Kekerasan dalam Hubungan yang Disebabkan oleh Cemburu
Curhat | 2023-12-01 10:52:28
Kecemburuan terjadi muncul karena adanya kesalah pahaman dalam hubungan, yang menimbulkan rasa emosi, marah dan takut. Yang kita ketahui bahwa cemburu dapat berkaitan dengan emosi dan tingkah laku seseorang yang mengalami hal tersebut (Yulianto, 2010). (Hupka, Buunk, Falus, Fulgosi, Ortega, Swain, dan Tarabrina dalam Yulianto, 2010) menjelaskan bahwa cemburu itu perilaku yang terkait dengan ancaman yang menimbulkan rasa cemas dan takut akan kehilangan pasangannya. Ada beberapa orang menggunakan cemburu untuk mengetes pasangannya, karena menurut kebanyakan orang cemburu tandanya sayang. Sedangkan menurut (Buss, dalam Yulianto, 2009) cemburu dapat mengganggu psikologis seseorang yang mengalami hal tersebut dan bisa membuat stres.
Kecemburuan juga dapat mengakibatkan kekerasan dalam suatu hubungan atau disebut dengan toxic relationship. Kekerasan dalam hubungan atau toxic relationship ini bukan hanya menyerang fisik seperti dipukul atau disiksa. Namun bisa juga menyerang psikologis atau mental seseorang yang mendapat kekerasan dengan kata-kata yang dilontarkan kepada seseorang itu kepada pasangannya. Seperti yang ada pada (Kusumastuti, 2023) Kekerasan atau toxic relationship yaitu membuat seseorang yang menjalani hubungan merasa tidak dianggap, tidak dipahami atau merasa disepelekan. Tetapi banyak orang yang bertahan dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic tersebut karena sudah terlanjur cinta katanya dalam (ward, 2023) mengatakan ada tiga faktor seseorang bertahan pada hubungan tidak sehat atau toxic yaitu (1) kepuasan terhadap hubungan, (2) investasi baik secara waktu, emosi, ataupun finansial, dan (3) kualitas hubungan lain di luar pasangannya – misalnya keluarga, teman, atau potensi hubungan lain di masa depan.
Kecemburuan seseorang yang terlalu berlebihan itu, dapat mengakibatkan seseorang melakukan kekerasan pada pasangannya bisa disebabkan karena adanya dendam atau pernah mengalami kejadian yang tidak diinginkannya atau keinginannya tidak pernah dicapai dan tidak dipenuh sejak kecil dulu. Sehingga dia saat ini selalu inggin terpenuhi dan tidak mau sesuatu yang dimilikinya diganggu atau diambil seperti melihat pasangannya didekati oleh orang lain yang menimbulkan rasa cemburu dan rasa takut akan kehilangan. Tetapi kekerasan tersebut biasanya terjadi karena emosi yang tidak terkontrol sehinga kekerasan itu terjadi.Hal tersebut sangat berpengaruh pada psikologis dan mental pasangannya dan akan menimbulkan rasa ketakutan dan terancam.
Daftar Pustaka
Eric Ward. (2023). Terlanjur cinta: riset tunjukkan bagaimana korban kekerasan berbasis gender terjebak dalam hubungan toxic. The Conversation.
Ria Apriani Kusumastuti. (2023). Mengenal Apa Itu Toxic Relationship, Ciri, dan Efeknya untuk Kesehatan. Kompas.Com.
Yulianto, A. (2009). Proses cemburu dalam hubungan percintaan. Metamorfosis: Buletin Ilmiah Psikologi, 3(15), 6–11.
Yulianto, A. (2010). Proses cemburu dalam hubungan percintaan. Metamorfosis: Buletin, Ilmu Psikologi, 4(18), 14–19.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.