Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image 21025010197 PRIMADI HINDUN LABIBA

Kotoran Hewan (Kohe) Dapat Menjadi Pupuk Organik

Info Terkini | Monday, 27 Nov 2023, 11:31 WIB

Kelompok Tani Agung Kota Madiun dalam praktik pertanian, selalu meminimalisir penggunaan pupuk kimia. Penggunaan petro bio dan pupuk organik lain selalu menjadi daya tarik bagi kelompok Tani Agung untuk dikembangkan. Petugas POPT Provinsi Jawa Timur mengajak kelompok Tani Agung dalam pemanfaatan kotoran hewan sebagai pupuk organik.

Pupuk organik. Terbuat dari materi berunsur makhluk hidup sehingga baik untuk kesuburan tanah secara alami. Salah satu bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik ialah kotoran sapi. Bahan yang mudah diperoleh ini tidak bisa langsung menjadi pupuk tetapi harus dicampur dengan senyawa lain yaitu EM-4. Peningkatan kualitas penyerapan unsur hara dari tanah secara optimal menjadi alasan kenapa pupuk kompos organik menggunakan em4 dipilih.

Gambar 1.1 PENYEMPROTAN EM 4 DAN Trichoderma harzianum.

Petani yang tergabung dalam kelompok Tani Agung sangat antusias dalam sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk dari kotoran hewan ini. Petugas POPT Jawa Timur, Bu Yeni menjelaskan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk antara lain, Kotoran Hewan, EM 4, Air, Trichoderma harzianum.

Semua bahan didapatkan dari Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Kota Madiun. Kemudian dikumpulkan bersama saat kegiatan. Langkah dalam pembuatan diawali dengan pembukaan tumpukan kohe untuk di semprotkan EM4 dan Trichoderma harzianum ke atasnya. Dosis yang diperlukan ialah 1 liter EM 4, dan 750 ml untuk Trichoderma harzianum. Setelah dipastikan seluruh bagian dari Kohe tersemprot merata, maka diaduk kembali dan kemudian didiamkan selama 1 bulan. Pupuk organik harus disimpan dengan tertutup dan rapat sedikitnya selama sebulan. Jika diletakkan di atas tanah, Anda dapat langsung menutupnya dengan terpal atau plastik. Setiap tiga hari sekali, Anda juga perlu melakukan aerasi dengan cara membalik pupuk. Jika kotoran sudah tidak berbau, mudah hancur, berwarna hitam kecoklatan, dan tidak terasa panas ketika dipegang, maka Anda sudah boleh menggunakannya sebagai pupuk untuk tanaman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image