Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image asyrafil akmal

Teknologi yang Disalahgunakan oleh Pelajar dan Mahasiswa di Era Digital

Teknologi | 2023-11-24 14:08:11
Foto di atas menunjukkan beberapa contoh dari teknologi digital. Dokumen Pribadi

Teknologi merupakan ilmu kecerdasan yang dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan cara tertentu. Semakin berkembangnya zaman, teknologi terus berkembang menjadi lebih mutakhir dan canggih dalam memudahkan kehidupan yang dijalani oleh manusia itu sendiri. Menurut sejarah, cara berkomunikasi antar individu cenderung menggunakan sistem yang tergolong masih sederhana.

Metode dalam berkomunikasi tersebut diantaranya seperti menggunakan surat sebagai media penyampaian pesan, ataupun penggunaan kode sinyal seperti ketukan, suara, ataupun sinyal morse yang disampaikan sebagai pertanda atas apa yang telah terjadi.Dengan adanya perkembangan teknologi pada zaman ini yang telah menuju era digital, kita dapat berkomunikasi dengan mudah hanya dengan menggunakan handphone (telepon genggam) dan duduk di rumah.

Dengan teknologi seperti ini, kita sudah bisa berkomunikasi dengan orang yang ingin kita tuju dengan sangat mudah. Banyak aplikasi-aplikasi sosial media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Kita dapat menemukan informasi ter-update dengan mudah melalui koran-koran digital, postingan media dari lembaga atau orang lain, dan juga berbagai informasi dari belahan dunia yang dapat kita ketahui dengan cepat berkat kemajuan teknologi (global).

Pada era digital ini, teknologi telah membawa banyak perkembangan pada dunia, dengan kemajuan teknologi yang canggih tersebut tidak dapat dipungkiri dari dampak-dampak buruk nya, salah satu dampak buruk nya sering kali teknologi disalahgunakan oleh para pelajar maupun mahasiswa. Berikut beberapa dampak buruk dari teknologi digital:

  1. Beberapa pelajar atau mahasiswa mengunakan gadget untuk menonton film-film yang berbau pornografi. Menonton pornografi merupakan tontonan yang dapat merusak otak, dan dampak nya sangat berpengaruh pada pembelajaran, karena menonton pornografi dapat mengurangi fokus pada pembelajaran, dan dapat mengurangi rasa percaya diri pada seseorang.
  2. Terlalu lama dalam menggunakan gadget sehingga membuat tugas sekolah terlantar. Menggunakan gadget dengan berlarut-larut dapat membuat kita lupa waktu, sehingga kita lupa akan tugas-tugas atau pekerjaan lainnya yang seharusnya lebih kita prioritaskan.
  3. Kurangnya literasi disebabkan terlalu lama bermain game. Banyak nya pelajar kini yang sudah kecanduan dengan game, aterutama pada pelajar Sekolah Dasar yang terus bermain game tanpa kenal waktu. Hal ini disebabkan mudahnya orang tua memberi gadget pada anak pada zaman kini tanpa ada dasar kepentingan. Kecanduan game dapat membuat pelajar kurang literasi dan kurangnya wawasan.
  4. Menjadikan gadget sebagai alat untuk berbuat kecurang ketika ujian merupakan hal yang lumrah di dunia perkuliahan. Adanya teknologi AI membuat menurunnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan menjadikan seseorang hanya menginginkan suatu hal yang hanya didapatkan dengan instan.

Penyalahgunaan teknologi ini menjadi dampak buruk bagi masa depan pendidikan, karena teknologi yang seharusnya digunakan dengan sebaik-baiknya untuk membantu proses pembelajaran justru menjadi hambatan dalam perkembangan intelektualitas pelajar. Untuk meminimalisir penyalahgunaan terhadap teknologi digital di kalangan pelajar dan mahasiswa, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan:

1. Pendidikan Etika dalam Penggunaan TeknologiSalah satu langkah utama adalah memperkenalkan pendidikan etika dalam penggunaan teknologi pada pelajar di. Hal ini akan membantu pelajar memahami tanggung jawab dan konsekuensi dari penggunaan teknologi digital. Selain itu, program kesadaran penggunaan internet juga perlu diperluas dan ditingkatkan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pelajar tentang bahaya ancaman dan dampak negatif yang kemungkinan didapat.

2. Pantauan Orang TuaOrang tua juga memegang peranan penting dalam mengurangi penyalahgunaan teknologi digital di kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka perlu mengawasi penggunaan internet oleh anak-anak, memberikan pemahaman tentang etika yang sepatutnya dipatuhi, dan mengajarkan anak-anak untuk tidak mudah percaya dengan apa yang ada di dunia maya. Selain itu, orang tua juga perlu membatasi akses anak-anak terhadap konten yang tidak pantas di internet.

3. Peran Pemerintah dan SekolahPemerintah perlu meningkatkan kompetensi keamanan siber, menyediakan lebih banyak kursus komputer, dan memperkuat peraturan yang ada untuk mengendalikan penyalahgunaan teknologi digital. Sekolah juga dapat memainkan peran penting dengan menerapkan kelas komputer yang wajib, mengadakan program kesadaran keselamatan siber, dan memberikan pemahaman bahaya siber kepada para pelajar.

Solusi-solusi tersebut tidak akan efektif jika semua elemen tidak berinisiatif untuk mengambil andil dalam meminimalisir dampak buruk dari teknologi tersebut, oleh karena itu penting untuk berpartisipasi bagi kita semua, agar melahirkan penuntut ilmu yang berkualitas dan berguna untuk masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image