Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Kecurangan dalam Lomba

Curhat | Friday, 01 Dec 2023, 06:46 WIB
Sumber foto: canva pendidikan

Sebuah pengumuman lomba renang di daerah Sleman menjadi viral lantaran ada anak yang dianggap seharusnya juara malah tidak juara.

Nama anaknya Egi. Seharusnya pada perlombaan yang digelar pada 26 November lalu sang anak mendapat juara 2. Ayahnya memvideokan dan orang-orang juga banyak yang tahu kalau Egi di posisi dua..

Namun, saat diumumkan, nama anaknya tidak disebut. Tentu orang tuanya heran dan marah. Egi terlihat menangis karena kecewa. Namun Panitia berdalih itu sudah keputusan juri.

Sehari berselang, panitia memutuskan ada dua yang menjadi juara dua. Egi pun masuk menjadi juara dua bersama peserta lainnya.

Apakah dalam hal ini panitia curang? Bisa jadi panitia bekerja sama dengan juri. Panitia hanya membacakan hasil dari juri. Juri sebagai manusia biasa pasti bisa salah. Agak riskan mengatakan juri curang.

Dalam perlombaan memang bisa saja ada kecurangan. Saya beberapa kali mengikuti lomba juga mengalaminya. Ini bukan pendapat saya saja tetapi hampir semua peserta.

Ada lomba blog tentang sampo yang terkenal di Indonesia. Layaknya lomba blog lainnya, penilaian tidak hanya artikel saja tetapi gambar, ilustrasi, bahkan video. Oh ya, jangan lupakan jenis domain blog apakah itu gratisan atau berbayar.

Seharusnya blog domain berbayar atau domain premium lebih punya nilai dibanding blog gratisan. Sebab, kredibilitasnya lebih baik. Sebab blog gratisan banyak yang abal-abal, walaupun, tidak semuanya begitu. Meskipun, ini juga tidak mutlak. Tentu yang diutamakan adalah isi atau kontennya.

Tapi di lomba ini benar-benar membuat bingung peserta. Bagaimana tidak? Kontennya bisa saja. Hanya ada dua gambar yang seadanya. Tidak ada video. Blognya pun sepi, tidak ada komentar, masih domain gratisan.

Pengumuman panitia sontak membuat peserta lomba gerah. Mereka protes lewat berbagai media sosial. Menang hadiahnya besar. Juara 1 uang tunai Rp. 5 juta rupiah. Bukan masalah hadiahnya. Tapi penilaian yang tidak fair itulah yang disesalkan.

Karena ribut-ribut, pengumuman dianulir. Namun, sang juara 1 berubah jadi juara 3, mungkin sudah terlanjur malu atau kasihan atau karena dia ada hubungan dengan orang dalam.

Pengumuman itu belum memuaskan peserta lomba. Masih ada penilaian yang dirasa tidak fair. Namun apa daya pengumuman sudah diulang. Rencananya peserta lomba akan memboikot lomba dari brand ini jika ada lomba lagi. Untungnya, tidak ada lomba serupa dari brand itu.

Dalam lomba apapun kita sebenarnya terima saja kekalahan kalau penilaiannya profesional. Tapi kalau curang, tentu tidak terima..

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image