Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Mengapa Perlu Berbuat Baik pada Sesama?

Agama | Tuesday, 24 Oct 2023, 10:31 WIB
sumber gambar: freepik.com

Berbuat baik merupakan perbuatan yang mulia lagi terpuji. Perbuatan baik memiliki nilai yang luar biasa, baik berupa pahala, kebahagiaan, reputasi maupun hal lainnya.

Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh ‘Abdusshamad dalam Musnad Ahmad, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk berbuat baik sebelum datangnya enam perkara: matahari terbit dari barat, Dajjal, asap menjelang kiamat, babbatul ‘ardh, kematian dan terjadinya kiamat. Dari keenam hal tersebut, salah satunya dapat terjadi lebih dahulu, yaitu kematian. Oleh karena itu, berbuat baiklah sebelum kematian itu datang.

Kematian adalah satu-satunya hal pasti dalam hidup. Setiap yang bernyawa pasti akan menghadapinya suatu hari nanti, tanpa pengecualian. Namun, bagaimana menjalani hidup sebelum saat-saat terakhir tiba adalah hal yang benar-benar dapat kita kendalikan. Salah satu persiapan yang bijak dalam menjalani kehidupan adalah dengan berbuat baik saat masih hidup.

Mengapa Perlu Berbuat Baik?

1. Meningkatkan Kualitas Hidup

Berbuat baik sebelum kematian datang dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Tindakan kebaikan, seperti membantu orang lain, mendukung teman dan keluarga, atau berkontribusi pada masyarakat, memberi kita rasa pencapaian, kebahagiaan, dan kepuasan batin. Ini membuat kita merasa hidup lebih berarti dan bahagia.

2. Membangun Hubungan yang Kuat

Berbuat baik juga memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang kuat dan berarti dengan orang lain. Hubungan yang baik sangat penting dalam kehidupan kita, dan dengan berbagi tindakan kebaikan, kita dapat mempererat ikatan dengan teman, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita.

3. Mewariskan Jejak Positif

Kita mungkin tidak tahu kapan atau bagaimana kematian akan datang, tetapi dengan berbuat baik, kita dapat meninggalkan jejak yang positif. Jejak-jejak ini terlihat dalam kenangan orang-orang yang ditolong ataupun terinspirasi, dan ini adalah cara kita bisa hidup dalam hati dan pikiran mereka.

4. Merasa Berdaya

Berbuat baik memberi kita rasa berdaya. Dengan begitu ini menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan untuk membuat perbedaan dalam hidup orang lain dan dalam dunia ini. Ini adalah sumber motivasi yang kuat untuk menjalani kehidupan dengan tujuan yang lebih besar.

5. Mengurangi Penyesalan

Ketika seseorang mendekati akhir hidupnya, seringkali muncul penyesalan tentang hal-hal yang tidak dilakukan atau tindakan baik yang terlewatkan. Dengan berbuat baik sepanjang perjalanan, kita dapat mengurangi peluang penyesalan ini muncul di kemudian hari.

5. Mendukung Kesejahteraan Emosional

Berbuat baik juga berdampak positif pada kesejahteraan emosional kita. Saat kita membantu orang lain, otak kita melepaskan endorfin, hormon kebahagiaan, yang membuat kita merasa lebih baik. Ini juga dapat mengurangi stres dan kecemasan.

6. Membentuk Karakter yang Lebih Baik

Berbuat baik adalah cara yang efektif untuk membentuk karakter atau kepribadian yang lebih baik. Ini memperkuat nilai-nilai moral, seperti empati, toleransi, dan rasa hormat terhadap orang lain. Ini membantu kita menjadi individu yang lebih baik dan lebih bijak.

7. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Ketika individu-individu berbuat baik, itu berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Tindakan kebaikan membentuk masyarakat yang lebih harmonis, peduli, dan berempati. Dengan berkontribusi pada masyarakat, kita ikut serta dalam menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Berbuat baik adalah salah satu hal yang dapat kita kendalikan. Mari gunakan waktu untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik, yang penuh dengan kedamaian, kebahagiaan dan kebermanfaatan untuk sesama.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image