Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Putri Handayani

Fasih Bahasa Inggris adalah Impian

Curhat | Saturday, 28 Oct 2023, 14:22 WIB

Dimulainya mimpi

Sejak dari SD saya mulai tertarik dengan Bahasa Inggris, di benak saya orang yang pandai berbahasa Inggris adalah orang yang keren. Sejak SD, dalam pikiran saya Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang bisa menghubungkan kita berkomunikasi dengan orang luar negeri. Saat saya kelas 6 SD, saya melihat kakak saya mulai mengikuti kursus bahasa Inggris, saya pun ingin mengikutinya. Saat masuk SMP, saya memutuskan untuk mengikuti kursus bahasa Inggris. Saya mengikuti kursus selama lebih dari 3 tahun.

Jarak dari rumahku ke tempat kursus sangat jauh, kurang lebih 22 KM untuk sekali perjalanan, tapi saya tetap bersemangat untuk pergi belajar. Saya bermimpi untuk menguasai bahasa Inggris secara keseluruhan baik dalam membaca, menulis, mendengar bahkan berbicara. Selama 3 tahun lebih saya mengikuti pembelajaran di tempat kursus diantarkan oleh Bapak saya. Kadang, apabila Bapak sedang sibuk, saya akan berangkat sendiri menggunakan kendaraan umum, dengan menempuh waktu sekitar 1 jam. Saya tetap semangat dan jarang mengeluh untuk mengikuti kursus bahasa Inggris.

Di tempat saya kursus bahasa inggris, selalu ada evaluasi kenaikan level 1 kali dalam waktu 3 bulan. Dalam kenaikan level, kami terbiasa mengerjakan tugas dengan mengasah kemampuan reading, writing, dan listening dan terkadang speaking.

Mulai Samar

Tidak terasa masa SMP hampir berakhir, saya memilih untuk mengikuti seleksi di salah satu SMA favorit di kota saya. Saat seleksi tersebut, terdapat seleksi wawancara menggunakan bahasa Inggris. Saya merasa percaya diri, karena sudah kursus bahasa Inggris selama ini. Saya melakukan wawancara dengan lancar, sayangnya tetap tidak diterima di SMA tersebut karena nilainya kurang sedikit lagi. Kemudian saya memilih ke SMA lain, salah satu SMA favorit juga, kalau tidak salah SMA tersebut adalah SMA favorit nomor 2 di kota saya saat itu.

Masa SMA pun datang, saya mulai sibuk dengan kegiatan sekolah. Banyak kegiatan sekolah yang saya ikuti. Saya masih tetap kursus, tapi sering bolos. Akhirnya entah di bulan ke berapa, saya memutuskan untuk berhenti dari tempat kursus. Namun, saya tetap mengikuti kegiatan bahasa Inggris lain di sekolah,seperti ekstrakurikuler bahasa Inggris dan debat bahasa Inggris. Tapi sekali lagi, karena terlalu banyak aktivitas yang diikuti, jadi saya merasa tidak terlalu serius dalam ekstrakurikuler tersebut. Walaupun nilai bahasa Inggris lebih baik dibanding dengan nilai lainnya, tapi tetap saja kemampuan bahasa Inggris saya tidak terlalu banyak meningkat.

Mimpi tak terucap, dan kuabaikan

Saat beranjak ke kelas 11, saya mulai memikirkan jurusan apa yang akan diambil. Jujur saja, saya memiliki impian untuk mengambil jurusan Hubungan Internasional karena ter motivasi dengan kakak kelas yang mengambil jurusan Hubungan Internasional. Saya memiliki impian yang tak terucap kepada orangtua, yaitu ingin menjadi diplomat dan bekerja di luar negeri, sehingga jurusan Hubungan Internasional adalah jurusan yang menarik untuk saya. Saya pun mulai naik ke kelas 12, namun saya rasa mimpi itu tidak akan terlalu disetujui oleh orangtua saya, jadi saya memilih untuk memendamnya dan mencari jurusan lain.

Singkat cerita, saya berkuliah di jurusan Analis Kesehatan. Memang ada mata kuliah Bahasa Inggris, tapi hanya 2 semester saja. Saya selalu antusias apabila ada kuliah bahasa Inggris. dan tanpa sadar ternyata mendapatkan nilai A untuk mata kuliah tersebut. Selain dalam mata kuliah bahasa Inggris, terkadang di jurusan saya diperlukan kemampuan bahasa Inggris karena beberapa petunjuk pemeriksaan atau penggunaan reagen menggunakan bahasa Inggris. Saya rasa, kemampuan bahasa Inggris saya cukup baik untuk memahami petunjuk pemeriksaan. Saya masih ingat, dosen sering menyuruh kami mengartikan Kit Insert (panduan petunjuk) sebelum kami memulai praktik ke bahasa Indonesia.

Di akhir masa kuliah, terdapat ujian TOEFL. Kampus saya menginginkan lulusan nya dapat bersaing, sehingga diadakan ujian TOEFL. Kemampuan bahasa Inggris saya cukup baik, tapi sayangnya nilai TOEFL tidak terlalu baik. Saat itu saya cukup menyesal, karena persiapan saya kurang dalam menghadapi ujian TOEFL. Nilai mata kuliah Bahasa Inggris saya tetap mendapat A, tapi nilai TOEFL nya kurang baik, sehingga tidak puas dengan diri saya sendiri.

Saat ini, aku ingin mengejar mimpiku lagi

Saat ini umur saya hampir kepala 3. Saya rasa kemampuan bahasa Inggris saya sudah cukup, tidak perlu ikut kursus atau pelatihan formal lainnya, kalau saya ingin meningkatkan kemampuan, coba saja dengan cara autodidak. Tapi semuanya berubah saat saya mengetahui jika teman saya di tempat kerja tiba-tiba mengikuti kegiatan belajar bahasa Inggris secara intensif dari BKPSDM. Saya pun jadi merasa ingin bersaing, merasa terpancing, tapi di sisi lain saya juga ter motivasi untuk belajar lagi. Saya ingin ikut kursus lagi, tapi itu hanya niat, belum sempat terlaksana. Sampai ada bencana (kegagalan) datang tidak lama setelah saya ingin memulai kembali mimpi.

Singkat cerita, kegagalan tersebut saya katakan dengan kasus ‘Love Scam’. Hampir satu tahun sejak kegagalan tersebut, saya berusaha untuk bangkit dan tidak menyerah. Tidak mudah untuk sembuh dari luka dan kegagalan hidup, tapi saya yakin bisa. Teman kantor saya telah menyelesaikan pelatihan IELTS dan mendapat nilai yang baik, Saya ingin mengikuti kegiatan di BKPSDM juga, tapi belum ada kesempatan.

Hingga pada akhirnya, ada kesempatan bagi saya untuk mengikuti kegiatan Bahasa Inggris di BKPSDM, dan saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Kegiatan tersebut bernama Summer Camp, saat saya mau daftar ternyata salah satu persyaratannya adalah membuat video perkenalan dengan bahasa inggris. Saya jadi ragu untuk ikut, karena malas membuat video tersebut, tapi kemudian teman satu angkatan saat Latsar (Pendidikan Dasar) juga berencana mengikuti kegiatan ini, akhirnya saya diskusi dengannya.

Saya kira kegiatan Summer Camp hanya akan jadi kegiatan yang akan berlalu begitu saja, ternyata tidak. Saat pembukaan, Bapak Saepul menjelaskan bahwa kegiatan bahasa Inggris ini diharapkan akan berlanjut secara intensif sama seperti kegiatan bahasa Inggris sebelumnya. Di sini saya sekarang, mencoba meraih kembali mimpi dengan belajar bahasa Inggris, bersama teman-teman baru. Saya ingin menantang diri untuk melewati batas kemampuan diri saya. Saya ingin mengejar lagi mimpi saya, yaitu fasih berbahasa Inggris. Fasih dalam reading, writing, listening dan speaking.

Mungkin mimpimu akan pudar, akan berubah seiring berjalannya waktu. Tapi saat kamu mendapat motivasi dan kesempatan untuk meraih mimpi lamamu, ayo ambil kesempatan itu. Selalu belajar dalam semua hal, jangan menyerah.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image