Menanam Melon Hidroponik di Rumah
Eduaksi | 2023-11-11 10:13:24Selain semangka, buah yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia itu adalah buah melon. Tanaman melon banyak tumbuh di Indonesia. Petani kita banyak yang menanam buah melon ini. Sehingga tak heran bila kita bisa dengan mudah untuk mendapatkan buah melon ini.
Tapi pernahkan anda berpikir untuk bisa menikmati buah melon dari hasil tanaman sendiri. Bukan buah melon yang dibeli di pasar atau di toko buah. Atau mungkin anda termasuk orang yang belum yakin bahwa buah melon bisa anda tanam sendiri di rumah? Sama, saya dulu juga begitu.
Untuk bisa menikmati buah yang kita sukai itu tidak harus selalu didapat dengan cara membeli. Tapi tak ada salahnya kita mencoba untuk menanamnya sendiri di rumah. Termasuk buah melon ini bisa kita peroleh dengan cara menanam sendiri di rumah. Memang bisa ?
Tak harus menjadi seorang petani untuk bisa menanam. Dan tak perlu punya lahan berhektar - hektar untuk sekedar bisa menanam buah melon. Di halaman rumah kita yang sempit pun kita masih bisa menanam buah melon jika kita mau. Yang penting tak usah banyak alasan, tapi langsung dikerjakan.
Saya akan bagikan cerita pengalaman menanam buah melon di rumah. Saya tidak punya halaman yang luas, sehingga untuk menanam saya gunakan tempat jemuran di lantai dua. Saya sudah beberapa kali panen buah melon hasil menanam sendiri di rumah.
Buah melon yang pernah saya tanam sebelumnya adalah jenis devina. Buahnya bulat berwarna kuning seperti blewah. Daging buahnya berwarna oranye. Tekstur buahnya kranci atau kres ketika digigit dan rasanya manis banget. Dan ketika melon disimpan beberapa hari aroma buahnya akan tercium harum.
Di rumah saya menanam melon memakai sistem hidroponik dutch bucket. Sistem dutch bucket itu adalah sistem menanam hidroponik yang menggunakan wadah ember sebagai media untuk menanam buah. Embernya Bisa memakai ember bekas cat atau bekas box ice cream.
Wadah ember untuk tanaman buah melon itu dialiri air nutrisi yang ditarik oleh pompa air dari tandon air yang ada di bawahnya. Cara kerjanya mirip sekali dengan pompa air yang dipakai pada akuarium ikan di rumah.
Saya memakai lima ember bekas / box es krim kapasitas 8 liter untuk menanam melon. Dan empat ember untuk menanam dan satu ember lagi saya gunakan sebagai tandon air. Dan pompa airnya saya memakai kapasitas 1.5 lt untuk mengalirkan air nutrisi ke setiap ember tanaman.
Ember bekas es krim ini kita lubangi tutup nya seukuran netpot 10cm untuk tempat menanam. Dan pada bagian samping bawahnya sekitar 15cm dari dasar ember kita lubangi untuk tempat outlet pembuangan air. Outlet ini terhubung dengan sebuah pipa yang akan masuk ke tandon air.
Dari tandon air nutrisi ditarik dengan pompa lewat paralon 0.5 dim untuk selanjutnya di distribusi ke setiap ember tanaman dengan memakai selang kecil. Sedangkan kelebihan air di dalam ember akan mengalir keluar melalui lubang output untuk kembali lagi ke tandon. Begitu seterusnya air nutrisi mengalir ke setiap ember tanaman dan kembali lagi masuk ke tandon.
Untuk setiap ember tanaman saya beri dua bibit melon. Kali ini yang saya tanam adalah jenis melon rangipo. Melon rangipo ini termasuk jenis melon premium. Bibit melon yang saya pindah tanam adalah bibit yang sudah berdaun tiga dari proses penyemaian. Pada setiap tanaman saya buahkan cukup satu sampai dua saja. Estimasi waktu panen melon ini adalah 75 hari setelah pindah tanam.
Menanam melon dengan cara hidroponik ini sebetulnya lebih mudah dibanding dengan cara konvensional. Karena tidak ada pekerjaan berat untuk mengolah lahan sebagai persiapan media tanam.
Pekerjaan utama menanam melon hidroponik ini adalah menyemai benih, pindah tanam, dan merawat tanaman termasuk menambahi air nutrisi bila ditandon tinggal sedikit air nutrisinya. Untuk polinasi sudah dibantu oleh serangga seperti lebah dan kupu - kupu karena kebetulan saya menanam di tempat terbuka.
Dan terakhir tinggal menunggu waktu panen tiba. Buah melon sudah mulai membesar dan menampakkan jaring - jaring pada kulitnya. Jadi siapa bilang menanam melon sendiri itu susah. Yang penting ada kemauan untuk menanam, pasti anda akan bisa menanam melon sendiri di rumah.
By the way, apakah ada yang mau menemani saya menikmati rasa melon rangipo ini?
Lawang, 11 November 2023
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.