Menjaga Hubungan, Kunci Memimpin dan Membahagiakan Tim
Filantropi | 2024-12-23 22:14:31Oleh: Abu Daud
Secara tertulis tugas utama pemimpin adalah membimbing dan mengarahkan anggota yang dipimpin (memimpin). Bagaimana tim bisa memberikan performa terbaiknya, sehingga target-target yang diamanahkan bisa diselesaikan. Namun ada tugas lain yang jauh lebih penting adalah, bagaimana memberikan kebahagiaan kepada anggota yang dipimpin, baik lembaga dalam kondisi senang ataupun kondisi sulit. Memimpin dan membahagiakan tim bisa terlaksana jika hubungan-hubungan yang kuat terjadi antar keduanya, pemimpin dan yang dipimpin. Tim akan berinvestasi secara maksimal melalui jiwa dan raga mereka. Tim akan bersikap serius dalam menjalani aktivitas di lembaga dan berusaha dengan sebaik mungkin menyelesaikan amanah yang diberikan kepadanya.
Ketika memimpin tim di lembaga, kita tidak hanya memimpin kedua tangannya. Justru merekalah yang sering kita gunakan tangannya untuk memberikan kontribusi bagi lembaga. Mau tidak mau kita sebagai pemimpin harus memberikan perhatian penuh pada seluruh aspek aktivitas tim di lembaga. Mulai dari cita-citanya, idealismenya, apirasinya, kelebihan dan kekurangannya, minat dan bakatnya, keluarganya, masalah-masalah yang terkadang personal dan masih banyak lagi. Tentu memimpin dan membahagiakan tim tidak mungkin bisa terlaksana bila kita tidak bersedia membina hubungan baik dengan mereka.
Pemimpin yang ingin sukses dalam hal di atas harus melihat kehidupan ini dalam paradigma saling ketergantungan. Kita tidak bisa berhasil memimpin dan membahagiakan tim di lembaga hanya dengan mengandalkan diri sendiri, one man show. Saling bergantung ini hanya dapat dilakukan oleh mereka-mereka yang memahami dinamika hubungan dan mampu untuk bersikap dewasa atau matang dalam menyikapi berbagai situasi. Di dunia yang cepat berubah dan tantangan yang semakin berat ini, kita membutuhkan kerjasama yang lebih kuat lagi dengan pihak-pihak lain.
Pemimpin yang sukses memimpin dan membahagiakan tim memiliki hubungan-hubungan yang sehat dan harmonis tidak hanya kepada timnya saja, namun dengan semua stakeholder organisasi. Mereka mampu menjadi mitra sekaligus teman setia bagi karyawan, atasan, donatur, mitra-mitra eksternal dan pihak-pihak lainnya. Selama prinsip ini bisa dijaga dan dirawat dengan baik maka pemimpin bisa sukses memimpin dan membahagiakan tim
Dalam pelaksanaanya di lapangan, menjaga hubungan dengan anggota tim bukanlah hanya pada apa yang kita katakan atau kerjakan, melainkan apa adanya kita dan kredibilitas kita. Kita tidak dapat menjalin hubungan dengan cara-cara manipulatif. Menjaga hubungan jangka panjang membutuhkan komitmen dan karakter yang mulia, yakni integritas yang menjadi bagian dari kredibilitas kita. Bila ini dijalankan dan dibarengi dengan niat benar, prinsip yang benar dan prilaku yang benar maka kita akan bisa menjaga dan memupuk hubungan dengan tim dan semua yang terkait didalamnya.
Ada beberapa pemimpin trauma dalam menjalin hubungan dengan tim yang dibawahnya. Di masa lalu mereka mungkin pernah di bohongi atau dikhianati oleh tim dibawahnya. Ini membuat mereka enggan untuk terhubung kembali dengan tim secara dekat. Mereka berubah menjadi pemimpin yang menjaga jarak dengan banyak orang atau banyak pihak. Hubungan yang baik memang bisa memberikan rasa senang dan bahagia, namun terkadang juga bisa memberikan rasa sakit dan takut saat kepercayaan yang diberikan dikhianati. Namun, setiap hubungan yang akan kita bangun membuka peluang-peluang kebahagiaan yang baru. Saat bertemu dengan tim yang tepat, kita benar-benar dapat menjalin hubungan yang baik dan kaya makna bersama mereka. Kita tidak boleh pesimis hanya karena masa lalu yang pernah dibohongi dan dikhianati. Percayalah, setiap orang punya potensi untuk menjadi teman dan anggota tim yang baik. Saatnya kita sebagai pemimpin lebih optimis dan positif dalam melihat hubungan-hubungan yang akan kita jalin ke depannya dengan tim. Ini adalah jalan yang wajib ditempuh untuk menjadi pemimpin yang bisa memimpin dan membahagiakan tim.
Sebagai tambahan, penulis sampaikan beberapa langkah bagaimana memulai sebuah hubungan yang baik dengan tim, berikut poin-poinnya:
1. Mulai dari diri sendiriIni adalah langkah awal untuk bisa membangun dan menjalin hubungan yang baik dengan tim, mulai dari sendiri maksudnya adalah dimulai dengan memperbaiki diri seorang pemimpin. Banyaknya masalah-masalah dalam membangun hubungan dengan orang lain bisa jadi disebabkan diri sendiri. Mulailah dari hal-hal terkecil, misal disiplin dengan waktu, komitmen dengan janji, memberikan perhatian-perhatian kecil dengan tim, menyapa dengan kehangatan, jika perlu sikap jaim dan menjaga wibawa seorang pemimpin tidak usah terlalu ditonjolkan, selalulah berbaur bersama tim. Dengarkan pembicaraan-pembicaraan mereka, canda mereka, kalo perlu ikut terlibat aktif didalamnya.
2. Pandanglah tim sebagai aset terpenting lembaga.Aset yang penulis maksud bukan aset dalam bentuk barang yang bisa dipakai kemudian abis, tapi aset disini adalah mereka yang menjadi organ penting bagi lembaga, tanpa mereka lembaga tidak akan bisa berjalan dengan baik. Mereka adalah organ inti yang wajib diberikan kepercayaan untuk bisa secara mandiri menjalankan aktivitas-aktivitas di lembaga. Bagi seorang pemimpin, tim adalah aset terpenting yang bukan hanya bekerja banting-tulang untuk membesarkan lembaga, tapi tim adalah mereka-mereka yang dipandang sebagai sebuah keluarga, tanpa kehadiran mereka terasa ada yang kurang, tanpa kehadiran mereka lembaga akan selalu meninggalkan ruang kosong yang sepi. Adanya mereka memberikan warna yang cerah, bahagia dan membahagiakan.
3. Menerapkan semua prinsip-prinsip di atas.Langkah ketiga ini adalah menerapkan semua prinsip-prinsip yang sudah disebutkan di atas, coba scroll ke atas kembali. Ada banyak hal yang dilakukan oleh seorang pemimpin, makanya pekerjaan seorang pemimpin tidak akan pernah selesai, akan selalu ada hal-hal baru dalam memimpin. Jangan takut jika ada kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin, tegaplah dan ambillah, karna seorang pemimpin akan selalu punya tempat terbaik di dunia ataupun nanti di akhirat. Doa seorang pemimpin akan selalu dikabulkan, urusan-urusan pribadi, keluarga dan lembaga akan selalu dimudahkan. Jadi jangan lari dari tugas seorang pemimpin, jadilah seorang pemimpin yang apa adanya dan memiliki kredibilitas yang tinggi, yang amanah dan profesional dan pada ujungnya bisa memimpin dengan baik dan membahagiakan tim dibawahnya.
“Pemimpin yang bisa memimpin dan membahagiakan tim selalu memperhatikan hubungan-hubungan yang ia miliki dengan semua pihak di lembaga. Mereka berinvestasi pada semua hal, waktu pikiran, tenaga bahkan jiwa dan raganya siap dimaksimalkan dalam menjalin dan membangun hubungan. Mereka bertumbuh bersama dengan anggota tim dibawahnya. Karena pada dasarnya kita semua adalah makhluk sosial yang sebenarnya membutuhkan orang lain dan saling ketergantungan untuk mencapai kesuksesan yang gemilang.”
Tulisan ini adalah sebagai bentuk self rimender bagi penulis dan sebagai sarana proses belajar. Semoga bermanfaat..
Ditulis saat diperbaharui sehabis sholat subuh 16 Desember 2024
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.