Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rina Andyta Deviningrum, SE

Palestina Butuh Pembelaan Nyata

Agama | Sunday, 19 Nov 2023, 22:03 WIB
Canva.com

Genosida Israel terus membabi buta, tak hentinya penjajah itu melukai anak-anak juga wanita. Ribuan orang telah menjadi syuhada, namun genosida itu belum juga menemukan ujungnya.

Tak hanya rumah warga sipil yang dibombardir, namun Israel pun memborbadir Rumah Sakit, padahal itu merupakan pelanggaran hukum perang internasional. Sungguh bebal dan biadab.

Geram, marah, pedih, sudah seharusnya campur aduk apa yang dirasakan muslim saat ini. Berbagai upaya dilakukan demi menunjukkan keberpihakan kepada Palestina.

Mulai dari donasi, hingga doa, dan yang terkini kaum Muslim beramai turut memboikot produk-produk yang terindikasi menyumbang dana mendukung perilaku keji zionis. Boikot produk Israel pun diserukan pula oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terbaru Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib. Sebaliknya, mendukung agresi Israel haram.(voaindonesia.com/12/11/2023)

Seruan boikot produk yang mendukung Zionis Yahudi merupakan wujud kesadaran individu Masyarakat dalam membela Palestina. Umat yang peduli akan berusaha melakukan apa saja yang mereka bisa, apalagi saat ini tiada Negara yang melakukan pembelaan "lebih nyata" atas nasib muslim Palestina.

Seruan boikot ini pun sesungguhnya akan efektif ketika Negara yang menyerukan, karena negara lah pemilik kuasa yang memiliki pengaruh kuat. Karena saat ini seruan boikot masih terbatas hanya untuk umat Islam saja, padahal korban genosida Israel tak memandang agama. Itupun belum semua melakukan, karena masih banyaknya masyarakat yang tidak paham.

Yang dibutuhkan Palestina sesungguhnya

Namun ada yang lebih dibutuhkan Palestina dibanding aksi boikot produk pro Israel, yaitu bagaimana seharusnya Negara mengirimkan bantuan pasukan untuk memberikan pembelaan secara nyata, tiada lain dengan mengirimkan pasukan militer.

Islam memandang wilayah kaum muslim sebagai wilayah yang wajib dipertahankan. Selain itu, Islam juga menetapkan kewajiban membela muslim yang teraniaya apalagi terjajah. Namun, jelas saja dengan sistem yang tersekat Nasionalime kini sungguh solusi ini menjadi ironi untuk direalisasikan.

Maka pembelaan hakiki hanya bisa terwujudkan dengan tegaknya Khilafah. Dengan bersatunya seluruh umat dalam satu naungan. Khilafah tidak hanya akan melindungi umat Islam, namun juga non muslim yang masuk ke dalam wilayah naungannya.

Wallahu'alam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image