Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fadly Maulana Adrizen

Harmonisasi Keluarga dalam Perspektif Islam

Agama | Thursday, 09 Nov 2023, 21:21 WIB

Rumah tangga harmonis dalam Islam tercermin dalam konsep sakinah, mawaddah, dan rahmah yang perlu usaha dari setiap pasangan atau keluarga untuk mewujudkannya. Setiap pasangan yang menikah, umumnya mendambakan memperoleh kehidupan rumah tangga yang harmonis. Konsep rumah tangga harmonis dalam Islam dikenal dengan keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Istilah ini didengungkan sebagai doa dan harapan bagi setiap pasangan.

Iluastrasi: Keluarga Islam yang Harmonis. Sumber:https://bangka.tribunnews.com/2022/02/24/saling-menjaga-ibadah-satu-dari-tujuh-tips-membagun-rumah-tangga-harmonis-dalam-islam

Suami-istri memiliki keseimbangan dan kesetaraan pada kehidupan keluarga, serta tidak ada kekerasan di dalamnya. Sakinah merupakan kumpulan keluarga harmonis, sejahtera, bahagia seutuhnya, tenteram dan penuh kasih sayang di dalamnya. Lalu, mawaddah bermakna dalam rumah tangga tersebut, seluruh anggota keluarga saling mencintai atau menyayangi. Terakhir, rahmah memiliki beberapa makna yakni menaruh kasih, santun-menyantuni, atau memberikan ketenteraman harti pada masing-masing pihak. Konsep sakinah, mawaddah, dan rahmah telah disampaikan melalui firman Allah dalam Al Quran. Sakinah atau ketenangan hati dapat dilihat tuntunannya melalui surah Al Fath (48) ayat 4.

Hal tersebut bisa kita jadikan landasan dalam berkeluarga, agar senantiasa mendapat keridhoan dari Allah Swt. Nabi Muhammad saw telah mengajarkan kepada kita bagaimana senantiasa menjaga ikatan keluarga dalam Islam, karena Rasulallah suka menghabiskan waktunya bersama keluarga dan selalu mengingatkan keluarganya untuk tetap berada di jalan yang benar dan senantiasa berbuat baik.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi tidak sedikit pula hubungan keluarga yang tidak harmonis dan kerap kali sampai kepada proses perceraian. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan dalam keluarga yaitu:

1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi menjadi faktor utama terjadinya kesenjangan dalam berkeluarga. Setelah hidup berumah tangga, tentunya kebutuhan dapat menjadi berkali-kali lipatnya. Pemenuhan kebutuhan yang begitu banyak tentunya membutuhkan kondisi ekonomi yang lancar. Namun seringkali terjadi masalah ekonomi yang kemudian menjadi penyebab ketidakharmonisan di dalam rumah tangga dan keluarga. Kondisi ekonomi yang kekurangan tentunya memicu pertengkaran jika tidak adanya rasa lapang dada dan bersyukur dalam diri suami dan istri serta anak-anaknya.

2. Kurangnya Komunikasi

Faktor lainnya dapat terjadi karena kurangnya komunikasi diantara anggota keluarga satu sama lainnya. Komunikasi yang baik tentunya menghasilkan hubungan yang baik pula serta meminimalisir kesalahpahaman. Namun jika komunikasi yang terjadi didalam keluarga kurang bahkan buruk, tentunya akan menyebabkan timbulnya permasalahan yang memicu pertengkaran di kemudian harinya.

3. Sering Mengambil Keputusan Tanpa Berdiskusi

Penyebab lainnya dari ketidak harmonisan dalam berkeluarga adalah seringkali mengambil keputusan tanpa melakukan diskusi terlebih dahulu. Ketika sudah menjalin hubungan keluarga, maka segala urusan yang menyangkut keluarga harus terlebih dahulu dibicarakan. Namun jika mengambil keputusan tanpa berdiskusi dengan anggota keluarga lainnya akan membuat munculnya perasaan kurang dianggap kehadirannya. Hal ini lah yang secara tidak langsung menyebabkan ketidak harmonisan dalam keluarga.

Namun dari beberapa faktor penghambat keharmonisan dalam keluarga itu dapat diatasi dengan langkah-langkah yang tepat. Sehingga tidak terjadi kesenjangan atau bahkan perceraian dalam keluarga. Keharmonisan didalam keluarga tentunya menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Hal ini akan tetap menjaga keutuhan rumah tangga, adapun beberapa langkah yang tepat dalam menjaga keharmonisan keluarga menurut persfektif islam diantaranya adalah:

1. Iman dan Amal Saleh

Menurut ajaran Islam, Iman dan amal saleh merupakan pangkal dari seluruh kebahagiaan, termasuk dalam kehidupan berumah tangga. Pasangan suami istri yang sepakat untuk mewujudkan keimanan dan amal saleh dalam rumah tangga akan dilimpahkan kebahagiaan oleh Allah Swt. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam QS An-Nahl: 97.

2. Saling Menerima Kekurangan dan Kelebihan

Pada dasarnya manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Swt yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dapat menerima kekurangan dan kelebihan pasangan menjadi salah satu kunci kebahagiaan rumah tangga dalam Islam. Sikap saling menerima yang juga sering disebut dengan qanaah ini akan melahirkan keluarga yang harmonis seperti yg disampaikan pada QS Al-Hujurat: 13.

3. Memelihara Cinta dan Kasih Sayang

Cinta dan kasih sayang adalah kunci kebahagiaan rumah tangga yang penting dalam sebuah keluarga. Tentunya sebuah hubungan keluarga yang harmonis terjadi karena besarnya cinta dan kasih sayang diantara anggota keluarga. Dengan cinta dan kasih sayang seseorang akan berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik untuk orang yang dicintainya.

Dengan demikian, demi terciptanya keluarga yang harmonis, hendaknya memperhatikan hal-hal penting tersebut sehingga tidak terjadi kesenjangan bahkan perceraian dalam sebuah hubungan berkeluarga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image