Cerpen Kisah Si Anak Yatim
Sastra | 2023-11-18 12:56:54Beberapa tahun yang lalu.
“Pak, untuk lomba MTQ tahun ini, saya mau melatih Yosep ya! Suaranya bagus banget soalnya,” aku membuka percakapan di Ruang Guru pada jam istirahat.
Ketika di kelas, aku mendengar seorang anak kelas IV menyanyikan sebuah lagu. Suaranya luar biasa. Aku berpikir kalau anak ini dilatih qiroah untuk lomba MTQ pasti bagus sekali.
Sebenarnya aku bukan guru agama, namun dipercaya untuk melatih qiroah atau seni baca Al Quran. Dibanding lomba lainnya, melatih lomba qiroah sangat sulit dan butuh waktu lama. Apalagi surat yang dilombakan setiap tahun berubah.
“Itu yang menyanyi siapa?” tanyaku kepada para siswa kelas V yang tengah mengelilingi meja guru. Mereka biasa seperti itu kalau aku sedang mengoreksi hasil pekerjaannya.
“O itu Yosep, Bu.”
Aku mengernyitkan dahi. Nama anak itu sangat asing bagiku.
“Yosep? Anak pondok ya?” selidikku.
“Iya, Bu. Anak pindahan. Dari pondok,” jawab siswaku.
Karena suara yang merdu itu dan mumpung belum didengar guru lain, aku langsung mengatakan keinginan untuk melatih Yosep berqiroah. Khawatirnya kalau tidak segera kukatakan, nanti malah dia ditunjuk untuk lomba adzan.
“Lha gimana, Bu Hida?” tanya Pak Supri, koordinator lomba MTQ setiap tahunnya.
“Ya suaranya merdu, pak. Terus dia anak pondok, pasti lebih mudah melatih qiroahnya,” jawabku penuh semangat.
Dan benar, saat aku melatih Yosep untuk lomba MTQ, hasilnya bagus. Anak yang sangat berbakat. Namun, cobaan Yosep datang. Di saat dia akan lomba MTQ di tingkat kabupaten, ayahnya berpulang. Mau tak mau, Yosep pulang ke rumahnya di Magelang.
Mendekati pelaksanaan lomba, pihak sekolah menghubungi keluarga Yosep, memastikan untuk kesiapan lombanya.
“Maaf, Bu. Latihan di rumah kurang maksimal,” ucap kakak laki-laki Yosep saat mengantar lomba.
“Nggak apa-apa, Mas. Yang penting Yosep maju lomba ya,” jawabku.
Mengingat kurang siapnya Yosep dalam latihan, maka hasil lomba sudah dapat diperkirakan. Namun aku pribadi sangat maklum. Kehilangan ayah pasti akan menyisakan duka yang mendalam.
***Hari ini.
Setelah beberapa tahun tak mendengar kabar Yosep, tiba-tiba aku melihat status seorang pengurus pondok kalau Yosep juara lomba MTQ di Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Hatiku senang dan bangga tak terkira.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.