Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Nugraha Azhari M, M.Pd

UTS: Ujian Tentang Shiddiq

Agama | 2023-12-01 09:25:35

Hendak bernostalgia dengan suasana UTS di kampus semasa S.1 dulu, masa-masa ini biasanya ditandai dengan kehadiran mahasiswa ke kampus yang lebih awal dari jadwal. Misal, jadwal masuk pukul 09.00 WIB, namun mahasiswa sudah berada di area sekitar kampus sedari pukul 08.30. Bahkan yg lebih ekstrim, sudah menancapkan badan 1 jam sebelumnya di dekat pintu kelas.

Ajaibnya, hal tersebut bisa terjadi kepada mereka yang sering telat ketika jam-jam kuliah biasa, namun ada juga yang tetap cuek datang di waktu normal, ini adalah golongan mahasiswa yg tingkat kepercayaan dirinya tinggi.

Apa yang menyebabkan para mahasiswa datang lebih dulu? menjawab ini tentu banyak pula versinya. Ada yang memang karena rajin dan terbiasa, ada yang karna moment UTS itu sendiri yg sakral, adapula karna alasan belajar menjelang jam-jam ulangan dirasa efektif & cepet nempel di otak, atau juga karna memiliki falsafah "posisi menentukan prestasi" Konon, duduk di barisan belakang membuat otak encer, atau ada alasan lain ya?

Ada moment yg sangat saya ingat sampai hari ini, ketika UTS mata kuliah Tasawuf. Kami semua telah memasuki kelas. Tak lama, datanglah pak kyai yg merupakan dosen pengampu mata kuliah tersebut, beliau adalah bapak Dr. Akhmad Shodiq, M.Ag

Sebelum mulai, beliau mengingatkan agar mahasiswa mengisi data diri. Lalu mengingatkan pula agar mahasiswa jujur dalam mengerjakan soal. Setelah itu kertas ulangan pun dibagikan.

Ketika baru mulai membaca lembaran soal tersebut, saya terhenti, terdapat kalimat yg begitu menghentakan hati. Kalimat tersebut terletak dibagian atas, tepatnya sebelum barisan soal, begini bunyi kalimatnya:

"Kejujuran adalah baju kebesaran & perisainya orang yang beriman, Jangan kau tanggalkan baju kebesaran tersebut hanya untuk nilai duniawi"

Kalimat tersebut begitu mendalam, bukan hanya maknanya tapi juga memang karena sosok yang menulisnya. ya, beliau adalah dosen yg terkenal dengan kewibawaanya. Bahkan saya dengar dari dosen yg lain kalau beliau seorang soleh yang telah mendawamkan puasa Nabi Dawud sedari usia muda.

UTS pun berjalan, tampak hening, mahasiswa yang berniat curang dalam pelaksanaan ujian tersebut banyak yang mengurungkan niatnya. Ko saya tau? Karna setelah selesai ujian, kami saling bercerita dong hehe

Oya, Ketika belajar saja, kami sering tak terasa berurai air mata. Hal ini disebabkan untaian-untaian hikmah dari beliau. Atau juga karena apa yang beliau sampaikan berhasil menampar relung terdalam hati kami. Ketika beliau membahas tentang pendosa, kami merasakan betul bahwa pendosa itu sangat dekat ciri-cirinya dengan kami. Masya Allah.

Memang betul, hari ini disekitar kita banyak orang pintar. Namun bangsa ini mengalami krisis orang yang jujur. Pendidikan di rumah dan sekolah mempunyai peran penting dalam memufuk kejujuran ini. Karna ujian kejujuran bukan hanya saat ulangan di sekolah/ kampus. Tapi ada kapanpun dan dimanapun.

Jika seseorang terbiasa tidak jujur di lembaga pendidikan, besar kemungkinan ia akan berbuat demikian di masyarakat dan dimanapun. Jadi, kejujuran nomor satu. Ketidak jujuran dalam belajar, bisa saja menyebabkan hilangnya keberkahan dan kebermanfaatan ilmu, naudzubillah
Wallahu a'lam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image