Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zulfahmi Yusril Firmansyah

Inovasi Mindset Kewirausahaan: Belajar dari Perjalanan Pengusaha Muda Jogja dalam Webinar Nasional

Bisnis | Tuesday, 14 Nov 2023, 22:52 WIB

Pada tanggal 11 November 2023, FPPI Kampus B FKIP UNILA bersinergi dengan LDKS FITK UIN Jakarta mengadakan Seminar Nasional Kewirausahaan bertajuk "Membangun Mindset Kewirausahaan yang Kreatif, Inovatif, dan Islami di Era Gen Z" di Yogyakarta. Acara ini sukses memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan dan peluang kewirausahaan di tengah perubahan zaman, serta memberikan panduan bagi peserta untuk membangun usaha sesuai dengan nilai-nilai agama.

Partisipan seminar melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum yang tertarik dengan perkembangan dunia kewirausahaan. Salah satu pembicara utama yang berkompeten dalam dunia teknologi adalah M. Abdurrohman Alhafidz. Beliau bukan hanya pemimpin di PT Metafora Indonesia Teknologi Yogyakarta, melainkan juga perwujudan perjuangan dan kreativitas seorang anak muda yang berani menapaki jejak di dunia bisnis.

Pria yang lahir di Palembang, Sumatra Selatan, ini memiliki latar belakang pendidikan di bidang Teknik Informatika. Gelar Sarjana Komputer berhasil diraihnya dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta pada tahun 2017, yang kemudian diikuti oleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada. Jejak karirnya sudah terlihat sejak masa sekolah di SMK, di mana M. Abdurrohman Alhafidz meraih beberapa kejuaraan desain web. Bahkan, sejak memasuki dunia perkuliahan pada tahun 2014, beliau sudah memulai perjalanan bisnisnya dengan mendirikan perusahaan, IDMETAFORA. Di perusahaan tersebut, perannya tidak hanya sebagai seorang programmer, melainkan juga sebagai seorang manajer tim yang berbakat.

Bagi Abdurrohman, kunci kesuksesan dalam mengelola bisnis bukan hanya terletak pada aspek finansial. Baginya, hal yang lebih berharga adalah memiliki etika yang baik dan rasa tanggung jawab yang kuat. Sejak awal, pemahamannya bahwa fondasi yang kokoh dalam dunia bisnis tidak hanya bergantung pada keahlian teknisnya, melainkan juga pada integritas dan dedikasinya terhadap pekerjaan dan timnya.

Dengan komitmen penuh terhadap kepuasan pelanggan, IDMETAFORA telah berhasil membangun kerja sama dengan sejumlah klien terkemuka di Indonesia, termasuk PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Indonesia Power (Persero), dan PT Pertamina (Persero), serta ratusan perusahaan lainnya. Prestasi ini membuktikan bahwa perusahaan telah menetapkan reputasi yang tak terbantahkan sebagai pelopor utama dalam menyediakan solusi aplikasi bisnis terintegrasi. Fokus pada pelayanan unggul dan inovasi telah menjadikan IDMETAFORA sebagai mitra yang dapat diandalkan oleh berbagai entitas bisnis, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin sejati dalam ranah teknologi saat ini.

Pada sesi pembuka acara, dengan penuh semangat dalam presentasinya, M. Abdurrohman Alhafidz menjelaskan tentang pentingnya membangun fondasi yang kuat dalam mendirikan startup. Beliau menyampaikan, "Untuk mencapai kesuksesan dalam mendirikan startup, seorang pengusaha perlu memahami dan mengintegrasikan beberapa kunci utama sebagai pondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan dalam dunia bisnis yang selalu berubah." Beberapa kunci tersebut antara lain:

1. Kompetensi dalam Mengelola Ego

2. Kewaspadaan Emosional terhadap Seputar Lingkungan

3. Semangat Tinggi untuk Inovasi dan Transformasi

4. Kesadaran dan Kepedulian terhadap Kesejahteraan Lain

5. Keterampilan Membangun Komunikasi yang Efisien antar Personal

6. Dapat menangani masalah dengan baik.

7. Berpikir Kreatif dan Inovatif (Out of the Box).

8. Mempunyai Citra Diri yang Kokoh.

9. Keahlian dalam Bertanya dengan Efektif.

10. Mengutamakan Umpan Balik sebagai Sarana Evaluasi.

11. Mampu menaikkan standar diri dan perusahaan.

12. Membangun aliansi (circle) / kemampuan networking yang kuat.

13. Mampu menjelaskan sesuatu pada audiens sesuai dengan pemahaman lawan bicaranya.

14. Memahami Kelemahan dalam Operasional Bisnisnya.

15. Terus Menerapkan Visi dan Mampu Membuat Rencana Ke Depan.

16. Mampu Mengambil Keputusan Bisnis yang Tepat.

Dengan memahami dan menerapkan karakteristik ini, seorang wirausaha startup dapat mendirikan dasar yang kokoh, mengatasi berbagai tantangan, dan mencapai kesuksesan di tengah persaingan bisnis yang kompetitif.

Menurut pandangan beliau, membangun bisnis dari awal bukan hanya merupakan suatu tugas, tetapi juga seni tersendiri. Dalam proses pengembangan aplikasi, wajar jika terjadi kesalahan, namun mengabaikan validasi sistem bisa dianggap sebagai tindakan yang kurang bijaksana.

Kesungguhan dalam merancang ide produk memainkan peran krusial yang tidak boleh diabaikan. Dibutuhkan kerja keras dan ketekunan, sebagaimana proses pembuatan mobil yang dimulai dari kerangka. Ini menjadi fondasi yang solid untuk memastikan keberhasilan produk di masa depan. Berinvestasi dalam bisnis tidak hanya sebatas alokasi dana, tetapi juga melibatkan penanaman keyakinan penuh terhadap kesuksesan yang akan datang.

M. Abdurrohman Alhafidz juga berbagi tips tentang cara membangun keyakinan yang kuat terhadap kesuksesan bisnis. Langkah pertama adalah secara teliti menilai potensi bisnis, mengukur seberapa besar peluang yang tersedia. Selanjutnya, langkah berani adalah untuk berkomitmen sepenuhnya atau memberikan segalanya. Meskipun awalnya mungkin hanya ada modal waktu, keberanian untuk menantikan hasil merupakan aspek penting. Jika modal finansial tersedia, disarankan untuk berinvestasi sepenuhnya dalam bisnis guna memastikan pertumbuhannya.

Menurut pandangan beliau, sumber modal dapat berasal dari berbagai cara, mulai dari menggunakan modal pribadi, meminjam dari teman atau keluarga, hingga memanfaatkan crowdfunding dan platform online lainnya. Terdapat juga berbagai program dari pemerintah, inkubator bisnis di kampus-kampus, dan opsi lainnya. Ketika bisnis telah mencapai pertumbuhan yang signifikan, opsi untuk melakukan penawaran umum (go public) dapat dianggap sebagai langkah selanjutnya.

Pelatihan bisnis yang diselenggarakan oleh pemerintah, seringkali dikombinasikan dengan hibah modal, juga merupakan opsi yang dapat diakses. Saat bisnis mulai berjalan dan mencapai tingkat kesuksesan tertentu, beberapa program pemerintah bahkan dapat memberikan hibah modal yang signifikan, seperti yang diadakan oleh Kemenparekraf. Alhafidz sendiri telah memberikan bimbingan kepada sejumlah startup yang berhasil meraih pendanaan besar dari program-program tersebut, beberapa di antaranya mencapai jumlah yang mencengangkan.

Setelah melewati serangkaian tahapan tersebut, mencari investor akan menjadi lebih terjangkau. Beliau menekankan pentingnya untuk tidak terburu-buru dalam mencari investor sebelum bisnis benar-benar siap, karena hal ini dapat menjadi pemborosan waktu. Kunci di sini adalah mengambil risiko dengan bijak, baik menggunakan dana sendiri maupun dana pinjaman. Ini merupakan cara yang dapat memacu pertumbuhan bisnis, dan dengan mengambil risiko yang terukur, pintu menuju kesuksesan yang lebih besar dapat terbuka.

Beliau juga mengutip kata-kata bijak dari Paul Getty, "Hanya dengan berani menghadapi risiko, baik itu dalam aspek fisik maupun finansial, kita akan menemukan kunci menuju keberhasilan yang menanti di masa depan. Seringkali, hanya melalui perjuangan itulah kita dapat mencapai puncak kejayaan."

Dalam sesi penutup webinar tersebut, M. Abdurrohman Alhafidz membagikan tips bisnis dengan perspektif Islam. Menurutnya, penting untuk memperhatikan prinsip-prinsip yang memandu langkah-langkah kita dalam berbisnis, seperti:

1. Pilihlah bisnis yang tidak melibatkan maksiat. Fokus pada bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam dan dapat dijalankan dengan integritas.

2. Hindari bisnis yang tidak jelas atau "goror". Transparansi dalam setiap transaksi sangat penting. Misalnya, dalam layanan servis motor, pastikan bahwa semua biaya dan rincian pekerjaan dijelaskan dengan jelas sejak awal, tanpa unsur kejutan di belakang.

3. Hindari bisnis yang melibatkan riba. Pemahaman tentang konsep riba dan non-riba sudah familiar, jadi pilih model bisnis yang tidak melibatkan praktik ribawi untuk menjaga keberkahan usaha.

4. Hindari bisnis yang bersifat judi, terutama tren trading yang mirip perjudian. Pilihlah jalur bisnis yang lebih konsisten dan dapat diandalkan.

5. Selalu berhati-hati agar bisnis tidak membawa dampak syirik atau menyesatkan. Jaga bisnis dengan prinsip amanah, jalankan usaha dengan jujur dan tanpa penipuan. Pastikan bahwa bisnis yang dijalankan tidak merugikan orang lain dan hindari praktik suap.

Beliau juga menyampaikan pesannya, "Ketika menjalankan bisnis, fondasi yang kokoh sangatlah penting. Meskipun pada awalnya bisnis terlihat jelas dan transparan, penting untuk selalu kembali ke nilai-nilai yang mendasari agar dapat tetap kokoh di persimpangan-persimpangan yang mungkin muncul di tengah perjalanan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, bisnis kita akan menjadi lebih tangguh dan memberikan manfaat bagi semua pihak."

Dari penjelasan yang telah dibagikan oleh beliau, muncul beberapa pertanyaan dari para peserta webinar. Salah satu pertanyaan mengenai pandangan beliau terkait institusional yang dapat menimbulkan kesalahpahaman. Dalam tanggapannya, beliau menegaskan pentingnya kepemimpinan yang tegas dan selektif dalam memilih mitra bisnis yang sejalan dengan visi. Fondasi yang kuat, dengan nilai-nilai dan tujuan yang benar, juga dianggap sebagai kunci utama dalam manajemen bisnis yang baik.

Pertanyaan lain yang muncul berkaitan dengan perbedaan antara wirausaha dan bisnis, serta langkah awal untuk menjadi seorang pengusaha. Dengan cepat, M. Abdurrohman Alhafidz memberikan wawasan, menekankan pentingnya fokus pada langkah awal yang sederhana, seperti memahami seni penjualan dan menciptakan lingkungan yang mendukung. Beliau juga membagikan perspektifnya tentang bagaimana membangun visi yang sejalan dengan mitra bisnis untuk mencegah potensi konflik di masa depan.

Pertanyaan terakhir dari peserta webinar tersebut berkaitan dengan praktik bisnis online dalam konteks muamalah Islam. Beliau menyoroti bahwa praktek bisnis yang tidak bermoral dan tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur dapat merusak reputasi. Beliau menegaskan esensi dalam membangun bisnis dengan dasar yang kokoh dan mengingatkan tentang urgensi keselarasan tujuan hidup dengan prinsip-prinsip Islam.

Kesimpulan

Dengan berakhirnya sesi tanya jawab yang memukau, webinar yang menampilkan M. Abdurrohman Alhafidz sebagai pembicara telah memberikan gambaran menyeluruh tentang dinamika kewirausahaan di era digital. Dari sudut pandang dan pengalaman sebagai Pendiri dan CEO IDMETAFORA, beliau tidak hanya menegaskan pentingnya integritas, kreativitas, dan penerapan nilai-nilai Islam dalam mengelola bisnis digital, tetapi juga memberikan wawasan praktis mengenai langkah-langkah awal dalam membangun diri sebagai seorang pengusaha. Dengan demikian, acara ini tidak hanya memberikan inspirasi semata, melainkan juga pandangan yang konkret dan aplikatif bagi para peserta yang tertarik untuk mengembangkan bisnis mereka di tengah kompleksitas era digital.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image