Menggempur Israel dengan Rudal Langit
Politik | 2023-11-11 05:30:38By; Robinsah
Israel tengah menggempur Gaza. Secara membabi buta. Bayi, anak-anak, perempuan, lansia, semua dibantai.
Perkampungan, perkotaan, pasar, fasilitas umum, bahkan rumah sakit pun dihancurkan. Listrik, perkebunan, air, pun ditarget. Semua digempur.
Total korban dari warga sipil, menurut bang Onim, relawan Indonesia yang berdomisil di Gaza, mencapai puluhn ribu. Kebanyak adalah anak-anak, perempuan, dan lasia.
Sebuah tragedi yang sangat memilukan, yang terjadi di dunia modern sepertu saat ini.
Lantas, apa yang bisa perbuat atas kezholiman dahsyat yang dilakukan para penjajah itu, khususnya kita yang berada nun jauh dari daerah konflik?
Yang pertama; tentu kita tidak boleh diam. Diamnya kita terhadap pembantaian sudara seimn di Palestina, menunjukan sungsangnya iman dalam diri.
Hal itu tidak lain, ciri orang beriman kudulah peduli sesama muslim, karena mereka seperti satu badan, manakla ada bagian tubuh merasa sakit, bagian lain akan merasakan hal yang sama.
"Tolonglah saudaramu yang terzholimi ataupun yang berbuat zholim," kata Rasulullah SAW kepada para sahabat.
Para sahabat kemudian meminta kejelasan tentang perkara yng kedua; menolong saudara yang berbuat zholim. Bagaimana caranya?
"Engkau mencegahnya untuk berbuat zholim," papar beliau.
Hal lain, kemurkaan Allah dan Rasul-Nya pun sangat besar bagi mereka yang anti pati terhadap kondisi sesama orang beriman.
Terkait kasus palestin ini. Dalam konteks kita jauh secara letak geografis, terdapat satu senjat pamungkas yang bisa kita maksimalkan untuk menggempur penjajah Israel; yaitu DOA.
Ingat, doa bagi orang beriman adalah senjata utama. Tengoklah orang-orang sholih terdahulu, khususnya Rasulullah SAW.
Bukan jumlah prajurit atau kecanggihan persenjataan yang sebab kemenangan dallm peperangan. Tapi, doa yang tulus, kemurnian dalam berjuanglah yang menjadi kunci utama.
Maka, sejarah pun mencatat. Bala tentara yang hanya berjumlah 300 dengan senjata 'ala kadar,' mampu menaklukkan musuh 3 kali lipat (1000 pasukan), dengan persenjataan yang lengkap. Itulah peristiwa perang Badar.
Maka, mari kita optimalkan senjata utama itu. Inilah rudal langit itu. Teruslah bermunajat kepada Allah, setiap kali sujud. Khususnya waktu tahajjud, dimana Allah turun ke langit dunia, untuk mendengarkan permohonan setiap hamba-Nya.
Semakin banyak kita mendoakan kemenangan kaum muslimin di Gaza, akan semakin besar peluang memperoleh kemerdekaan.
Abu Darda' pernah berkata, "Bersungguh-sungguhlah dalam berdoa. Karena, siapapun yang banyak mengetuk pintu, pasti akan dibukakan baginya." (HR Ibnu Abi Syaiba)
Buktikan kepedulianmu terhadap saudaramu di Palestina, dengan perjuanganmu Tahajjud dan bermunajad untuk kemenangan para pejuang. Itulah salah satu jalan jihad kita, dalam membebaskan baitul maqdis dari penjajahan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.