Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kunci Sukses

Para Pahlawan Palestina di Tengah Para Pecundang Dunia

Agama | Saturday, 11 Nov 2023, 06:46 WIB
Oleh Indah Kartika Sari

Di balik kisah pilu Palestina, ada cerita heroik para syuhadanya. Bagi kaum muslimin, Palestina merupakan negeri yang bersejarah, negeri perjuangan dan negeri syuhada.

Negeri ini adalah negeri tempat para nabi dan Rasul serta para ulama mujahid sekaligus mujtahid. Kota ini juga dipenuhi napak tilas yang berkaitan dengan keluarga Rasulullah SAW. Seperti kisah kakek Rasulullah SAW, Abdul Muthalib, yang wafat dan dikubur di Gaza. Alkisah lainnya, Nabi Ibrahim, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakariya, Nabi Yahya, dan Nabi Isa, semuanya pernah menetap di bumi Palestina pula.

Sejak dulu, negeri ini juga merupakan tanah perjuangan. Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab RA, seluruh negeri Palestina berhasil melepaskan diri dari penjajah Romawi. Kebebasan ini membuat seluruh penduduk Palestina, muslim maupun non-Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khalifah.

Namun Palestina kembali jatuh ke tangan tentara salib dari Eropa. Tahun 1099, tentara salib menguasai Jerusalem. Namun berhasil direbut kembali oleh panglima Islam, Sholahuddin al Ayyubi tahun 1187 M.

Di masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II di bawah kekhilafahan Turki Utsmani, entitas Yahudi yang dipimpin Theodore Herzl merongrong khilafah Utsman untuk memberikan ijin bagi mereka mendiami Palestina. Sultan Abdul Hamid II menegaskan tak akan melepaskan bumi Palestina kendati nyawa menjadi taruhannya.

Setelah Khilafah Utsmani runtuh, Yahudi berhasil mendirikan negara Yahudi di Palestina melalui bantuan Ingris yang diresmikan lewat deklarasi Balfour pada tahun 1947.

Sejak saat itu dimulailah bencana besar yang menimpa kaum muslimin umumnya dan rakyat Palestina khususnya. Tanpa negara Khilafah, rakyat Palestina memulai perjuangan pembebasan Palestina atas nama gerakan intifada. Walau hanya bermodal batu-batu di sekitarnya untuk melawan serangan, mereka merupakan pahlawan yang berani mengorbankan nyawanya demi kemuliaan Baitul Maqdis.

Mereka adalah pahlawan Islam yang sebenarnya sebagaimana para sahabat nabi. Kalau di zaman nabi ada nama Sa’ad bin Abi waqqas (panglima perang Qodisiyyah), Umar bin Khattab, Shalahuddin Al-Ayyubi dan lainnya. Di era kekinian kita mengenal nama Abu Ubaidah, Syaikh Ahmad Yasin, Izzuddin Al-Qassam dan masih banyak lagi.

Di tengah-tengah fitnah yang dilontarkan musuh-musuh Islam, mereka tetap teguh menjaga tanah suci Palestina. Di tengah diamnya para pecundang rezim penguasa yang telah berkhianat kepada umat lewat permainan licik dengan Amerika, mereka tetap memelihara bara semangat jihad dengan segala keterbatasannya. Keyakinan akan datangnya pertolongan Allah membuat mereka sering membuat kocar kacir pasukan musuh yang bersenjata canggih.

Sungguh menyedihkan, ketiadaan Khilafah membuat kebanyakan kaum muslimin terutama penguasa-penguasa mereka menjadi bersikap lemah. Lebih memilih berdiam diri daripada mengerahkan seluruh potensi mereka terutama kekekuatan militer untuk menolong saudara-saudara se aqidah mereka.

Benar sekali prediksi Rasulullah bahwa umat Islam di akhir zaman telah kehilangan sifat kepahlawanan karena penyakit wahn atau lemah iman yang menggerogoti persatuan mereka. Mereka lebih suka menjadi pecundang yang menjadi santapan musuh- musuh mereka.

Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya. Maka seseorang bertanya : ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” (Bahkan kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih mengapung). Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menimpakan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn (lemah iman). Seseorang bertanya : ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shallallahu ’alaih wa sallam bersabda : ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR. Abu Dawud, hadist no. 4297).

Bercermin dari kepahlawanan rakyat Palestina yang menjadi penjadi penjaga tanah ribath yang terpercaya, sesungguhnya umat Islam di belahan dunia manapun harus memunculkan sifat-sifat kepahlawanan yakni menjadi penjaga Islam yang terpercaya.

Belajar dari sejarah masa lampau yang bersinar dengan gagahnya para pahlawan Islam di bawah naungan Khilafah. Umat Islam di era kekinian harus menyatukan pemikiran, perasaan dan gerak untuk berjuang menjadi pahlawan-pahlawan Islam di akhir zaman yaitu menjadi pejuang Khilafah. Sebab hanya khilafah satu-satunya yang menjadi perisai umat dari berbagai kerusakan dan kezholiman juga menjadi pembebas Palestina menuju kemerdekaannya yang hakiki.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image