Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image mugiyono ruswadinata

Why Me Vs Why (Not) Me

Guru Menulis | Thursday, 30 Nov 2023, 14:59 WIB

"Perbanyaklah ilmu, maka ilmu akan menjagamu, dan janganlah kau perbanyak harta karena harta akan memaksamu untuk menjaganya." (Ali Bin Abi Thalib)

Saat segala sesuatu lebih banyak disandarkan pada materi dan kebendaan maka saat itu pula hilang kebaikannya, padahal yang justru hilang dari perkembangan zaman hari ini adalah hikmah dan keberkahan.

Ilmu dan teknologi mungkin sedang sampai pada puncaknya tapi keberkahannya hilang, hingga justru ilmu dan perkembangan teknologi membuat orang semakin jauh dari kemanfaatannya untuk sesama manusia, dan justru digunakan untuk saling menghancurkan satu sama lain. Bahkan lebih dari itu, ilmu yang seyogyanya membuat manusia lebih mengenal keagungan Allah, justru membuat manusia merasa lebih tinggi dari yang lainnya.

Hilangnya keberkahan ilmu, dimulai dari paradigma berfikir yang terlampau materialistis, dimana orang menunda untuk berbuat jika dirasa tidak ada timbal balik materi yang didapatkan secara langsung. Kalau orang lain masih ada, kenapa harus saya yang melakukan? Karena jika pun saya lalukan, saya merasa tidak mendapatkan apapun kecuali kelelahan.

Padahal ilmu adalah hikmah yang bisa didapat di mana saja, dari mana saja dan dari siapa saja. Terkadang, kita hanya melihat sebuah kondisi sulit saja dihadapan mata, tapi lupa bahwa setelah kondisi sulit itu terlewati, kita akan mendapatkan banyak pelajaran dan hikmah, bahkan jika kondisi sulit itu tidak dapat kita lewati sekalipun, tetaplah akan meninggalkan banyak pesan yang bermakna.

Ikhlas dalam berkhidmat pada orang lain terlebih untuk sesama muslim adalah teladan Rasul SAW yang terbengkalai di tengah derasnya arus materialisme. Padahal ketika seseorang berkhidmat untuk orang lain, sesungguhnya setiap kebaikan yang dilakukan pasti akan kembali pada dirinya, dan tidak satu melainkan berkali lipat kebaikan, tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat.

Jadi marilah memulai kembali budaya, "Jika ini akan bermanfaat dan menjadi kebaikan, biarkan saya menjadi orang pertama yang mengerjakannya.", karena memang tak semua harus diukur dengan uang dan materi, sebab ada selusup rasa lain yang akan membuncah saat kau melihat orang lain termudahkan karena bantuan dari mu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image