Ilmuwan: Bennu Bisa Saja Tabrak Bumi pada 2182, Begini Penjelasannya
Info Terkini | 2023-11-09 17:59:50Sebuah Asteroid yang dipantau NASA, bikin heboh para ahli, demikian diumumkan oleh badan antariksa Amerika Serikat tersebut baru-baru ini. Mengapa?
NASA menemukan bukti adanya kandungan karbon tinggi dan air, yang dapat diartikan sebagai bahan penyusun kehidupan ada di dalam batu tersebut. Para ilmuwan NASA membuat pengumuman tersebut dari Johnson Space Center di Houston sambil memamerkan potongan-potongan Asteroid tersebut untuk pertama kalinya sejak Asteroid tersebut mendarat di Bumi pada bulan September.
Para ilmuwan menghabiskan waktu 10 hari untuk meneliti batu tersebut untuk mengetahui apa yang ada di dalamnya. Apa yang mereka temukan adalah materi bonus yang mengarah pada pemeriksaan lebih lanjut.
Dilansir dari laman Front Page Detectives, para ilmuwan membuat model komputer 3 dimensi setelah menggunakan mikroskop elektron pemindaian, pengukuran inframerah, difraksi sinar-X, dan analisis elemen kimia untuk merumuskan model yang akurat.
"Ketika kami mengintip rahasia kuno yang tersimpan di dalam debu dan bebatuan Asteroid Bennu, kami membuka sebuah kapsul waktu yang memberikan wawasan mendalam tentang asal-usul tata surya kita," ujar Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx, University of Arizona, Tucson.
Selanjutnya Lauretta menyatakan, karunia materi kaya karbon dan keberadaan mineral tanah liat yang mengandung air yang melimpah hanyalah puncak gunung es kosmik. Penemuan-penemuan ini, yang dimungkinkan melalui kolaborasi yang berdedikasi selama bertahun-tahun dan ilmu pengetahuan mutakhir, mendorong kita dalam perjalanan untuk memahami tidak hanya lingkungan angkasa kita, tetapi juga potensi awal kehidupan. Dengan setiap pengungkapan dari Bennu, kita semakin dekat untuk mengungkap misteri warisan kosmik kita.
Hasil penelitian tersebut merupakan hasil penilaian dari tim sains OSIRIS-REx (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification and Security - Regolith Explorer) NASA.
"Sampel OSIRIS-REx merupakan sampel Asteroid kaya karbon terbesar yang pernah dikirim ke Bumi dan akan membantu para ilmuwan menyelidiki asal-usul kehidupan di planet kita untuk generasi mendatang," ujar Administrator NASA, Bill Nelson, dalam sebuah pernyataan di situs web NASA.
Hampir semua yang dilakukan NASA berusaha menjawab pertanyaan tentang siapa kita dan dari mana kita berasal. Misi NASA seperti OSIRIS-REx akan meningkatkan pemahaman kita tentang Asteroid yang dapat mengancam Bumi sekaligus memberi kita gambaran sekilas tentang apa yang ada di luar sana.
Sampel berhasil kembali ke Bumi, tapi masih banyak ilmu pengetahuan yang akan datang - ilmu pengetahuan yang belum pernah kita lihat sebelumnya." NASA mengatakan bahwa temuan di Asteroid Bennu akan menjadi kunci untuk penelitian di masa depan.
Tim NASA berencana untuk menghabiskan dua tahun ke depan untuk meneliti lebih jauh bukti yang diberikan oleh Bennu, dan 70 persen sampel akan disimpan di Johnson untuk penelitian lebih lanjut oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Para ilmuwan mengatakan bahwa Bennu bisa saja menabrak Bumi pada tahun 2182.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.