Review Film Budi Pekerti
Info Terkini | 2023-11-27 08:30:31Unik dan menarik, momen hari guru tahun 2023 para guru SDIT Ahmad Yani Malang bersama sama menonton film di bioskop Mopict bilangan jl.sukarno hatta Malang. Karena momennya adalah hari guru, semua guru yang berpakaian seragam PGRI tersebut antusias menuju tempat pertunjukkan film pada hari Jum’at 24 November 2023 pukul 13.00- selesai.
Meskipun yang melihat tidak terlalu penuh, namun tetap saja sensasi menonton bioskop sangat terasa menggelegar, terlebih dengan sajian film dengan judul BUDI PEKERTI. Film dengan tokoh utama Bu Prani sebagai guru di sekolah di Jogjakarta tersebut menarik di Simak. Diawali dari antri putu legendaris, Bu Prani yang antri tersebut terlibat sedikit ribut dengan orang yang antri. Dan menariknya, Ketika antri tersebut bu Prani mengatakan Ahh Suwi (ah, lamaa..), karena atrinya lama dan ada yang menyerobot. Namun tanpa sepengetahuan bu Prani, ada yang mengambil video adegan tersebut. Tidak menunggu waktu lama, menjadi viral bu Prani di jagad maya.
Namun ‘sedikit negatif’ karena kalimat bu Prani yang semula Ahh suwi, di dunia maya menjadi ASUI atau kalimat umapatan. Sehingga hal tersebut mencoreng nama bu Prani sebagai pendidik karakter disekolahnya. Bahkan muridnya pun sudah mengetahui viralnya video tersebut.
Film yang berlatar musim pandemic covid-19 tersebut memang para murid tidak hadir di sekolah, sehingga belajar dilakukan secara daring. Ketika para murid diajari oleh bu Prani terkait tidak mengumpat, ternyata salah satu muridnya Pelangi men ‘skak’ bu Prani dengan menampilkan share screen saat pembelajaran video viral ASUI . Atau (ajing).
berawal dari viralnya kata ASUI tersebut, mulailah keribetan dialami oleh Bu Prani...
sebagai seorang guru yang mengajarkan karakter atau budi pekerti di sekolah, namun media sosial yang asal viral saja, meskipun kenyataan tidak seperti yang ada pada keviralannya kata ASUI tersebut, seorang guru tesebut menjadi repot hidupnya...
bersambung.....
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.