Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Saat Kesulitan Menjadi Modal Berharga

Agama | Wednesday, 15 Nov 2023, 17:31 WIB

Dalam hidup yang dijalani, tentu saja tak selalu jalan mulus yang biasa ditemui. Namun lebih dari itu, tentu saja selalu pula menghadapi sesuatu yang sesungguhnya cukup menyulitkan untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Benar tidak mudah, tetapi asal kita mau berpikir keras dan enjoy menghadapinya justeru kemudian mendapati solusi terbaiknya.

Belajar daring dulu sulit tetapi kini justeru mudah dilakukan dan terbiasa (Foto : M.Iqbal)

Seringkali kesulitan dianggap sebagai sebuah hambatan untuk kita bisa meraih sesuatu. Padahal itu adalah ujian dari Allah untuk menguji umat-Nya, benarkah dia bersungguh-sungguh berikhtiar dengan apa yang diinginkannya. Sesungguhnya Allah sangat menyukai orang-orang yang mau berupaya sekuat tenaga mengatasi kesulitannya dan setelah berjuang keras maka mengembalikan semuanya hanya kepada Allah.

Pada dua ayat dalam surat al-Insyirah (ayat 5-6) Allah begitu gamblang menjelaskan jika jika kesulitan itu selalu beriringan dengan kemudahan dan itu diulangi lagi pada ayat berikutnya. Peneyabutan ayat ini dua kali menandakan jika sesungguhnya kesulitan yang diberikan Allah akan senantiasa diberi jalan keluarnya asalkan yang bersangkutan mau mengubah keadaan tersebut.

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS.ar-Radu : 11)

Kendati begitu pada surat sebelumnya begitu jelas diterangkan jika kesulitan itu jika dihadapi secara tenang maka akan melahirkan kemudahan bagi dirinya. Tetapi ingat kemudahan itu akan datang ketika kita memang sepenuh tenaga mengerahkan kemampuan di dalam hal itu sehingga apa yang diharapkan kemudian akan terwujud setelah kita sendiri memang memperjuangkannya.

Contohlah Siti Hajar ketika harus mencari air untuk dirinya dan juga putranya Ismail, dia samapai tujuh kali dirinya bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwa. Artinya Allah berkehendak memberikan air yang diinginkan oleh Siti Hajar tetapi Allah terlebih dahu menguji kesungguhan dirinya saat berjuang. Hasilnya sangat luar biasa karena air zam-zam kini dapat dinikmati oleh seluruh pengisi dunia.

Jadi ketika kita ditimpa kesulitan sesaat mengeluh boleh-boleh saja tetapi tidak berkelanjutan. Yang dibutuhkan saat itu adalah berdoa memohon sesuatu kepada Allah lalu melakukan ikhtiar untuk bisa mengatasi masalah tersebut dan selanjutnya menyerahkan semuanya hanya kepada Allah.Semuanya harus dilakukan secara beriringan tidak mengandalkan salah satu. Jika semuanya terlaksana secara baik maka tentunya hasil terbaik pada akhirnya akan bisa kita dapatkan.

Jika hasilnya memang masih belum sesuai harapan maka berbaik sangkalah kepada Allah karena Allah lebih mengetahui kebutuhan kita bukan justeru memberi sesuai keinginan kita. Di sini banyak orang yang terjebak seolah Allah tidak mengabulkan apa yang diharapkannya. Misal saat kita sangat ingin memiliki motor untuk mempermudah perjalanan ternyata justeru Allah berikan rezeki cukup untuk kita membayar ojek online. Selain kita terpenuhi apa yang menjadi keinginan kita juga pada akhirnya kita bisa berbagi dengan orang lain. Dalam arti kata, Allah itu selalu memiliki ketentuan yang begitu indah bagi makhluknya.

Nabi Muhammad ﷺ mengabarkan bahwa Allah berfirman, "Aku sesuai persangkaan baik hamba-Ku. Maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sebagaimana yang ia mau" (HR. Ahmad).

Dengan begitu maka ketika kesulitan menimpa maka pertama kali yang harus dilakukan adalah menenangkan diri. Jika ketenangan hati sudah didapatkan maka akan muncul satu kesadaran di mana bahwa kesulitan itu bukan penghalang tetapi langkah mendapatkan kemudahan seperti yang diharapkan.Oleh sebab itu, berusaha tenanglah terlebih dahulu saat kesulitan menyapa, sebab jika hal itu dapat dilakukan maka akan terbuka jalan untuk mengatasinya.

Karenanya pandanglah kesulitan itu sebagai modal berharga agar kamu mendapatkan apa yang diinginkan. Jadi ingatlah bersama kesulitan beserta kemudahan dan beserta kesulitan itu ada kemudahan. Ya Allah permudah urusan hamba jangan Engkau persulit.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image