Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Debora Setiadi Dharmawan

Pasangan dan Mantannya, Wajarkah Aku Merasa Cemburu?

Curhat | Thursday, 30 Nov 2023, 12:13 WIB
Image by wayhomestudio on Freepik

Cemburu merupakan suatu emosi yang tidak dapat terlepas dalam suatu hubungan, baik dalam hubungan pertemanan, dan juga dalam hubungan percintaan. Namun, apakah kamu tau, apa sebenarnya arti dari cemburu? Cemburu merupakan emosi yang lazim untuk timbul, pada saat seseorang merasa bahwa ia tidak akan lagi mendapatkan perhatian, kasih sayang, maupun cinta dari orang terdekatnya (Pawestri, 2023). Cemburu juga dapat timbul dikarenakan seseorang dapat merasakan hadirnya ancaman dalam suatu hubungan (Yulianto, 2009). Memang, ketika kita merasa cemburu, emosi yang cenderung timbul adalah emosi negatif, seperti sedih, marah, dan lain sebagainya. Namun, tidak selamanya cemburu melahirkan emosi negatif, maupun perasaan yang membuat kita merasa tidak nyaman (Yulianto, 2010).

Seperti yang kebanyakan orang katakan, bahwa semua yang berlebihan itu tidak baik. Sama halnya dengan cemburu, jika berlebihan maka akan menimbulkan output yang tidak baik juga. Seperti salah satu contoh dari bentuk cemburu yang tidak selalu sehat, yaitu retroactive jealousy atau cemburu retroaktif, yang merupakan rasa cemburu terhadap dating history atau ‘riwayat kencan’ pasangan (Gupta, 2023). Retroactive jealousy dapat timbul bukan semata-mata karena pasangannya masih berhubungan dengan mantan kekasihnya saja. Penyebabnya dapat bermacam-macam, seperti karena adanya rasa ketidakamanan (insecure) terhadap masa lalu pasangan. Hal tersebut dapat menyebabkan individu yang kerap mengalami retroactive jealousy sering melakukan perbandingan antara dirinya dengan mantan kekasih pasangannya (Blayney & Burgess, 2023). Hal tersebut tentunya akan sangat berdampak bagi kesehatan psikologis, karena banyak terdapat self-comparison, atau perbandingan diri, dan akan mempengaruhi self-esteem atau harga diri, karena merasa bahwa dirinya sendiri tidak cukup baik.

Faktor selanjutnya dari retroactive jealousy, yaitu karena keeksistensian trauma dari masa lalu, yang mungkin bisa saja disebabkan karena hubungan masa lalu yang tidak sehat, atau mungkin pernah diselingkuhi oleh pasangan sebelumnya, sehingga individu tersebut sulit untuk membangun atau mempertahankan hubungan yang secure atau aman untuknya (Cromer, 2023). Selanjutnya, dapat disebabkan juga karena jejak digital pasangan dengan mantan kekasihnya, sehingga individu merasa selalu diingatkan bahwa ada orang yang pasangannya kencani sebelumnya, dan juga faktor ketidakpastian, yaitu saat individu merasa takut dan khawatir bahwa hubungannya sekarang tidak memenuhi ekspektasi pasangannya (Frampton & Fox, 2018). Retroactive jealousy ini juga dapat berdampak negatif, baik untuk diri sendiri maupun untuk hubungan. Terlalu banyak memikirkan masa lalu pasangan dapat memicu stres, dan dapat memicu kurangnya rasa bahagia dalam hubungan, serta kurang dapat menikmati masa-masa yang seharusnya menjadi momen bahagia dengan pasangan (Aeni, 2022). Hal tersebut juga dapat berdampak pada kesehatan fisik. Individu bisa saja merasa stres, sehingga akhirnya mengabaikan kesehatan fisiknya, seperti tidak mau makan, menangis berlebihan, dan lain sebagainya.

Lalu, apa yang seharusnya dilakukan untuk membangun hubungan yang sehat? Sebetulnya, cemburu ataupun cemburu retroaktif wajar saja jika muncul di dalam suatu hubungan. Akan menjadi hubungan yang tidak sehat, apabila hubungan tersebut didasarkan oleh rasa cemburu yang berlebihan, sehingga dapat memunculkan perilaku posesif atau obsesif kedepannya. Beberapa hal yang perlu dibangun dalam suatu hubungan, yaitu adalah dengan berkomunikasi dengan baik, dan keterbukaan dalam hubungan, sehingga dapat membangun rasa saling percaya antara satu dengan yang lainnya. Apabila ada hal yang sekiranya mengganggu pikiran, sampaikan kepada pasangan, dan ajak pasangan untuk berdiskusi dengan kepala yang dingin. Niscaya, hubungan percintaan akan lebih indah dan nikmat untuk dijalani. Mulai sekarang, mari biasakan diri untuk terlibat di dalam hubungan yang positif, sehat, dan membangun.

Referensi:

Aeni, N. (2022, September 20). Hentikan! Ini 5 dampak cemburu yang berlebihan pada masa lalu pasangan. Idntimes. https://www.idntimes.com/life/relationship/nurkorida-aeni/dampak-cemburu-pada-masa-lalu-pasangan-c1c2?page=all

Blayney, R., & Burgess, M. (2023). Identifying points for therapeutic intervention from the lived experiences of people seeking help for retroactive jealousy. Counselling and Psychotherapy Research, 1–9. https://doi.org/10.1002/capr.12697

Cromer, A. (2023, November 13). Retroactive jealousy in relationships: What to do when fixated on your partner’s past. Thriveworks. https://thriveworks.com/blog/retroactive-jealousy-in-relationships-what-to-do/

Frampton, J. R., & Fox, J. (2018). Social media’s role in romantic partners’ retroactive jealousy: Social comparison, uncertainty, and information seeking. Social Media and Society, 4(3), 1–12. https://doi.org/10.1177/2056305118800317

Gupta, S. (2023, May 9). Understanding retroactive jealousy. Verywellmind. https://www.verywellmind.com/retroactive-jealousy-causes-characteristics-and-coping-6361492

Pawestri, H. S. (2023). Arti cemburu, batasan wajarnya, dan cara mengatasinya. Hellosehat. https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/rasa-cemburu-yang-sehat-dan-tidak/

Yulianto, A. (2009). Cemburu dalam hubungan percintaan. Metamorfosis: Buletin Ilmiah Psikologi, 3(15), 6–11.

Yulianto, A. (2010). Proses cemburu dalam hubungan percintaan. Metamorfosis: Buletin Ilmiah Psikologi, 4(18), 14–19.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image