Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alifa Nuzila Rizka

Remaja Kurang Bersosialisasi saat Kumpul Keluarga, Normalkah?

Parenting | Sunday, 05 Nov 2023, 03:23 WIB
Illustrasi remaja yang kurang bersosialisasi. Foto: Unsplash

Pada masa remaja, sangat penting untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain. Namun, beberapa remaja mengalami kesulitan bersosialisasi dengan orang lain. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kurangnya percaya diri, kecemasan atau bahkan masalah psikologis.

Ketika remaja menjadi kurang bersosialisasi, mereka cenderung menghindari perkumpulan sosial seperti lebaran atau pertemuan keluarga. Khususnya seperti momen lebaran kemarin. Mereka mungkin merasa canggung atau tidak nyaman di tengah keramaian, dan lebih suka menghabiskan waktu sendirian atau dengan beberapa teman dekat.

Menjadi remaja yang canggung secara sosial dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan mental dan emosional. Remaja yang merasa kesepian dan terisolasi lebih rentan mengalami depresi, kecemasan, juga cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dan tidak mampu mengatasi situasi sosial yang sulit. Tapi apakah ada hal lain yang menyebabkan remaja seperti ini?

Remaja Kurang Bersosialisasi Saat Kumpul Keluarga, Normalkah?

Dilansir menurut Sapaila dalam salah satu kontennya Remaja gak mau ngumpul sama keluarga yang membahas masalah psikologis remaja. Sebagai respon atas keresahan para orang tua yang anaknya cenderung malas atau segan untuk bercengkrama dengan kerabat lainnya atau mungkin remaja-remaja yang sedang mengalami hal ini.

Bahwasanya ini merupakan fase yang benar-benar normal yang terjadi pada remaja. Tahap ini dikenal dengan istilah Tahap pubertas/adolescent yang terjadi atara usia 11 atau 12 sampai 18 atau 21 tahun sesuai dengan individu masing-masing yang berbeda-beda.

Pada tahap ini (pubertas), terdapat tahap perkembangan yang disebut tahap Identitas vs. Kebingungan Peran yang mana pada fase ini remaja sedang mencari identitas dan jati diri mereka sendiri. Tahap ini harus terpenuhi oleh remaja dan jika tidak terpenuhi atau terselesaikan maka mereka akan mengalami krisis identitas. Lain halnya jika para remaja berhasil memenuhi hal ini, remaja akan menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan memiliki pengalaman yang bermakna.

Remaja juga cenderung labil sebab mereka berada di fase yang nanggung, yang tidak masanya lagi bermain dengan anak kecil, juga tidak pula bergaul dengan orangtua karena terkadang merasa tidak sefrekuensi. Hingga pada akhirnya mereka menyendiri dan gadget yang menjadi pengalih perhatiannya.

Pada akhinya, ini menjadi reminder bagi para orangtua yang harus paham dan mengerti bahwa bargain atau melakukan tawar-menawar sampai ada persetujuan dengan para anak remaja mereka menjadi sebuah alternatif. Kapan mereka harus berada di lingkungan keluarga dan kapan mereka harus menyendiri. Juga, selagi menyendirinya remaja tidak sampai melakukan hal seperti perubahan perilaku drastis, gangguan pola makan dan tidur, terjadi perilaku merusak seperti alkohol dan narkoba, dan tanda-tanda depresi atau cemas.

Allah berfirman dalam QS. An-Nisa’ Ayat 6:

وَابْتَلُوا الْيَتٰمٰى حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَۚ

“Dan Ujilah anak-anak (yatim) itu sampai mereka cukup umur untuk menikah.”

Jadi, hal ini menjadi fase yang normal sampai mereka menemukan jati diri mereka dan pada akhirnya mereka mengerti bagaimana berkomunikasi yang baik dan berperilaku ketika berkumpul bersama keluarga. Maka dari itu, support anak remaja untuk menemukan jati diri mereka, ya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image