Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Menulis
Guru Menulis | 2023-10-29 18:53:47"Jika Aku Tak Berkarya Lantas Aku Harus Apa"
Sebagai ibu rumah tangga dengan dua orang anak yang masih kecil-kecil, saya pun ingin berkiprah di dunia literasi. Di samping mengurus rumah dan juga anak, tentu sebagai seorang ibu pastinya pernah memiliki impian dan harapan. Yah, impian itu adalah sebagai seorang penulis.
Namun, banyak orang beranggapan bahwa ketika seorang perempuan "menjabat" sebagai ibu rumah tangga, ia akan disibukkan dengan segudang pekerjaan yang tak ada habisnya.
Bagaimana tidak, bangun pagi ia harus menyibukkan diri mengurus dapur, ruang tidur, piring kotor, belum selesai melakukan semua itu, ia juga harus sabar menenangkan si bocil-bocil cilik yang merengek minta ini dan itu. Tapi, dalam kesibukan yang super padat itu ada hal lain yang ingin dilakukan yaitu mengejar mimpi-mimpi.
Menjadi seorang ibu bukan berarti kita harus mengubur semua yang telah kita impikan, tapi sebagai seorang ibu kita harus bisa menjadi lebih dari apa yang dipikirkan oleh lain tentang kita.
Mengurus rumah, anak, dan juga suami adalah kewajiban seorang perempuan setelah menikah, dan mengejar impian adalah kebutuhan yang harus dimilikinya pula, seperti kebutuhan berpendidikan, memiliki rumah dan kendaraan.
Bagaimana ibu berkarya?
Lalu muncul pertanyaan, lah bagaimana mau berkarya dengan segudang pekerjaan yang super menyibukkan. Di sinilah kekuatan seorang perempuan harus digerakkan.
Bukannya perempuan dikenal sebagai seorang yang luar biasa? Yang ketika menjabat sebagai ibu rumah tangga ia bisa menjadi seorang ahli kesehatan, ia pun bisa menjadi seorang koki, bisa menjadi montir, bisa menjadi bendahara yang mampu mengelola keuangan untuk kebutuhan rumah, maka ia pun bisa menjadi seorang penulis.
Menjadi seorang penulis tidak harus yang berbakat, tidak harus yang sudah menjadi sarjana bahasa Indonesia dan tidak harus mempunyai gelar lainnya. Melainkan, untuk menjadi seorang penulis hanya butuh kemauan yang kuat untuk mewujudkan impian itu.
Perempuan dikenal dengan kebiasaannya dalam mengolah kata. Sehari seorang perempuan dapat memproduksi 20.000 kata/ hari. Dengan kemampuan ini pula yang dapat membantu para ibu untuk berkarya. Kata-kata yang dimiliki bisa dituangkan lewat tulisan. Tanpa disadari kemampuan menulis dalam diri seseorang ibu memang sudah ada, bisa dilihat saat seorang ibu membuat status di FB. Ia akan mengerahkan semua emosi dengan menuliskan segala keluhan yang dirasakan. Dari persoalan tentang anak, dapur, suami, tetangga, bahkan mertua sekalipun. Nah, semua bentuk curhatan ini bisa dijadikan modal tulisan yang luar biasa untuk seorang ibu rumah tangga.
Ide menulis untuk ibu rumah tangga
Masih bingung mau nulis apa ? Yuk, kita coba berpikir lagi.
Pekerjaan ibu adalah menyiapkan makanan yang enak buat anak dan suami, dari sarapan, makan siang, dan makan malam, bahkan ada makanan cemilan dan aneka jajan yang selalu menjadi selingan di sela kumpul keluarga. Ini adalah salah satu modal bagi ibu untuk berbagi lewat tulisan, karena setiap ibu pasti memiliki keunikan dan gaya tersendiri saat memasak.
Nah, agar resep yang ditulis dibaca dan bisa digunakan oleh ibu-ibu se-nusantara, maka ada cara mudah untuk mewujudkan hal itu, yaitu menulis di aplikasi resep: Cookpad dan juga Yummy. Ke dua aplikasi ini sangat membantu para ibu untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang penulis. Selain bisa menulis di aplikasi Yummy, para ibu juga bisa mengikuti kuis yang diadakan dan point' yang didapatkan bisa ditukar dengan rupiah.
Maka berkarya lah, tidak ada kata tidak bisa untuk mewujudkan sebuah impian. Menjadi seorang ibu bukan berarti tidak bisa berkarya, menjadi seorang ibu bukan berarti tidak boleh berpartisipasi dalam literasi. Justru menjadi seorang ibu harus terus berkiprah dalam segala bidang, selama itu bermanfaat dan menguntungkan baik untuk diri sendiri dan orang lain, terutama untuk keluarga.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.