Kulturalisasi Budaya Batik Pekalongan
Sejarah | 2023-11-20 12:24:40Indonesia adalah negara dengan beraneka ragam kebudayaan salah satu nya ialah batik. Batik adalah sehelai kain yang dalam pembuatan nya menggunakan cara tradisional dilengkapi dengan berbagai macam motif serta dalam proses pembuatan menerapkan teknik celup rintang yang menggunakan lilin batik atau lilin sebagai bahan perintang warna. Berbagai daerah serta kota di Indonesia yang melestarikan kebudayaan batik. Pekalongan adalah salah satu kota di Indonesia yang ikut serta dalam melestarikan kebudayaan batik hal ini dibuktikan dengan berdirinya museum batik di Kota Pekalongan yang diresmikan secara langsung oleh bapak presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 12 Juli tahun 2006 beserta 14 menteri, selain itu museum batik Pekalongan juga sudah diakui oleh UNESCO. Hal itu sejalan dengan pernyataan Ayu selaku staff educator di Museum Batik Pekalongan.
Pekalongan sebagai salah satu daerah yang melestarikan budaya batik tentu memiliki beberapa macam motif batik asli atau khas dari Pekalongan seperti, batik motif cerita kapal, cerita perang kompeni, batik motif cinderella, motif boket pagi sore lereng kawung, pagi sore dwaja baroe, batik motif tirto tejo, batik jelamprang dan masih banyak lain nya. Motif batik khas Pekalongan tentu masing-masing motif memiliki sejarah atau cerita tersendiri. Dari beberapa motif batik khas Pekalongan yang bisa dikatakan sebagai motif tertua adalah motif batik jelamprang. Hal ini dikarenakan dahulu ada seorang peneliti yang melakukan penelitian pada zaman Kerajaan Mataram dan Majapahit. Hasil dari penelitian tersebut bahwasan nya motif jelamprang itu sudah ada di bukti-bukti disalah satu candi Borobudur. Peneliti menemukan motif berbentuk geometri yang terdapat ditembok-tembok candi dan motif yang berbentuk geometri adalah motif dari batik jelamprang.
Jelamprang di anggap sebagai motif asli atau khas dari Pekalongan karena dahulu Pekalongan adalah salah satu daerah yang terkena banyak pengaruh, di antara nya seperti pengaruh dari India, Jepang, China, Thiongkok serta pengaruh Belanda. Salah satu pengaruh nya adalah para pembatik Pekalongan terinspirasi dari kain patola, yang dimana kain patola ini didibawa langsung atau berasal dari para pedagang India, motif dari kain patola berbentuk geometri, itu kenapa motif jelamprang juga memiliki motif yang berbentuk geometri. Oleh karena itu muncul lah ide untuk membuat batik dengan nama jelamprang.
Asal mula nama jelamprang sendiri adalah kata jelamprang sebenarnya terdiri dari dua kata yaitu jalan dan perang, karena dahulu ada para pembatik perempuan di salah satu daerah atau desa di Pekalonagan yang pada saat membatik, posisi para pembatik ialah berhadap-hadapan dan ketika mereka sedang membatik lewat lah gerombolan orang atau pasukan yang akan berangkat atau melakukan perang, hal ini yang menyebabkan motif batik ini dinamakan sebagai batik jelamprang.
Dengan beraneka ragam motif dan berbagai macam sejarah serta makna yang terkandung dalam batik, sudah sepantas nya kita tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan batik karena tidak hanya di Indonesia saja, bahkan di luar negeri sekalipun batik menjadi salah satu budaya atau seni kuno yang memiliki eksistensi serta nilai mutu yang tinggi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.