Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kabar Yogyakarta

Memahami Jurnalisme Branding

Eduaksi | Thursday, 30 Nov 2023, 13:06 WIB

Fajar Junaedi (dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

Untuk memahami jurnalisme digital dalam prakteknya, maka perlu memahami istilah POEM (Paid, Owned, Earned Media). Secara sederhana, penggunaan paid media adalah membayar space iklan atau sponsor untuk menaruh konten. Beda dengan owned media dan earned media yang tidak berbayar. Berikut penjelasannya lebih lanjut.

Paid media adalah strategi marketing di mana bisnis membayar platform eksternal untuk mempromosikan kontennya. Seiring kemajuan teknologi, paid media mengalami perkembangan juga. Jika sebelumnya iklan berarti media konvensional seperti televisi, koran, dan billboard, saat ini pemenangnya adalah digital advertising. Digital ads meliputi media sosial, search engine marketing (SEM), display advertising, email marketing, dan sebagainya.

Kedua adalah owned media. Jika paid media merupakan platform eksternal, owned media adalah saluran komunikasi yang dimiliki oleh lembaga bisnis itu sendiri. Jenis media ini sepenuhnya bisa dikontrol oleh institusi bisnis. Owned media meliputi website, media sosial, dan aplikasi.

Earned media adalah pembahasan organik mengenai brand dari pihak eksternal. Ini tidak melibatkan pembayaran atau kolaborasi, melainkan inisiatif dari pihak eksternal itu sendiri. Liputan media dan user generated content (UGC) merupakan bentuk dari earned media. UGC adalah konten yang diunggah secara sukarela oleh konsumen di media sosial. UGC bisa berupa review di aplikasi dari konsumen, unggahan konsumen di media sosial, konsumen menulis di media tentang pengalamannya atas merek, dan sebagainya.

Kini, beberapa media digital memiliki platform UGC. Maka ada peluang menggabungkan owned media dan earned media. Beberapa media besar seperti Kumparan, IDN Times Geotimes, Qureta, Brilio, Republika, Medium dan sebagainya telah membuka menu UGC di masing-masing media. Keberadaan UGC menjadi alternatif terbaik dalam membangun relasi dengan media dan mempublikasikan berita kegiatan kita.

Ungkapan “lebih banyak jurnalisme, lebih sedikit branding” adalah ringkasan yang tepat dari jurnalisme merek. Meskipun setiap merek memiliki caranya sendiri untuk mewujudkannya, namun promosi yang terlalu hard sell tidak cocok untuk jurnalisme merek. Ingat contoh nyata dari McDonald’s.

Di UGC, kita bisa menjadi jurnalis untuk mengabarkan merek, dalam hal ini adalah kampus. Kita juga bisa mengendalikan dashboard dan metadata. Kuncinya, pahami ekosistem digital berbasis UGC.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image