Kurikulum Merdeka Belajar: Penerapan dan Pengaruhnya Terhadap Generasi Z
Pendidikan dan Literasi | 2023-11-29 15:16:39Sejak periode tahun ajaran 2022/2023 pemerintah Indonesia telah resmi memberlakukan kurikulum baru yang dinamai Kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum yang menekankan variasi pembelajaran di dalam kurikulum itu sendiri, dimana konten pembelajaran dirancang lebih efektif sehingga siswa memiliki waktu yang memadai untuk memahami konsep dan memperkuat kemampuan mereka.
Secara singkatnya, Kurikulum Merdeka Belajar dapat dijelaskan sebagai sistem pendidikan yang membebaskan peserta didik memilih pelajaran dan pengetahuan yang ingin mereka pelajari. Selain kebebasan yang diterima oleh peserta didik, para guru juga memiliki kebebasan yang sama untuk memilih beragam alat bantu ajar yang memungkinkan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran yang berlangsung selama diberlakukannya Kurikulum Merdeka Belajar ini dapat berjalan dengan optimal sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas pendidikan bangsa Indonesia.
Kurikulum merdeka juga dinilai paling pas diberlakukan kepada para generasi Z atau generasi muda masa kini yang lebih berorientasi pada praktik lapangan dan sejalan dengan kemajuan zaman. Generasi Z atau biasa disebut sebagai Gen Z ini merupakan generasi-generasi muda yang lahir di awal tahun 2000. Generasi Z yang tumbuh bersamaan dengan kemajuan teknologi membuat segala jenis teknologi terasa lebih mudah dikuasai sehingga generasi ini identik dengan pembaruan dan kemajuan teknologi.
Sedangkan alasan yang membuat Kurikulum Merdeka Belajar digadang-gadang menjadi kurikulum satuan pendidikan yang cocok untuk diterapkan pada generasi ini tidak lain karena fokus pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar berada pada pengembangan keterampilan di abad ke-21. Adapun keterampilan yang dimaksud, meliputi kemampuan dalam bal pemecahan masalah, pemikiran kritis, kolaborasi, komunikasi yang efektif, dan literasi digital.
Selain itu, Kurikulum Merdeka Belajar juga berorientasi pada pembelajaran berbasis proyek dimana peserta didik diberi tugas yang berkaitan dengan fenomena-fenomena yang terjadi di dunia nyata untuk kemudian diselesaikan dengan inovasi dan keterampilan yang pernah diajarkan sebelumnya.
Model pembelajaran yang diterapkan guru dalam kurikulum ini juga dinilai lebih mampu mengasah kreativitas, keterampilan berkolaborasi, dan kemampuan praktis dalam menyelesaikan masalah jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Kebebasan peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari selama kurikulum ini diberlakukan juga menambahkan kesan kebebasan yang digemari Generasi Z saat ini.
Kebebasan yang diberikan kepada peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang diinginkannya akan menimbulkan rasa nyaman dan menghilangkan rasa keterpaksaan yang kerap dialami oleh peserta didik era sebelumnya karena harus mengikuti mata pelajaran yang telah ditentukan pemerintah sebelumnya.
Fleksibilitas dalam memilih mata pelajaran yang diinginkan oleh peserta didik ini diharapkan mampu membantu peserta didik mengenali bakat dan kemampuan yang mereka miliki untuk kenudian dikembangkan sedemikian rupa guna mempersiapkan langkah yang akan diambil di masa yang akan datang.
Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal, guru sebagai tenaga pendidik harus memahami manajemen kurikulum dengan baik dan cermat. Manajemen Kurikulum Merdeka Belajar itu sendiri melibatkan serangkaian aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga evaluasi dalam menangani segala proses dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia melalui kolaborasi dengan orang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen kurikulum ini melibatkan penyesuaian dan optimalisasi sumber daya serta upaya bersama untuk memastikan pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemahaman yang baik memiliki peran yang signifikan dalam menentukan sukses atau tidaknya Kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan pemerintah satu tahun silam.
Pemerintah sendiri telah memberikan kebebasan kepada masing-masing sekolah untuk menerapkan salah satu dari 3 kategori yang dimasukkan dalam Kurikulum Merdeka Belajar, seperti Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.
Kategori Merdeka belajar berarti satuan pendidikan atau pihak sekolah diberikan kebebasan untuk tetap menerapkan beberan prinsip Kurikulum Merdeka Belajar tanpa mengganti kurikulum pendidikan yang sedang diberlakukan di sekolah tersebut.
Pada kategori Mandiri Berubah pihak sekolah diberikan kebebasan untuk menggunakan perangkat ajar yang telah disediakan pada saat penerapan Kurikulum Merdeka Belajar diberlakukan.
Sedangkan para Mandiri Berbagi, pihak sekolah diberikan kebebasan untuk mengembangkan berbagai perangkat ajar yang diperlukan dan digunakan saat proses pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka Belajar dilaksanakan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.