Upaya Pencegahan Penyakit Saluran Pernapasan di Tengah Kepungan Polusi Udara
Gaya Hidup | 2023-10-30 20:35:40Saat ini Indonesia berada dalam kondisi gawat polusi udara. Berdasarkan data IQAir pada 25 Oktober 2023, Indonesia menempati peringkat ke-11 sebagai negara paling berpolusi di dunia. Indeks kualitas udara tersebut menempatkan Kota Jakarta pada angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 44 mikrogram per meter kubik. Perlu diketahui bahwa masalah polusi udara ini tidak hanya terjadi di Jakarta, namun juga sudah menyebar di kota-kota besar lainnya. Adanya polusi tersebut mendapatkan perhatian dari kementrian kesehatan, yang menyebutkan bahwa polusi udara merupakan salah satu faktor penyebab resiko penyakit pernapasan di Indonesia.
Polusi merupakan zat yang memiliki efek berbahaya dan beracun pada lingkungan. Polutan yang berbentuk molekul-molekul kecil dapat masuk ke dalam tubuh saat bernapas. Polutan sumber pencemaran udara tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari asap kendaraan bermotor, sektor pembakaran pada industri dan pembangkit listrik, hasil produk rumah tangga seperti pembakaran sampah, hingga kondisi meteorologi yang dipengaruhi oleh arah angin dan musim.
Semua orang rentan terkena polusi, khususnya pada kelompok sensitif seperti anak-anak yang organ dan sistem pertahanan tubuhnya dalam tahap perkembangan, hingga lansia yang semakin tua semakin menurun sistem kekebalan tubuhnya. Tak sampai disitu, polusi udara juga berbahaya bagi ibu hamil, pekerja di luar ruangan, individu dengan penyakit penyerta seperti asma, paru obstruktif menahun, jantung, dan stroke. Maka dari itu diperlukan adanya pengawasan kualitas udara yang komprehensif dan pastisipasi masyarakat sebagai bagian dalam upaya bersama mencegah timbulnya penyakit pernapasan akibat polusi udara. Berikut beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Pencegahan primer
Menggunakan masker untuk mereduksi polusi saat berada di luar ruangan serta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum.
2. Pencegahan sekunder
Melakukan screening deteksi dini, khususnya kepada orang-orang yang terpajan polusi setiap tahunnya, contohnya pekerja konstruksi.
3. Pencegahan tersier
Meminimalisisr paparan polusi agar tidak membuat kesehatan semakin memburuk dengan melakukan perawatan dan pengobatan seoptimal mungkin agar mendapat kesembuhan yang maksimal.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.