Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Totok Siswantara

Solusi Kekurangan Rangkaian KAI Commuter

Info Terkini | 2023-11-17 13:43:32
Penumpang berdesakan di KAI Commuter ( dok REPUBLIKA )

Solusi Kekurangan Rangkaian KAI Commuter

KAI Commuter bisa menjadi tulang punggung transportasi massal jika masalah laten kurangnya rangkaian gerbong bisa segera diatasi. Tidak mudah mengelola KAI Commuter yang selalu dihimpit dengan masalah kapasitas gerbong yang tidak sebanding dengan kenaikan jumlah penumpang. Manajemen setiap saat berpikir keras bagaimana mewujudkan keandalan rangkaian kereta demi melayani konsumen tepat waktu.

Rangkaian gerbong KA komuter milik KAI Commuter sebagian besar berasal dari kereta bekas dari Negeri Sakura. Pengadaan rangkaian berasal dari hibah dan dengan membeli dengan harga yang murah. Meskipun demikian selama puluhan tahun kereta bekas itu masih handal dalam melayani penumpang. Luar biasa sistem perawatan, modifikasi struktur serta inovasi teknologi oleh teknisi KAI Commuter. Jika terjadi kerusakan terhadap rangkaian gerbong, mereka mesti putar otak dan berkreasi atau inovasi agar kerusakan itu bisa diatasi.

Tidak gampang memperbaiki kerusakan pada kereta bekas yang umurnya sudah puluhan tahun dioperasikan di Jepang. Mesin penggerak, sistem elektronik dan kelistrikan, sistem hidrolik dan pneumatic, konstruksi bogie gerbong, dan konstruksi roda perlu perhatian khusus karena suku cadangnya sangat terbatas bahkan bisa dibilang sudah langka. Sehingga dibutuhkan inovasi oleh teknisi KAI Commuter.

SDM perkeretaapian yang berperan sebagai karyawan garis depan perusahaan, seperti masinis, PPKA, teknisi lokomotif dan gerbong, serta teknisi persinyalan dan emplasemen stasiun sudah seharusnya mendapatkan penghasilan yang baik dan kondisi tempat kerja yang nyaman sesuai dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Beban kerja dan hak-hak normatif karyawan garis depan KAI Commuter mesti dikelola sebaik mungkin sesuai dengan tantangan zaman. Varian antara beban kerja karyawan garis depan seperti masinis dengan kondisi environment effect ( lingkungan ) di dalam kabin lokomotif merupakan faktor kontribusi yang serius untuk mencegah terjadinya kecelakaan KA.

Diantara kita tidak banyak yang tahu bagaimana kondisi aktual dari para masinis dan teknisi yang mengoperasikan KA setiap harinya. Masih sederet penderitaan menimpa masinis dan teknisi, dari masalah normatif seperti gaji yang pas-pasan dan terbatasnya fasilitas penunjang. Selain itu masih ada ancaman bahaya, seperti kasus kejahatan pelemparan batu terhadap masinis maupun penumpang.

Dalam job deskripsinya seorang masinis dalam melaksanakan tugasnya tentu saja berada di dalam satu sistem kerja PT KAI. Dalam sistem kerja tersebut masinis dihadapkan kepada beberapa beban kerja yang terdiri dari beban kerja eksternal, internal dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh kepada kedua beban tersebut secara keseluruhan. Selama ini beban kerja masinis belum terukur secara konkrit dan proporsional. Hal ini terlihat dari jam kerja masinis yang sering molor dan belum ada insentif yang memadai selama bertugas.

Menurut katalog Badan Pusat Statistik (BPS) ada 1.255.771 orang penglaju atau komuter dari wilayah Bodetabek yang berkegiatan utama di DKI Jakarta. Dimana 70 persennya adalah penglaju laki-laki dan 30 persennya adalah perempuan. Sebagian besar penglaju tersebut berkegiatan utama bekerja (83 persen), sisanya adalah sekolah dan kursus (17 persen). Para penglaju juga lalu lalang di kota besar lainnya dan membutuhkan sistem transportasi yang layak dan murah.

Sistem transportasi massal untuk penglaju yang ideal adalah berbasis rel. Dalam hal ini adalah KA commuter line. Infrastruktur commuter line yang berupa stasiun perlu dikembangkan. Pentingnya totalitas usaha dan integrasi moda angkutan massal dengan kereta api untuk melayani para penglaju.

Saat ini, KAI Commuter memberikan layanan perjalanan commuter line Jabodetabek sebanyak 1.081 perjalanan tiap harinya dengan jam operasional mulai pukul 04.00-24.00 WIB. KAI Commuter juga mengoperasikan perjalanan commuter line feeder tambahan relasi Manggarai -- Angke/Kampung Bandan PP dan Manggarai -- Bekasi PP pada jam sibuk pagi dan sore sebanyak 31 perjalanan per hari dengan headway 15-30 menit.

Pemerintah mesti terus membangun dan mengembangkan infrastruktur perkeretaapian, terutama untuk menghubungkan antar wilayah yang padat penduduk, baik dengan KRL commuter line, MRT, LRT, Kereta Cepat, Kereta Bandara, sampai dengan pembangunan double track (jalur ganda).

Perlu menata kawasan stasiun KA komuter. Serta merancang ulang sistem logistik sebagai mata rantai strategis. KA komuter selain mengangkut manusia juga perlu dikembangkan menjadi simpul-simpul infrastruktur logistik, baik simpul logistik (logistics node) maupun keterkaitan antar simpul logistik (logistics link) yang berfungsi untuk menyalurkan barang dari titik asal ke titik tujuan.

Pembangunan jalur ganda KA telah dilakukan di beberapa ruas. Disertai dengan perluasan dan modernisasi stasiun. Beberapa stasiun di Pulau Jawa maupun di luar sebagian telah dirombak total. Seperti contohnya di kawasan Bandung Raya, semua stasiun telah dirombak dengan banhuann baru yang lebih megah, seperti Stasiun Padalarang, Rancaekek, Cimekar, Haurpugur hingga Cicalengka. Stasiun tersebut dibangun dengan konstruksi yang modern dan ruang publik yang luas.

Modernisasi bangunan stasiun KA komuter perlu penerapan konsep one stop building. Dalam arti manajemen jalan kereta api yang terdiri dari beberapa emplasemen dari segala aspek sudah memenuhi standar kualifikasi, baik teknis maupun ekonomis.Sehingga kapabilitas stasiun dapat dikembangkan sesuai dengan beban dan aliran penglaju untuk jangka panjang. Setelah itu baru dikembangkan prasarana fisik penunjang yang lain seperti dalam pola-pola umum one stop building baik untuk kegiatan ekonomi, kebudayaan dan logistik. Pola tersebut diatur dan dikendalikan dalam sebuah sistem building management. Stasiun perlu memiliki quality management yang baik dan terukur. Karena dengan quality management system yang baik, setiap unit kerja di stasiun akan berusaha untuk menerapkan kontrol mutu dan pelayanan yang sebaik-baiknya. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image