Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adnan Abdulrahman

Perbedaan Sistem Pendidikan, dan Budaya Belajar Antara Negara Eropa dan Asia

Pendidikan dan Literasi | Saturday, 25 Nov 2023, 01:52 WIB
Ilustrasi Pembelajaran, Foto: Pexels

Pendidikan merupakan suatu proses yang dijalani masyarakat agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan budaya yang dianutnya. Pendidikan merupakan suatu bentuk usaha yang menunjang kehidupan manusia dan eksistensi kebudayaan. Dengan kata lain, pendidikan merupakan salah satu strategi yang digunakan kebudayaan manusia untuk mempertahankan kehidupan.

Faktanya, sebagian besar negara di dunia memandang pendidikan sebagai bagian integral dari budaya dan kehidupan sehari-hari. Negara-negara di dunia tentunya mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda.

Perbedaan ini disebabkan karena negara-negara tersebut terletak di wilayah yang berbeda, dan yang paling mencolok terbagi menjadi wilayah Eropa dan Asia. Kedua daerah tersebut mempunyai budaya pendidikan yang berbeda karena perbedaan budaya dan gaya hidup masyarakatnya.

Sistem Pendidikan dan Gaya Belajar di Asia

Ilustrasi Gaya Belajar di Asia, Foto: Pexels

Sistem pendidikan di Asia dan Barat tentu saja berbeda. Di Asia, pelajar belajar dengan keras untuk masuk ke universitas ternama agar bisa bekerja di institusi bergengsi setelah mereka lulus. Pada saat yang sama, para pelajar di Barat mempelajari sesuatu yang dapat mereka sadari sendiri, meskipun mereka tidak mendapat persetujuan dari orang tua mereka. Sedangkan banyak dari pelajar di Asia yang memilih tujuan mereka berdasarkan apa yang diperintahkan orang tua mereka.

Masyarakat di Asia cenderung tertutup. Mereka sangat mementingkan penilaian atau wajah dalam kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, mereka sangat senang apabila di pandang tinggi oleh masyarakat mereka. Pakaian, mobil, dan gelar merupakan prestasi dalam kehidupan sosial yang terus mereka bangga-banggakan.

Faktanya, sekolah-sekolah di Asia sangat lemah dalam membina bakat dan seni. Sekolah-sekolah di Asia cenderung menghasilkan lebih banyak pekerja dan karyawan yang mematuhi kepemimpinan di tempat kerja. Hal tersebut disebabkan, sistem pendidikan Asia lebih membentuk anak-anak untuk mematuhi norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, namun tidak menjadikan mereka pelajar yang mandiri.

Sistem Pendidikan dan Gaya Belajar di Barat/Eropa

Ilustrasi Gaya Belajar di Eropa, Foto: Pexels

Sistem pendidikan serta budaya dalam belajar di Eropa tentu saja sangat berbeda dari Asia. Sistem pendidikan di negara-negara Eropa tidak bisa bisa dipungkiri lagi bahwa pada saat ini sistem mereka menjadi kiblat pendidikan dari negara-negara lainnya. Hal tersebut tentu saja terbukti bahwa banyak sekali para ilmuan dan penemu yang lahir dari pendidikan Barat.

Sangat bertolak belakang dengan masyarakat di Asia, masyarakat Eropa cenderung mengikuti egonya sendiri. Bagi mereka, independensi seseorang harus dihormati. Mereka tidak menaruh harapan besar terhadap apresiasi kelompok sosial. Struktur psikologis orang Asia dan orang Barat tentu berbeda. Orang barat lebih menghargai kebebasan seseorang. Pada saat yang sama, orang Asia cenderung menghargai ketaatan seseorang terhadap kelompok sosial yang mempunyai status lebih tinggi dari dirinya.

Para pelajar di Barat juga lebih kreatif dibandingkan orang Asia. Mereka terlibat dalam eksplorasi intelektual tanpa ragu-ragu dibandingkan orang Asia. Sementara itu, masyarakat Asia cenderung mengikuti standar sosial yang ada, mereka tidak berani mengganggu kesepakatan sosial. Pelajar di Asia juga takut untuk mengambil inisiatif yang berlawanan dengan standar sosial, mereka takut diusir dari masyarakat. Hal-hal tersebut yang menjadi perbedaan yang sangat mencolok dalam budaya belajar masyarakat di Eropa sejak masa lampau.

Hal tersebut juga yang menjadikan banyak para penemu dan ilmuan lahir di Barat. Mereka tidak takut dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Mereka berani mengambil risiko dan mencoba hal baru. Penemuan mereka merupakan hasil eksplorasi intelektual jangka panjang. Sebut saja, Thomas Alva Edison, Albert Einstein, Alexander Graham Bell, dan lain-lainnya. Sikap ingin terus belajar dan menemukan hal-hal baru adalah sesuatu yang tidak dimiliki orang Asia. Orang-orang Asia cenderung terus melakukan apa yang telah mereka lakukan di masa lalu.

Keberagaman budaya Asia dan Eropa sering kali sangat bertolak belakang. Apa yang dianggap normal oleh orang Eropa mungkin sangat tabu bagi orang Asia. Budaya pendidikan contohnya. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada yang lebih baik antara keduanya. Berdasarkan perbedaan tersebut, apabila budaya pendidikan Asia dan Eropa dapat saling berkolaborasi, maka tidak menutup kemungkinan terciptanya sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih unggul dari sistem pendidikan saat ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image