Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aulia Rahmadi

Mengapa Pendidikan Karakter Penting Bagi Siswa?

Sekolah | Saturday, 18 Nov 2023, 19:39 WIB
Foto: Koleksi Pribadi.

Pendidikan karakter merujuk pada proses pembentukan dan pengembangan nilai-nilai moral, etika, serta kepribadian positif pada individu. Tujuan utamanya untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, kejujuran, tanggung jawab, rasa peduli terhadap sesame dan adil. Menurut T. Ramli, Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik. Sedangkan Menurut John W. Santrock, Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.

Bahkan secara khusus mengenai pendidikan karakter, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Disebutkan, Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Penguatan Pendidikan Karakter dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter ini memiliki tujuan: a. membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan; b. mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia; dan c. merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, Peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.

Saat ini, pendidikan karakter penting untuk ditanamkan pada siswa karena pendidikan karakter tidak hanya fokus pada perkembangan kognitif siswa saja, namun juga pada pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan pribadi yang baik. Konsep ini mengajarkan siswa untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, adil dan jujur, peduli terhadap sesama dan mempunyai integritas.

Jika siswa tidak mendapatkan pendidikan karakter, beberapa konsekuensi mungkin timbul, seperti kurang memiliki kesadaran moral dan etika membuat seorang siswa sulit untuk mengambil keputusan yang baik dan memahami implikasi moral dari tindakannya. Tanpa pengajaran nilai-nilai karakter, siswa juga mungkin lebih rentan terhadap perilaku negatif seperti perundungan, kekerasan, dan pelanggaran etika lainnya. Pentingnya pendidikan karakter terletak pada peran penting yang dimainkannya dalam membentuk individu yang lebih baik dan membantu mereka menjadi warga masyarakat yang positif. Oleh karena itu, mendukung pendidikan karakter di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya sangat penting untuk memastikan perkembangan siswa secara menyeluruh.

Foto: Koleksi Pribadi

Untuk meminimalisir dan mencegah hal yang mungkin terjadi jika tidak menanamkan pendidikan karakter pada siswa dapat dilakukan dengan beberapa cara :

 

  • Pertama, Guru di sekolah memberikan contoh yang baik dengan menunjukkan perilaku positif dan menerapkan nilai-nilai karakter yang hidup dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini menciptakan lingkungan di mana siswa dapat mengenali dan menerapkan perilaku positif.
  • Kedua, mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam aktivitas sehari-hari, meski tanpa program pendidikan karakter formal, nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan sehari-hari di kelas. Guru dapat mendiskusikan nilai-nilai moral sebagai bagian dari pembelajaran dan kegiatan kelas.

Meskipun pendidikan karakter formal sangat penting di sekolah, pendekatan ini dapat memberikan langkah nyata untuk meminimalkan dampak negatif ketika sumber daya atau program khusus tidak tersedia. Penting untuk menciptakan lingkungan di mana nilai-nilai karakter positif diperhatikan dan didukung.

Jika cara meminimalisir terjadinya hal negatif tersebut diterapkan maka akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan peserta didik, baik dalam konteks pendidikan formal maupun dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa dampak positif dari menanamkan pendidikan karakter pada siswa :

 

  1. Pendidikan karakter membantu membentuk integritas dan kehormatan pada siswa. Mereka belajar untuk berbuat jujur, menghargai kebenaran, dan menepati janji.
  2. Siswa yang mendapat pendidikan karakter cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih baik. Mereka dapat berkomunikasi secara efektif dan bekerja sama dalam kelompok untuk membangun hubungan yang sehat.
  3. Pendidikan karakter mengajarkan peserta didik untuk mengembangkan empati dan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain. Mereka menjadi lebih peka terhadap perasaan dan pengalaman orang-orang di sekitarnya.
  4. Pendidikan karakter membantu siswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang kuat. Mereka belajar untuk memimpin dengan integritas, menginspirasi orang lain, dan membuat keputusan yang bijaksana.
  5. Pendidikan karakter membantu menciptakan sikap positif terhadap pembelajaran. Siswa dapat memandang nilai-nilai karakter seperti ketekunan dan rasa ingin tahu sebagai faktor penting dalam keberhasilan akademik.

Dengan menanamkan pendidikan karakter, sekolah memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan pribadi siswa, membantu mereka menjadi seseorang yang memiliki karakter lebih baik, menjadi lebih kuat dan lebih tertarik pada dunia sekitar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image