. Jadikan keterbatasan menjadi berkah untuk tetap berjuang dan bertahan.

Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kamu yang sedang tidak baik-baik saja disana.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image