Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Doni Abdullah Alhafidz

Peran Organisasi Mahasiswa untuk Adaptasi Individu Menuju Dunia Kerja

Eduaksi | Monday, 13 Nov 2023, 00:59 WIB
Photo From: Doni Abdullah Alhafidz

Dalam dunia kerja yang terus berubah, kemampuan komunikasi yang baik merupakan hal yang penting agar individu dapat beradaptasi dengan baik. Namun, banyak orang yang baru memasuki dunia kerja kurang memiliki pengalaman atau pengetahuan yang memadai tentang cara berkomunikasi secara efektif. Di sinilah organisasi kemahasiswaan membekali individu dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk beradaptasi dengan dunia kerja.

Dr. Steve May (Spesialis Studi Organisasi): Mahasiswa dengan semangat dan energinya dapat menjadi agen perubahan di dunia kerja, ujarnya. Mereka membawa perspektif yang beragam, menciptakan inovasi, dan berpartisipasi aktif dalam proses adaptasi organisasi.

Organisasi kemahasiswaan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah kemampuan komunikasinya. Hal ini dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti merencanakan acara, mengelola proyek, dan bekerja dengan tim. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang berbeda, meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain, dan memahami pentingnya menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif.

Peran Organisasi Mahasiswa Untuk Adaptasi Dunia Kerja: Analisa Perubahan Individu

Misalnya, sebuah organisasi kemahasiswaan menyelenggarakan acara besar yang diikuti oleh berbagai komite atau kelompok dalam organisasi tersebut. Komunikasi organisasi begitu penting untuk semua anggota dalam mendapatkan informasi, keterlibatan, serta berkomunikasi dengan baik untuk mencapai visi misi maupun tujuan bersama.

Semua keterampilan yang diberikan dapat menjadi landasan penting dalam beradaptasi di dunia kerja yang membutuhkan sifat kolaborasi dan skills komunikasi yang baik. Selain itu, organisasi kemahasiswaan juga mampu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil peran kepemimpinan. Dari pengalaman ini, mereka belajar bagaimana memimpin tim, memfasilitasi diskusi, dan menangani konflik.

Ini semua adalah aspek penting komunikasi di dunia kerja, dan kemampuan untuk memimpin, memotivasi orang lain, dan menyelesaikan konflik dapat memengaruhi kinerja tim secara keseluruhan. Selain itu, organisasi kemahasiswaan menyediakan lingkungan bagi mahasiswa untuk berbagi ide, saling belajar, dan membentuk jaringan yang kuat.

Hal ini menciptakan ruang di mana mahasiswa dapat belajar berkolaborasi, membangun hubungan, dan mendengarkan serta memahami perspektif orang lain. Semua keterampilan ini merupakan hal yang diperlukan dalam dunia kerja, yang seringkali melibatkan banyak tim dan departemen yang bekerja sama. Kemampuan yang diperoleh dari pengalaman dalam organisasi kemahasiswaan memberikan individu landasan yang kuat dalam komunikasi, kepemimpinan, kolaborasi, dan pengembangan relasi. Semua ini menjadi modal berharga bagi mahasiswa menghadapi perubahan dunia kerja.

STUDI KASUS: Mengenai Mahasiswa yang Aktif dalam Organisasi (Mahasiswa Universitas Diponogoro)

Perkembangan ilmu yang semakin pesat berdampak pada persaingan dalam dunia kerja yang semakin ketat. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing seorang mahasiswa. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan keaktifan berorganisasi, yang dinilai penting untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dan menjadi salah satu faktor utama diterima di lapangan kerja.

Setiap mahasiswa yang aktif dalam organisasi dituntut untuk mampu mengatur dan mengendalikan waktu yang dimiliki untuk menghadapi tugas-tugas kuliah ataupun kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang diikuti. Berdasarkan penelitian maka dapat dilihat bahwa keaktifan dalam organisasi memiliki pengaruh positif bagi para anggota yang berada di dalamnya. Seperti halnya mahasiswa Universitas Diponogoro yang mengikutsertakan dirinya sebagai anggota organisasi di kampus membuatnya lebih mampu manajemen waktu, berbicara di depan umum, dan berani menjadi pemimpin dalam suatu event.

Organisasi kemahasiswaan memberikan landasan penting bagi individu untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, kolaborasi, dan jaringan. Melalui pengalaman dalam organisasi kemahasiswaan, individu mendapatkan landasan yang kuat untuk dunia kerja yang membutuhkan komunikasi yang baik, keterampilan kepemimpinan, kerja sama tim, dan jaringan yang kuat. Hal ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa menghadapi dinamika perubahan dunia kerja.

Sumber bacaan: http://eprints.unm.ac.id/11775/1/JURNAL%20AAN%20WILDANA%20PUTRA.

Penulis: Doni Abdullah Alhafidz – 22010400176

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image