Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Wahyu Ramadhan

Iman dan Rukun Iman dalam QS Al-Baqarah Ayat 284-286

Agama | Tuesday, 28 Nov 2023, 12:00 WIB
Sumber: Freepik.com

Iman kepada Allah artinya yakin dan percaya dengan sepenuh hati tentang adanya Allah Tuhan Yang Maha Esa pencipta dan penguasa tunggal alam semesta pemilik segala keagungan dan kesempurnaan.

Allah dan Rasul-Nya telah memperkenalkan kepada kita bahwa iman meliputi keyakinan yang dibangun atas dalil dan persaksian yang mantap dalam hati manusia dalam bentuk keyakinan. Juga, dibangun atas keislaman serta ketaatan pada Allah dan Rasul Nya.

Berikut adalah terjemahan serta isi kandungan surat Al-Baqarah 284-286:

Ayat 284

"Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Isi kandungan:

"Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi". Pada bagian ini, menujukkan akan keluasan kekuasaan Allah yang di antaranya adalah apa yang ada di atas (langit), dan yang di bawah (bumi) bahkan perut bumi. dan diantara keduanya (langit-bumi) udara.

"Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu". Manusia tidak bisa menghindar dari Allah krn Allah Maha mengetahui.

"Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki". Segala perbuatan berada di tangan manusia. Siapa yang mau diampuni, lakukanlah apa yang ditetapkan Allah guna meraih pengampunan-Nya, dan siapa yang hendak berada dalam siksa, silahkan melanggar ketentuan-Nya.

"Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". Maha Kuasa untuk melakukan hisab atas perhitungan terhadapmu dan memberikan balasannya, karena Allah berkuasa atas segala yang dimiliki.


Ayat 285

"Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali."

Isi kandungan:

"Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman". Rasul dan para sahabat, beriman pada al-Quran.

"Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya". Seluruh nabi dan pengikutnya percaya akan Ke-Esaan Allah, serta malaikat-malaikatnya, beriman terhadap kitab-kitab (zabur-taurat-injil-al-Quran), dan rasul.

"(Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Rasul dan orang beriman tidak membedakan seluruh Rasul.

"Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali." Orang beriman senantiasa memohon ampun, dan Orang beriman yakin bahwa seluruh manusia akan kembali pada Allah SWT.

Ayat 286

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Isi kandungan:

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya". Tidak ada yang berat dalam beragama, dan tidak perlu ada kekhawatiran tentang tanggung jawab atas bisikan-bisikan hati, sebab Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

"Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya". setiap manusia, mendapat pahala dari kebaikan yang dikerjakannya walaupun baru dalam bentuk niat dan belum wujud dalam kenyataan, dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya dan wujud dalam bentuk nyata.

"(Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan". Allah mengajarkan berdo'a dan akan mengabulkannya, jika kami lupa dalam melaksanakan apa yang Engkau perintahkan atau kami melakukan kesalahan karena suatu dan lain sebab.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami". Jangan berikan cobaan yang berat sebagaimana orang-orang sebelum kami seperti orang-orang Yahudi, yang mendapat tugas cukup sulit karena ulah mereka sendiri, misalnya untuk bertobat harus membunuh diri sendiri.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya". Jangan sanggupkan apa yang tidak sanggup kami memikulnya, baik berupa ketentuan dalam beragama maupun musibah dalam hidup dan lainnya.

"Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami". Maafkanlah kami, yakni hapuslah dosa-dosa kami, ampunilah kami dengan menutupi aib kami dan tidak menghukum kami akibat pelanggaran dan rahmatilah kami dengan sifat kasih dan rahmat-Mu yang luas, melebihi penghapusan dosa dan penutupan aib.

"Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir". Allah maha pelindung, maka tolonglah kami dengan argumentasi dan kekuatan fisik dalam menghadapi orang-orang kafir.

Dosen Pengampu: Dr. Hamidullah Mahmud, Lc., M.A.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image