Strategi Pengajaran yang Mendukung Kebutuhan Psikologis Anak dalam Kelas
Eduaksi | 2023-10-30 23:45:40Proses belajar merupakan tahapan penting dalam perkembangan anak, tidak hanya secara kognitif tetapi juga psikologis. Dalam setiap kelas, guru berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang memenuhi kebutuhan psikologis anak. Psikologis setiap siswa harus dipahami dengan jelas oleh setiap guru, sehingga ketika guru ingin membangun rencana pembelajaran yang dapat beradaptasi dengan segala perbedaan di kelas dan mencapai tujuan pendidikan. Anak-anak bukanlah “satu ukuran untuk semua” dan strategi pengajaran harus disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan masing-masing individu. Setiap anak memiliki kepribadian, minat, dan kebutuhan psikologis yang unik. Penting bagi guru untuk mengenali dan memahami perbedaan-perbedaan yang dimiliki siswa. Dengan cara ini, guru dapat merancang pengalaman belajar yang lebih disesuaikan dengan karakteristik masing-masing anak. Strategi pengajaran yang mendukung aspek psikologis anak di kelas berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif. Dalam esai ini, penulis akan menjelaskan strategi pengajaran yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut, serta membangun landasan yang kokoh bagi perkembangan psikologis anak di kelas.
Maslow (dalam Gunarsa, 2008) menyatakan bahwa terdapat dua kelompok kebutuhan dasar pada individu, yaitu kebutuhan dasar atau kebutuhan fisiologis seperti makanan dan kebutuhan sekunder atau kebutuhan psikologis seperti rasa aman. Ketika seorang anak berhasil memenuhi kebutuhan psikologisnya, ia menjadi matang secara emosi dan perilaku, yang nantinya akan mempengaruhi kemampuannya dalam belajar dan berintegrasi dengan lingkungannya. Kebutuhan dasar ini mutlak diperlukan karena berperan penting dalam memberikan landasan bagi kelanjutan pertumbuhan dan pembangunan di bidang lain. Bk & Pancasakti (dalam Handayuni, 2017) mengatakan jika kebutuhan anak terpenuhi maka ia akan merasa puas dan bahagia dalam hidupnya. Namun jika anak tidak dapat mengatasi hal tersebut, ia akan merasa sangat frustasi atau kecewa.
Pada Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Pasal 19 Ayat (1) yang menyebutkan, “Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis Peserta Didik”. Kemampuan mental setiap anak dalam menyerap rangsangan dalam proses pembelajaran berbeda-beda. Setiap anak mempunyai keunikannya masing-masing, keunikan inilah yang membuat setiap anak berbeda-beda dalam kecerdasannya. Anak-anak mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini tidak selalu sama pada setiap anak. Setiap anak mempunyai potensi dan bakat yang berkembang dalam dirinya.
Ada beberapa strategi pengajaran yang dapat mendukung kebutuhan psikologis anak. Seperti memahami kepribadian individual. Setiap anak memiliki kepribadian, minat, dan kebutuhan psikologis yang unik. Penting bagi guru untuk mengenali dan memahami perbedaan-perbedaan ini. Dengan cara ini, guru dapat merancang pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan karakteristik masing-masing anak. Melalui komunikasi terbuka antara anak dan guru dapat memahami dan mengatasi masalah psikologis yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat menciptakan kesadaran dan dukungan yang diperlukan.
Guru harus menjadi teladan untuk perilaku anak, memperlakukan siswa dengan adil, dan menjadikan anak sebagai sahabat agar mudah untuk mengenali setiap karakteristik siswa. Keterlibatan anak dalam kelas cenderung lebih efektif bila dilibatkan dalam proses pembelajaran, dengan adanya diskusi dan eksplorasi dapat menumbuhkan rasa semangat belajar anak. Keterlibatan emosional anak pun sangatlah penting, anak-anak memerlukan validasi dan dukungan emosional. Guru dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dengan cara mendengarkan, menghormati, dan menghargai perasaan dan pemikiran anak.
Kerjasama antara anak-anak dapat mengembangkan psikologis anak, dalam bentuk berkolaborasi tim, proyek bersama, dan berbagi ide. Penting juga untuk memberikan kebebasan pada anak untuk berksplorasi, belajar dari kesalahan dan mengembangkan kemampuan kreativitasnya.
Anak membutuhkan tantangan untuk tumbuh, mereka memerlukan dorongan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka tetapi cukup menantang untuk merangsang perkembangan kognitif dan emosional anak. Dalam pembelajaran dapat memanfaatkan teknologi pendidikan seperti perangkat lunak pembelajaran, simulasi, dan platform online untuk meningkatkan keterlibatan dan memenuhi kebutuhan anak-anak yang menyukai pembelajaran interaktif.
Dari segala hasil kerja anak diperlukannya penghargaan dan puijian yang diberikan oleh guru. Memuji dan mengakui usaha dan prestasi anak secara rutin dapat meningkatkan rasa percaya diri dan menciptakan motivasi lebih.
Kesimpulan dari esai strategi pengajaran yang mendukung perkembangan psikologis anak di kelas adalah bahwa pendekatan yang memahami dan memenuhi kebutuhan psikologis anak sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Dalam setiap kelas, guru berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang memenuhi kebutuhan psikologis anak.
Setiap anak memiliki kepribadian, minat, dan kebutuhan psikologis yang unik. Ketika seorang anak berhasil memenuhi kebutuhan psikologisnya, ia menjadi matang secara emosi dan perilaku, yang selanjutnya akan mempengaruhi kemampuan dalam belajar dan berintegrasi dengan lingkungannya.
Setiap anak mempunyai keunikannya masing-masing, keunikan inilah yang membuat setiap anak berbeda-beda dalam kecerdasannya. Setiap anak mempunyai potensi dan bakat yang berkembang dalam dirinya. Terdapat beberapa strategi pengajaran yang dapat mendukung kebutuhan psikologis anak.
Setiap anak memiliki kepribadian, minat, dan kebutuhan psikologis yang unik. Dengan strategi-strategi ini, pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendorong perkembangan psikologis yang sehat, memungkinkan anak-anak untuk tumbuh dan berkembang. Dalam upaya ini, kami membantu anak-anak menjadi individu yang berpikir kritis, kreatif, serta memiliki kesejahteraan emosional yang kuat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.