Apa itu Malnutrisi Pada Balita, Yuk! Para Orang Tua Wajib Tahu
Eduaksi | 2022-01-03 09:23:09Sejauh ini masih banyak yang belum mengetahui apa itu malnutrisi pada balita dan apa faktor penyebabnya. Massa balita merupakan masa dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat (Candra, 2017). Usia balita satu tahun misalnya Ia sudah mengerti bahasa dan memiliki rasa keingintahuan yang besar. Hal ini lah yang membuat balita menjadi sangat aktif dan membutuhan energi yang lebih banyak. Asupan pada balita harus terpenuhi secara maksimal karena jika tidak mencukucupi akan menimbulkan penyakit malnutrisi ini.
Tak hanya itu, malnutrisi adalah penyebab utama penyakit dan kematian di seluruh duia, terhitung 52,5 persen dari semua kematian pada anak dibawah usia lima tahun. Menurut UNICEF, WHO, dan Bank Dunia, Afrika adalah rumah bagi lebih dari seperti dari 161 juta anak terhambat di seluruh dunia pada tahun 2013. Selain itu, Afrika menyumbang sekitar sepertiga dari 51 juta balita kurus dan 99 juta yang kekurangan berat badan (Tette et al., 2015).
Berat lahir rendah, masalah makan, diare, penyakit berulang, campak, pertusis, dan penyakit kronis semuanya meningkatkan resiko kekurangan gizi pada anak-anak. Karakteristik ini bervariasi menurut lokasi, dengan anak-anak dibawah usia lima tahun menjadi yang paling rentan. Konsekuensi dari malnutrisi yaitu resiko infeksi, kematian, dan perkembangan kognitif yang tertunda, hal ini juga yang mengarah ke pendapatan orang dewasa yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang burutk, dan transmisi kemiskinan antargenerasi.
Faktor penyebab dari malnutrisi sendiri yaitu faktor sosial, demografi dan ekonomi. Dimana penelitian mengungkapkan lebih dari separuh anak kurang gizi berada pada kelompok usia 6 bulan sampai 12 bulan. Pemberian ASI sangat penting ketika bayi berusia 0-6 bulan, setelah bayi menginjak usia lebih dari 6 bulan alangkah baiknya diberi makanan pendamping asi (MPASI). Ini bertepatan dengan periode penyapihan atau pemberian susu formula, mungkin praktik penyapihan atau pemberian makanan pendamping yang tidak tepat menjadi kontributor utama temuan ini. Ketidakadaannya uang untuk membeli susu formula untuk mencukupi kebutuhan gizi anak yang jika dibiarkan dan diberi makanan yang tak sesuai dengan kebutuhan bayi dapat menimbulkan malnutrisi itu sendiri.
Cara pencegahan malnutrisi
1. Memberikan ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI selama enam bulan berturut-turut. Susu formula dapat digunakan untuk menggantikan atau melengkapi ASI jika tidak memungkinkan karena berbagai alasan.
2. Imunisasi, vaksinasi harus diberikan secara rutin mulai usia 0 bulan. Bayi akan terllindungi dari penyakit menular jika ia menerima semua vaksinnya secara teratur. Imunisasi harus diberikan lagi untuk memastikan daya tahan tubuh bayi tetap kuat. Suplementasi vitamin A juga harus diberikan kepada bayi baru lahir selain imunisasi jumlah vitamin A dalam ASI tidak mencukupin untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Memantau kesehatan balita secara rutin supaya mampu mendeteksi adanya gangguan kesehatan atau gangguan gizi. Hal ini dapat dilakukan dengan membawa balita ke Posyandu yang dilaksanakan satu bulan sekali.
Dengan demikian malnutrisi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak. Ada beberapa intervensi untuk mencegah kondisi ini tetapi tidak jelas seberapa baik intervensi tersebut dilakukan oleh ibu mereka kepada anak-anak yang kekuranga gizi dan gizi baik. Kemiskinan tetap menjadi penyebab utama malnutrisi pada anak-anak. Perlu diadakannya intervensi khusus dan terarah untuk mengatasi hal ini dan harus mencangkup upaya untuk mencegah berat badan lahir rendah dan diare. Periksa ke posyandu secara teratur, pemberian obat cacing dan pemantauan pertumbuhan juga harus didorong.
Sumber:
Tette, E. M., Sifah, E. K., & Nartey, E. T. (2015). Factors affecting malnutrition in children and the uptake of intervention to prevent the condition. BMC pediatrics, 15(1), 1-11.
Candra, A. (2017). Suplementasi mikronutrien dan penanggulangan malnutrisi pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Diponegoro Journal of Nutritin and Health, 5(3), 195819.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.